Puisi Mendung Hari Ini
Thursday, May 07, 2015
Puisi mendung hari ini Berbicara perihal istilah mendung yg terkadang diartikan sebagai suasana hati. ada banyak sekali faktor mengakibatkan mendung hati atau mendung hujan kesedihan antara lain disebabkkan, karena suatu kekecewaan biasa kecewa karena permasalahan cinta.
seperti istilah cinta mendung mengatakan mendung belum tentu hujan dekat belum tentu jadian, Langit mendung ialah cinta yang diam membisu. turunnya hujan merupakan cinta yang tersampaikan, serta pelangi adalah arti dari suatu kebersamaan.
Mendung bukan berarti akan turun hujan, sebab mendung adalah suatu indikasi alam, hujan serta kesedihan yg dialami manusia, semua terjadi atas kuasa sang Maha pencipta alam, maka serahkanlah seluruh kejadian yang dialami kepada-Nya.
Mendung hari ini satu dari beberapa puisi di kesampatan ini adapun masing masing judul puisinya antara lain.
seakan menggʌmbarkan adanya air mata di hati..
Tetesan air mata menyentuh di sekujur dinding pipi,
namak jelas terasa perih nya hati menghiris..
Masih adakah insan yang sudi di sana tuk menghapuskan air mata ini,
untuk meng0bati rasa pilu dalam hati..
Kini aku selayaknya bunga yang layu mengaharapkan siraman air
tuk membuatku mekar kembali dan berseri lagi..
Begitu lengang
Suara malam membawa hening
Dinihari yang jengkerik nyaring
Kembali ingatan itu
Menguak jendela hati
Yang sekian tertutup
Kabut-kabut tebal
Kini hembusan sunyi menerobos
Menembus lirih mati dari kehampaan
Mencium sedikit bisu yang tertanam
Dari ketiadaan
Jam melirik desau angin melonceng
Jauh memekakan telinga sunyi yang membening
Tetes dari rinai itu masih bergelayut
Dari pucuk embun mata yang kembali siap meluruh
Bulan bicara
Bintang menangkap
Butiran rinai
Yang sekian purnama berbingkai
Hony
PELABUHAN RATU 230915
Betapa senja itu berkalikali datang menyapa
Dengan pudar pucat memasi
Menyeringai sinis disisa usia kita
Menggerutu di ujung uzur masa
Lantas adakah kita memaknainya?
Kawan, tak mengertikah kita?
Tatkala fajar menyingsing baluri sekulit ari takdir kita
Tak henti sadarkan kita bahwa hidup mestilah bermakna
Menyeringai kabut pagi selimuti kejumawaan hati
Mengumpat di balik pundakpundak yang memanggul beban
Lalu sudahkah kita awali pagi dengan kedew@saan bermakna?
Duh kawan, tak nalarkah jiwajiwa kita?
Ketika mentari memberhanguskan nurani dalam panas teriknya
Dengan amarah yang kian membara
Menghardik lelaku kita dengan seringai silaunya
Coba selami hati kita dengan kemarau panjangnya
Bilakah bias sinarnya menelusup mata hati kita?
Kawan, sungguh mayapada tak lelah berbisik
Menyapa empati kita lewat semilir anginnya
Menegur sadar kita lewat geliat buminya
Menasehati alpa kita lewat murka alamnya
Mengasihi jiwa kita lewat lelaku takdirnya
_________
Semestinya segumpal daging menalarinya
Adhy Saputra, 030515
Seperti angin yang mengirimnya pergi
Berjibaku dengan kelabu
Lalu mewarnai langit hingga membiru
Bukan aku tak pernah murung dan tersedu
Namun, kukumpulkan tetesan energi
Yang gelisahkanku untuk menyimpan atap dunia nan sendu
Puncak jiwaku memberani
Menantangnya menjauh
Atau menantinya jatuh
Akulah itu...
Yang mendapati kakinya terluka karna batu yang menyandung
Sedang Sang Maha Cinta membantu jiwanya tersenyum
Aku... penghapus mendung...
-------
Demikianlah puisi mendung hari ini, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini,semoga puisi di tas dapat mengihur dan bermanfaat, terima kasih sudah berkunjung, menyimak/membaca artikel puisi yang kami update.
seperti istilah cinta mendung mengatakan mendung belum tentu hujan dekat belum tentu jadian, Langit mendung ialah cinta yang diam membisu. turunnya hujan merupakan cinta yang tersampaikan, serta pelangi adalah arti dari suatu kebersamaan.
Mendung bukan berarti akan turun hujan, sebab mendung adalah suatu indikasi alam, hujan serta kesedihan yg dialami manusia, semua terjadi atas kuasa sang Maha pencipta alam, maka serahkanlah seluruh kejadian yang dialami kepada-Nya.
Mendung hari ini satu dari beberapa puisi di kesampatan ini adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi mendung hari ini
- Puisi hari ini dalam memory
- Puisi seringai
- Puisi penghapus mendung.
PUISI MENDUNG HARI INI
Jelas dalam pandangan mundung di hari ini,seakan menggʌmbarkan adanya air mata di hati..
Tetesan air mata menyentuh di sekujur dinding pipi,
namak jelas terasa perih nya hati menghiris..
Masih adakah insan yang sudi di sana tuk menghapuskan air mata ini,
untuk meng0bati rasa pilu dalam hati..
Kini aku selayaknya bunga yang layu mengaharapkan siraman air
tuk membuatku mekar kembali dan berseri lagi..
PUISI HARI INI DALAM MEMORY
Rasanya kosongBegitu lengang
Suara malam membawa hening
Dinihari yang jengkerik nyaring
Kembali ingatan itu
Menguak jendela hati
Yang sekian tertutup
Kabut-kabut tebal
Kini hembusan sunyi menerobos
Menembus lirih mati dari kehampaan
Mencium sedikit bisu yang tertanam
Dari ketiadaan
Jam melirik desau angin melonceng
Jauh memekakan telinga sunyi yang membening
Tetes dari rinai itu masih bergelayut
Dari pucuk embun mata yang kembali siap meluruh
Bulan bicara
Bintang menangkap
Butiran rinai
Yang sekian purnama berbingkai
Hony
PELABUHAN RATU 230915
PUISI SERINGAI
Kawan, tak sadarkah kita?Betapa senja itu berkalikali datang menyapa
Dengan pudar pucat memasi
Menyeringai sinis disisa usia kita
Menggerutu di ujung uzur masa
Lantas adakah kita memaknainya?
Kawan, tak mengertikah kita?
Tatkala fajar menyingsing baluri sekulit ari takdir kita
Tak henti sadarkan kita bahwa hidup mestilah bermakna
Menyeringai kabut pagi selimuti kejumawaan hati
Mengumpat di balik pundakpundak yang memanggul beban
Lalu sudahkah kita awali pagi dengan kedew@saan bermakna?
Duh kawan, tak nalarkah jiwajiwa kita?
Ketika mentari memberhanguskan nurani dalam panas teriknya
Dengan amarah yang kian membara
Menghardik lelaku kita dengan seringai silaunya
Coba selami hati kita dengan kemarau panjangnya
Bilakah bias sinarnya menelusup mata hati kita?
Kawan, sungguh mayapada tak lelah berbisik
Menyapa empati kita lewat semilir anginnya
Menegur sadar kita lewat geliat buminya
Menasehati alpa kita lewat murka alamnya
Mengasihi jiwa kita lewat lelaku takdirnya
_________
Semestinya segumpal daging menalarinya
Adhy Saputra, 030515
PUISI PENGHAPUS MENDUNG
Aku penghapus mendungSeperti angin yang mengirimnya pergi
Berjibaku dengan kelabu
Lalu mewarnai langit hingga membiru
Bukan aku tak pernah murung dan tersedu
Namun, kukumpulkan tetesan energi
Yang gelisahkanku untuk menyimpan atap dunia nan sendu
Puncak jiwaku memberani
Menantangnya menjauh
Atau menantinya jatuh
Akulah itu...
Yang mendapati kakinya terluka karna batu yang menyandung
Sedang Sang Maha Cinta membantu jiwanya tersenyum
Aku... penghapus mendung...
-------
Demikianlah puisi mendung hari ini, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini,semoga puisi di tas dapat mengihur dan bermanfaat, terima kasih sudah berkunjung, menyimak/membaca artikel puisi yang kami update.