Puisi Senja Di Pelabuhan Terakhir
Saturday, May 16, 2015
Puisi senja di pelabuhan terakhir. Pengertian pelababuhan adalah. tempat berlabuh atau suatu fasilitas di ujung samudra , sungai, atau danau untuk menerima bahtera serta memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
Pelabuhan umumnya memiliki alat alat yg didesain khusus untuk memuat serta membongkar muatan kapal- kapal yg berlabuh, Pelabuahan sendiri berasal dari kata labuh yang artinya menurut kamus bahasa indonesia, dalam keadaan turun atau tergelantung ke bawah seperti kelambu, tali, jangkar, tirai, atau layar panggung,
Puisi senja di pelabuhan terakhir, merupakan tema puisi senja yang diupdate dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisi bertema puisi senja di pelabuhan terkahir antara lain.
Puisi Senja di Pelabuhan Kecil
Guratan cerita tercetak di geladak kapal
Cukup jelas dengan makian sendu
Aku serasa terhanyut angin yang menari
Sesekali menamparku dengan keras
Aku kemudian terdiam, dan merasa ditel@njangi
Malu, aku malu dengan deburan ombak yang berkata tegas
Aku malu dengan suara kelepak sayap burung
Cukup jelas, sebuah tinta tumpah didalam laut
Sebuah senja di pelabuhan kecil
Potret hina dari sebuah penantian
Puisi Senja di Pelabuhan
Tertegun sejenak lamunan menjumpaimu
Tersangkut di sela purnama
Ilalang yang tumbuh telah lama kering
Namun nostalgia bersamamu tak pernah gersang
Senja di pelabuhan Bandar Jakarta
Camar kecil riang menari kian kemari
Penyaksi dua insan memakzulkan diri satukan hati
Cinta tulus pun pupus
Swarga khayal cinta berdua akhirnya hilang terkubur nestapa
Aku tau.... Ada kejujuran disana
Ku singkirkan selaksa ragu
Dan ku sambut hadirmu
Engkau tersenyum manis
Saat ku anggukkan kepala
Kau pelukku erat,dan aku
Menumpahkan segala rasaku
Didadamu....
Seiring janji dihatiku
Engkaulah yang kan jadi
Pelabuhan Terakhirku.....
Untuk teman terbaikku....
Maaf, aku ingin Bahagia,meski tanpamu.....
Moga kau pun bahagia bersamanya
Inilah pelabuhan terakhir kita.
tuk ungkapkan semua cinta
semua cinta yang tlah ku beri untukmu
yang masih tersimpan di dalam lubuk hatiku
kuharap engkau mengerti
tentang arti hadirmu di hatiku
karna hadirmulah yang akan selalu ku tunggu
dengan segenap jiwaku
tanpamu siang hariku terasa gelap
kan terasa gelap tanpa dirimu disini
tanpamu hari-hariku selalu sepi
kan semakin sepi tanpa hadirmu disisi
kan ku persembahkan sebuah puisi
yang kan menjadi puisi terakhir dalam hidupku
sebagai tanda kasihku untukmu
agar hadirmu kan selalu mengingatku
Puisi Lembayung Senja
Semburat warna merah
Kekuningan menghias
Cakrawala indah nian di pandang
Di kala menjelang malam
Ku duduk termenung
Memandang lurus ke jalan
Ber bicara di angan apakah itu jalan
Bisa kah ku melewati nyaaa...
Berharap langkah kaki ini
Tetap tegar berjalan
Meski kerikil ataupun batu.berserakan
Meng hiasi jalan ..
Berlahan ku berjalan agar ta terkena tajam krikil penghias jalan...
Doa dan harapan selalu ku ucapkan
Tuk bisa mencapai tujuan
Tujuan di mana ada setitik harapan
Tuk kusandarkan sebagai pelabuhan
Ter akhirku berjalan...moga tak ada Rintang..
Hingga bahagia akan kujelang.
--------------
Demikianlah puisi pelabuhan terakhir, Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Pelabuhan umumnya memiliki alat alat yg didesain khusus untuk memuat serta membongkar muatan kapal- kapal yg berlabuh, Pelabuahan sendiri berasal dari kata labuh yang artinya menurut kamus bahasa indonesia, dalam keadaan turun atau tergelantung ke bawah seperti kelambu, tali, jangkar, tirai, atau layar panggung,
Puisi senja di pelabuhan terakhir, merupakan tema puisi senja yang diupdate dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisi bertema puisi senja di pelabuhan terkahir antara lain.
- Puisi pelabuhan terakhir
- Puisi senja di pelabuhan
- Puisi terakhir
- Puisi senja di pelabuhan kecil
- Puisi lembayung senja
Puisi Senja di Pelabuhan Kecil
Oleh: Nova Saefudin.
Guratan cerita tercetak di geladak kapalCukup jelas dengan makian sendu
Aku serasa terhanyut angin yang menari
Sesekali menamparku dengan keras
Aku kemudian terdiam, dan merasa ditel@njangi
Malu, aku malu dengan deburan ombak yang berkata tegas
Aku malu dengan suara kelepak sayap burung
Cukup jelas, sebuah tinta tumpah didalam laut
Sebuah senja di pelabuhan kecil
Potret hina dari sebuah penantian
Puisi Senja di Pelabuhan
Oleh: Nini Jingga
Tertegun sejenak lamunan menjumpaimuTersangkut di sela purnama
Ilalang yang tumbuh telah lama kering
Namun nostalgia bersamamu tak pernah gersang
Senja di pelabuhan Bandar Jakarta
Camar kecil riang menari kian kemari
Penyaksi dua insan memakzulkan diri satukan hati
Cinta tulus pun pupus
Swarga khayal cinta berdua akhirnya hilang terkubur nestapa
Puisi Pelabuhan Terakhir
Ku tatap bening kedua matamuAku tau.... Ada kejujuran disana
Ku singkirkan selaksa ragu
Dan ku sambut hadirmu
Engkau tersenyum manis
Saat ku anggukkan kepala
Kau pelukku erat,dan aku
Menumpahkan segala rasaku
Didadamu....
Seiring janji dihatiku
Engkaulah yang kan jadi
Pelabuhan Terakhirku.....
Untuk teman terbaikku....
Maaf, aku ingin Bahagia,meski tanpamu.....
Moga kau pun bahagia bersamanya
Inilah pelabuhan terakhir kita.
Puisi Terakhir
telah habis semua katatuk ungkapkan semua cinta
semua cinta yang tlah ku beri untukmu
yang masih tersimpan di dalam lubuk hatiku
kuharap engkau mengerti
tentang arti hadirmu di hatiku
karna hadirmulah yang akan selalu ku tunggu
dengan segenap jiwaku
tanpamu siang hariku terasa gelap
kan terasa gelap tanpa dirimu disini
tanpamu hari-hariku selalu sepi
kan semakin sepi tanpa hadirmu disisi
kan ku persembahkan sebuah puisi
yang kan menjadi puisi terakhir dalam hidupku
sebagai tanda kasihku untukmu
agar hadirmu kan selalu mengingatku
Puisi Lembayung Senja
Oleh: Hijrah Nur Baeti
Semburat warna merah Kekuningan menghias
Cakrawala indah nian di pandang
Di kala menjelang malam
Ku duduk termenung
Memandang lurus ke jalan
Ber bicara di angan apakah itu jalan
Bisa kah ku melewati nyaaa...
Berharap langkah kaki ini
Tetap tegar berjalan
Meski kerikil ataupun batu.berserakan
Meng hiasi jalan ..
Berlahan ku berjalan agar ta terkena tajam krikil penghias jalan...
Doa dan harapan selalu ku ucapkan
Tuk bisa mencapai tujuan
Tujuan di mana ada setitik harapan
Tuk kusandarkan sebagai pelabuhan
Ter akhirku berjalan...moga tak ada Rintang..
Hingga bahagia akan kujelang.
--------------
Demikianlah puisi pelabuhan terakhir, Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.