Puisi Pertalian Embun Pada Kelopak Mawar | Puisi Mawar
Saturday, May 16, 2015
Puisi pertalian embun pada kelopak mawar. Bunga mawar adalah suatu jenis tanaman hias dari komoditas hortikultura yg bernilai ekonomi tinggi dan banyak diminati orang-orang, disamping bunganya yang indah, mawar juga dapat dibudidayakan secara komersial. Sebab bunga mawar memiliki nilai ekonomi yg penting sebagai bunga potong dan juga sebagi bahan baku yg digunakan untuk industri parfum.
Selain itu bunga mawar merupakan salah satu bunga primadona, yang di sukai berbagai kalangan karena keindahannya, bunga mawar juga, seringkali di jadi objek sastra, seperti di bawah ini, tiga puisi bertema mawar, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Puisi Pertalian Embun Pada Kelopak Mawar
Dan katanya embun masih anggun
Disatukan mengikuti kemana waktu terus berjalan
Berputar mengelilingi setiap jengkal waktu yang merumpun
Dan terus merekas di kelopak yang menawan
Terikat desir-desir angin yang mencumbuhi
Tetap anggun tersiram dingin yang mengikat diri
Hanya sebutir saja yang jatuh menetes dibatangnya
Kemudian tak kau dengar, lihat apa yang iatakutkan
Dan ini sudah terjadi
Pada gemericik hujan yang abadi
Tersirat pada tetes butir embun yang merumpun dipagi
Semua telah tertulis pada jiwa-jiwa dan dedaunan
yang merimbun embun pagi
Jakarta 16 Mei 2015.
PUISI MAWAR ITU TERLUKA
tanganmu begitu gagah
kekar merenggut yang tiada daya
hatimu bisu,,,, sebisu batu
hanya otak meraja di raja
lihatlah ia terkapar
lemas layu perdetiknya
tak perlu kau siapkan bejana indah dari emas berhiaskan permata
tetaplah kelopaknya kan berguguran pula
hingga tinggalah kenangan
mawar itu terluka
tertawalah engkau
banggalah engkau
akan pupus dan tumbangnya harapan
Setangkai mawar
Yang tak pernah sampai pada hatimu
Tentang perasaan
Yang telah kau jauhkan jaraknya
Aku menjadi tahu
Cinta tak pernah ada Dalam palung hatimu
Maafkan aku ...
Jika dalam keseharianmu
Aku menjadi noda bagi ketenanganmu
Aku sadar letakku dimana?
Ketika jingga masih tetap cerah
Kemanapun aku melangkah
Senyumku akan tetap abadi
Bersama mawar kering ini
---------------
Demikianlah puisi Pertalian Embun Pada Kelopak Mawar. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Selain itu bunga mawar merupakan salah satu bunga primadona, yang di sukai berbagai kalangan karena keindahannya, bunga mawar juga, seringkali di jadi objek sastra, seperti di bawah ini, tiga puisi bertema mawar, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi pertalian embun pada kelopak mawar
- Puisi mawar itu terluka
- Puisi mawar kering
Puisi Pertalian Embun Pada Kelopak Mawar
Karya: Penyair Kecil
Dan katanya embun masih anggunDisatukan mengikuti kemana waktu terus berjalan
Berputar mengelilingi setiap jengkal waktu yang merumpun
Dan terus merekas di kelopak yang menawan
Terikat desir-desir angin yang mencumbuhi
Tetap anggun tersiram dingin yang mengikat diri
Hanya sebutir saja yang jatuh menetes dibatangnya
Kemudian tak kau dengar, lihat apa yang iatakutkan
Dan ini sudah terjadi
Pada gemericik hujan yang abadi
Tersirat pada tetes butir embun yang merumpun dipagi
Semua telah tertulis pada jiwa-jiwa dan dedaunan
yang merimbun embun pagi
Jakarta 16 Mei 2015.
PUISI MAWAR ITU TERLUKA
-Ma'on-
tanganmu begitu gagahkekar merenggut yang tiada daya
hatimu bisu,,,, sebisu batu
hanya otak meraja di raja
lihatlah ia terkapar
lemas layu perdetiknya
tak perlu kau siapkan bejana indah dari emas berhiaskan permata
tetaplah kelopaknya kan berguguran pula
hingga tinggalah kenangan
mawar itu terluka
tertawalah engkau
banggalah engkau
akan pupus dan tumbangnya harapan
PUISI MAWAR KERING
Tentang..Setangkai mawar
Yang tak pernah sampai pada hatimu
Tentang perasaan
Yang telah kau jauhkan jaraknya
Aku menjadi tahu
Cinta tak pernah ada Dalam palung hatimu
Maafkan aku ...
Jika dalam keseharianmu
Aku menjadi noda bagi ketenanganmu
Aku sadar letakku dimana?
Ketika jingga masih tetap cerah
Kemanapun aku melangkah
Senyumku akan tetap abadi
Bersama mawar kering ini
---------------
Demikianlah puisi Pertalian Embun Pada Kelopak Mawar. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.