Puisi Tentang Buruh
Friday, May 01, 2015
Puisi tentang buruh. Buruh adalah orang yg berkerja pada usaha perorangan serta di berikan imbalan kerja secara harian juga borongan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, baik ekspresi juga tertulis, yg biasanya imbalan kerja dari diberikan secara harian.
Buruh adalah pemilik tenaga, yag digunakan untuk bekerja. Buruh adalah golongan yang tak memiliki alat-alat produksi dan mengubah bahan baku memiliki nilai jual.
Perlu diingat secanggih apapun mesin jika digerakkan oleh buruh, mesin tersebut tidak akan beroperasi. Begitu pula sebuah bahan baku tidak akan memiliki nilai jika tidak ada turut campur tangan manusia di dalamnya.
Jadi jika tidak ada buruh yang menjual tenaganya kepada pemilik modal, kepada wakil pemerintah atau pemilik yayasan dan badan hukum lainnya roda perekoniam akan macet karena tak ada buruh yang mengerjakannya,
sebab buruh merupakan golongan yang dipekerjakan. Buruh bukan pihak yang mempekerjakan orang lain, melainkan justru dipekerjakan oleh orang lain (pengusaha) dan pemilik (penguasa).
Begitulah sekilas tentang buruh dan mengenai tentang puisi buruh, puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak ini adalah kumpulan puisi tentang buruh yang tentunya menceritakan tentang kata kata buruh dan perjuangan buruh, untuk kehidupan yang layak.
Buruh sebenarnya ada berbagai macam bukan hanya yang bekerja di pabrik, namun di sektor tani juga ada dalam puisi disebut puisi buruh tani, dan lain sebagainya
Dan berikut ini adalah beberapa puisi tentang buruh atau puisi buru, adapun masing-masing judul puisinya antara lain:
- Puisi suara demo buruh
- Puisi bukan robot bernyawa
- Puisi masih soal buruh di negeri pulau
- Sajak buruh
- Puisi ketidak adlian kita sebagai buruh
Salah satu penggalan baitnya. "Ceritanya rakyat malas berunjuk rasa Mahasiswa pun banyak yang tak suka turun jalan sukanya ngeksis di televisi Buruh turun jalan berjuang tentang kesejahteraan Semestinya mereka nikmati".
Kumpulan puisi tentang buruh
Nah bagaimana cerita puisi buruh dalam bait puisi yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya puisi-puisi tentang buruh
Selengkapnya silahkan disimak saja berikut ini kumpulan puisi tentang buruh.
Baca Juga: Kumpulan Puisi - Puisi Buruh Terlengkap
PUISI SUARA DEMO BURUH
Pandangan mataku menceritakan
Pada serentetan kisah yang terjadi
Ketika terik sinar mentari membakar nurani
Dengan panas yang tak mungkin di abaikan
Segerombolan manusia menantang panas
Berkumpul menyusun starategi
Akan mengadu tentang kesejahteran belum pantas
Dari ketidak adilan yang mereka nikmati
Mereka berbicara, dengan tegas dan tegar
Suara-suara lantang di teriakan
Berharap para wewenang mendengar
Berharap tuntutan di penuhi, atau diamin kan
Mereka bukan mencari jadiri
Tapi Mereka berjuang untuk keadilan
Mereka pekerja pekerja sejati
Berjuang melawan penindasan
Mereka bukan pengacau
Tapi mereka menuntut haknya
Mungkin dirasa masih kelabu
Lalu mereka menyuarakan isi hatinya
Mereka berjuang tentang kesejahteraan
Semestinya mereka nikmati
Dari tetesan keringat selama ini mereka teteskan
Mereka dambakan ketentraman dari hak belum terbalaskan
Tapi apa yang dinikmati
Apa yang di rasakan
Tak sesuai, tak sebanding, bahkan tak mencukupi
Itulah yang mereka perjuangkan dan mereka katakan
Anderline
BLPN 010515
PUISI BUKAN ROBOT BERNYAWA
Anda Lihat yang disana
Orang-orang berkumpul, berteriak memekakan telinga
Wajahnya memerah penuh amarah
Sang dewa nasib berduka cita
Didepan pabrik mereka meminta keadilan
Namun hanya janji tanpa realisasi
Tuntutan mereka membentur baja
Pilihan kami hanya terus bekerja atau di PHK
Mereka hanya orang-orang yang tak berdaya
Yang mencoba menanyakan haknya
Namun dituduh pengacau kerja
Dianggap pahlawan kesiangan yang berbahaya
Mereka dilarang bertanya apalagi bertingkah
Mereka bukan robot bernyawa yang harus terus bekerja
Menjadi sapi perahan dijaman moderen
Mulut dikunci tak boleh bicara
Inilah nasib buruh
Tidur berjajar menciptakan mimpi indah
Hanya bekerja dan terus bekerja
Mencoba membalik nasib yang ternyata susah
Mereka bukan robot bernyawa
Mereka orang-orang yang berotak
Yang berkeinginan menuntuk hak
Bukan ingin memberontak
sumber: buruh berjuang.
Puisi Masih Soal Buruh Negeri Pulau
Karya : Hang
Untuk mu Pak Polisi
Untuk mu wakil rakyat
Untuk Penguasa
Untuk Pengusaha
Dan untuk media massa
Rakyat menjerit
Bukan hanya BBM naik
Rakyat berteriak
Bukan hanya kejepit antri kartu saktinya Jokowi
Buruh
Pekerjaan berat gaji tak seberapa
Buat kontrak rumah atau kos habislah sudah
Belum buat kencʌn dimall megah itu
Buruh
Banyak dari rantau berbekal ijazah sma kadang smp juga ada
Banyak yang mati, disekap bahkan jadi budak sᥱks majikan
Banyak cerita mengerikan dibalik sikapnya
Camkan ini wahai buruh
Kau tak mengerti aku kelola pabrik
Kau hanya bekerja sepanjang pagi sampai sore sore sampai malam
Kau tak mengerti berapa laba atau rugi pabrik ini
Kau beli motor jutaan rupiah
Kau juga tuntut upah tertinggi maha tinggi
Kau ah kau tukang tuntut kau
Camkan ini wahai pengusaha
Aku disuruh semaumu
Aku diperk0sa oleh mu dan penguasa
Aku dipaksa taat pada harga yang melambung tinggi diangkasa
Aku dituntut hemat tapi dengan harga yang semakin melangit
Aku dituntut sederhana tapi wakil rakyat bermewah-mewahan
Camkan ini wahai polisi
Aku dan kau bukan musuh
Aku dan kau sama sama rakyat
Aku dan kau sama sama terjebat dalam pusaran penguasa dan pengusaha
hahaha lima puluh ribu massa kepung istana
Buruh berbagai daerah melembur jadi satu
Aksi damai semoga tidak ricuh
Buruh damai polisi senang rakyat tenang presiden bahagia
Damai?
Penguasa dzolim harus berdamai?
Ah terlalu baik kau
Ribuan diperk0sa oleh penguasa tentang hak hak sahnya
Kok disuruh damai
Apa kata dunia?
Hongkong bergejolak
Harga rupiah menurun
Jokowi dituntut turun
Rakyat menyambut suka duka
Kalau kurikulum saja bisa ganti
Kenapa presiden tidak bisa
Kalau kapal saja tenggelam
Kalau lapindo saja tenggelam
Rakyat pasti bisa
Mahasiswa pasti bisa
Buruh pasti bisa
Bisa kalau saja mereka bertiga bersatu gerak dijalan bersama-sama
Namun semua hanyalah mimpi belaka
Tak akan bisa berwujud begitu saja
Ceritanya rakyat sudah malas berunjuk rasa
Mahasiswa pun banyak yang tak suka turun jalan sukanya ngeksis di televisi
Buruh turun jalan tapi sehari doang besuknya damai lagi
Apalagi dukungan media kalau ada kericuhan saja tidak live seperti pilihan pimpinan wakil rakyat
Mana wakil rakyat yang belain rakyatnya?
Mana presiden rakyat yang merakyat?
Mana partai yang suara rakyat suara partai?
Mana oh mana oh dimana?
Gula itu manis
Garam itu asin
Besuk harinya kemis
Besuknya lagi jumat
Siang makin siang
Unjuk rasa makin berkurang
Jangan lupa shalatnya
Walau shalat ditengah jalan dan berjamaah
Polisi beribu ribu jumlahnya
Siap siaga katanya
Tapi aku lihat ditelevisi
Buruh bermotor tak pakai helm
Dibiarkan saja tanpa ditilang
Oiya ya aku lupa
Operasi zebra berakhir kemarin
Hari ini boleh dong nglanggar lagi
Percuma operasi seminggu lebih tak ada efeknya
Unjuk rasa pakai hati
Aku ini penguasaha kau ini buruh
Kalau aku mikirin gajimu aku pun mikirin gajiku
Kau paham?
Mikir!!! Mikir!!! Mikir!!!
Purworejo, 10 Desember 2014
Sajak Buruh
buruh bersatu tak bisa dikalahkan
buruh bersatu tak bisa dikalahkan
buruh bersatu tak bisa dikalahkan
buruh bersatu tak bisa dikalahkan
anak – anak negeri berjalan
pergi menyisir waktu dan ruang
tubuhnya di beli hatinya terkunci
oleh singa-singa industri
seperti melacur….
seperti robot-robot bernyawa…
darahnya mengental keringat mengkristal
dalam panas yang menggumpal
deru mesin-mesin pecahkan telinga
bersama lapar yang menganga
memuja tembaga….
memuja mesin-mesin…..
seperti berhala….
kemanakah nasib buruh negeri ini
kalau upahnya dikebiri
kemanakah nasib buruh negeri ini
kalau hak-haknya dicuri
buruh…bersatulah
sumber: buruh berjuang
PUISI KETIDAK ADILAN KITA SEBAGAI BURUH
Sang Petempur Yang Bunuh Diri
apa yang terlintas
mereka hanya tahu, jadinya saja
ayam yang bertelur dengan cacat
mereka hanya menutup mata ketika semua sudah terjadi
berpaling hanya untuk menyiksa
loyalitas hanya sebagai pᥱrmainan
tameng di depan ketika tertusuk langsung di buang dan tidak mengakui
keringat petempur hanya dibalas dengan kata kata anjing yang berkoar koar
air mata tidak berharga di depan meja
mereka sibuk di kursi sambil main kartu p0ker
siapa yang akan di korbankan lagi
kartu apa yang akan di keluarkan untuk menggandakan kantong peribadi
sibuk 0na ni ketika keluar ya sudah di lupakan tampa ada penyesalan
enak di awal di belakang di lupakan
anjing bicara tampa melihat rasa
Maksiat Tampa Uang hanya tahu yang menguntungkan
Sumber: buruh berjuang.
----------
Simak Juga: Puisi Tentang Buruh menggugat.
Demikianlah puisi tentang buruh. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.