Puisi Kodrat Kucoba Menyimak
Wednesday, June 03, 2015
Puisi kucoba menyimak kodrat. Kodrat artinya kekuasaan (Tuhan) misalnya Manusia tidak akan mampu menentang kodrat atas dirinya sebagai makhluk hidup. kodrat bias juga di sebut hukum alam atau sifat asli / sifat bawaan, dalam hal ini bawaan sejak lahir.
Berkaitan dengan kata kodrat, salah satu dari dua puisi di kesempatan ini, berjudul kodrat, dan kodarat kucoba menyimak, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Langkahmu memang lambat tetapi tak lantas melambat
Sungguh samudera luas tak surutkan tekadmu
Demi tetaskan telurtelurmu
Berbahagialah engkau dengan cangkang kerasmu
Yang melindungi tubuh rapuhmu
Merpati putih
Terbangmu tinggi menembus langit
Tak lantas meninggi pula hatimu
Maka terbang merendahlah ia temukan pijakan
Sandarkan rindu pada sang pujaan hati
Kupukupu
Sayapmu indah seindah bunga yang merekah
Walau kau berasal dari seekor ulat yang menjijikkan
Maka bermekaranlah bungabunga sambut kedatanganmu
Tanpa pernah memperdulikan asal muasalmu
Harimau
Taring dan cakarmu sungguhlah tajam
Tak lantas buasmu lukai anak-anakmu
Maka mengaumlah engkau memanggil anakanakmu
Susukan mereka dalam hangatnya mantel bulumu
_______________
Sang khalifah
Berapa banyakkah yang sudah lupa akan kodratnya?
Adhy Saputra, 030615
Terkulai di pundakpundak bukit
Seolah melapuk dahanmu ingin kabarkan
Betapa mengeringkerontang mata airmu
Menguap di antara gersang pundakpundakmu
Pasrah meranggas termaki terik sang surya
Terkenang akan rerimbunan dedaunanmu
Bergerombol sekumpulan bangau
Yang terbang resah melelah kepaknya
Tak tahu harus kemana lagi terbang merendah
Mencari sepetak sawah tuk tempat berpijak
Karena kampung halaman
Tiada lagi berhalaman
Penuh tersesaki rodaroda zaman
Menitik air hujan di sela mega mendung berarak
Rintik merintik membasahi kering rerumputan
Seolah gelisah ingin sampaikan
Betapa hujanku tak lagi selebat musimmusim kemarin
Lebatku tak lagi untukmu
Tapi di sana
Pada sungaisungai yang tak lagi mampu mengaliriku
Pada tanahtanah yang tak lagi bisa menyerap limpahanku
Pada bukitbukit tandus yang tak lagi mampu menahan lebat curahku
Hingga akhirnya kumuarakan semua keluhkesahku
Pada bibirbibir pantai yang mempayau asamku
______________
Membenak hati terbersit khilaf
Adhy Saputra, 140615
-------------
Demikianlah puisi kucoba menyimak kodrat. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata kodrat, salah satu dari dua puisi di kesempatan ini, berjudul kodrat, dan kodarat kucoba menyimak, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi kodrat
- Puisi kucoba menyimak
PUISI KODRAT
KurakuraLangkahmu memang lambat tetapi tak lantas melambat
Sungguh samudera luas tak surutkan tekadmu
Demi tetaskan telurtelurmu
Berbahagialah engkau dengan cangkang kerasmu
Yang melindungi tubuh rapuhmu
Merpati putih
Terbangmu tinggi menembus langit
Tak lantas meninggi pula hatimu
Maka terbang merendahlah ia temukan pijakan
Sandarkan rindu pada sang pujaan hati
Kupukupu
Sayapmu indah seindah bunga yang merekah
Walau kau berasal dari seekor ulat yang menjijikkan
Maka bermekaranlah bungabunga sambut kedatanganmu
Tanpa pernah memperdulikan asal muasalmu
Harimau
Taring dan cakarmu sungguhlah tajam
Tak lantas buasmu lukai anak-anakmu
Maka mengaumlah engkau memanggil anakanakmu
Susukan mereka dalam hangatnya mantel bulumu
_______________
Sang khalifah
Berapa banyakkah yang sudah lupa akan kodratnya?
Adhy Saputra, 030615
PUISI KUCOBA MENYIMAK
Meranggas pepohonanTerkulai di pundakpundak bukit
Seolah melapuk dahanmu ingin kabarkan
Betapa mengeringkerontang mata airmu
Menguap di antara gersang pundakpundakmu
Pasrah meranggas termaki terik sang surya
Terkenang akan rerimbunan dedaunanmu
Bergerombol sekumpulan bangau
Yang terbang resah melelah kepaknya
Tak tahu harus kemana lagi terbang merendah
Mencari sepetak sawah tuk tempat berpijak
Karena kampung halaman
Tiada lagi berhalaman
Penuh tersesaki rodaroda zaman
Menitik air hujan di sela mega mendung berarak
Rintik merintik membasahi kering rerumputan
Seolah gelisah ingin sampaikan
Betapa hujanku tak lagi selebat musimmusim kemarin
Lebatku tak lagi untukmu
Tapi di sana
Pada sungaisungai yang tak lagi mampu mengaliriku
Pada tanahtanah yang tak lagi bisa menyerap limpahanku
Pada bukitbukit tandus yang tak lagi mampu menahan lebat curahku
Hingga akhirnya kumuarakan semua keluhkesahku
Pada bibirbibir pantai yang mempayau asamku
______________
Membenak hati terbersit khilaf
Adhy Saputra, 140615
-------------
Demikianlah puisi kucoba menyimak kodrat. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.