Puisi Pandang Bulu
Thursday, July 16, 2015
Puisi pandang bulu, Pandang artinya melihat atau penglihatan yang tetap dan agak lama melihat objek yang menarik pandangan, pandang terkadang juga di sebut memandang, atau pandang memandang dan lain sebagainya,
Dan berkaitan dengan kata pandang, puisi yang diupdate untuk kali ini merupakan puisi berjudul pandang bulu. lalu bagaimanakah cerita dan makna puisinya untuk selengkapnya silahkan disima k saja puisinya berikut ini.
Pandang Bulu
Ah. . Tuan tuan pandang bulu. .
Dan apa jadinya jika hukum sudah melihat objeknya berbulu,
Apakah dia akan menebang pohon mana saja?
Akankah rasa keadilan itu menjadi milik siapa saja?
Tanpa melihat bulunya.
Juga tak peduli bila harus meruntuhkan istana tempat bernaung sang raja.
Karna ini bukan sekedar masalah bulu
Bulu kepala
Bulu kaki
Bulu ketiak
Bulu kuduk
Bulu hidung
Atau ulat bulu
Bukan, bukan bulu bulu itu yang saya maksud.
Dan saya enggan menunggu,
Tak juga ingin saya serahkan pada waktu,
Saya hanya ingin melihat adil menyentuh semua bulu,
Tentunya bulu bulu yang saya maksud,
Sekarang, atau hancurkan saja pengadilan tinggi itu.
----------------------------
Demikianlah puisi pandang bulu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Dan berkaitan dengan kata pandang, puisi yang diupdate untuk kali ini merupakan puisi berjudul pandang bulu. lalu bagaimanakah cerita dan makna puisinya untuk selengkapnya silahkan disima k saja puisinya berikut ini.
Pandang Bulu
Oleh : #NN
Ah. . Tuan tuan pandang bulu. .Dan apa jadinya jika hukum sudah melihat objeknya berbulu,
Apakah dia akan menebang pohon mana saja?
Akankah rasa keadilan itu menjadi milik siapa saja?
Tanpa melihat bulunya.
Juga tak peduli bila harus meruntuhkan istana tempat bernaung sang raja.
Karna ini bukan sekedar masalah bulu
Bulu kepala
Bulu kaki
Bulu ketiak
Bulu kuduk
Bulu hidung
Atau ulat bulu
Bukan, bukan bulu bulu itu yang saya maksud.
Dan saya enggan menunggu,
Tak juga ingin saya serahkan pada waktu,
Saya hanya ingin melihat adil menyentuh semua bulu,
Tentunya bulu bulu yang saya maksud,
Sekarang, atau hancurkan saja pengadilan tinggi itu.
----------------------------
Demikianlah puisi pandang bulu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
