Puisi Perjalanan Sang Musafir
Wednesday, July 22, 2015
Puisi perjalanan sang musafir. Perngertian musafir atau arti musafir adalah orang yg melakukan suatu perjalanan ziarah. Hal ini dilakukan umumnya dengan mengunjungi suatu kawasan yang mempunyai makna keagamaan, seringkali dengan menempuh jarak yang relatif jauh. dan menurut kamus bahasa indonesia musafir artinya orang yang bepergian meninggalkan negerinya atau seorang pengembara.
Sedangkan perjalan adalah suatu kegiatan manusia untuk mengunjungi sesuatu tempat yang belum pernah di datangi sebelumnya dengan berbagai tujuan. atau pergi ke suatu daerah yg memang sudah pernah dijalani tetapi dengan syarat dan cara yg berbeda. Semakin seringkali melalukan perjalan semakin banyak tahu akan sesuatu hal diluar asal daerah kita.
Perjalan sang musafir, satu dari empat puisi campauran di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Remang-remang aku ikuti
Kian hari semakin terang
Akhirnya aku menjadi tenggelam
Bahkan berlari kencang
Maka kutinggal jauh di belakang
Semua yang ada dalam genggaman tangan
Bumiku berganti
Matahariku redup
Tapi rembulanku memancar terang
Menembus mendung dan kabut
Semakin sepi malamku
Semakin aku temukan
Antara aku dan hatiku
Ternyata ada kasih dan Pengaturan
Kehendak-Mu memaksa
Kepada takdir-Mu
Langkahku yang lemah
Kadang tidak terarah
Tapi sorot mata-Mu yang tajam
Menyulut pelita di misykatku
Menggugah semangat
Menerbangkan impian
Kehendak-Mu memaksa
Kepada takdir-Mu
Matahariku yang redup
Berselubung duka
Tapi sorot mata-Mu yang tajam
Mencambuk tengkukku
Membakar tirai penutup Kebesaran
Kehendak-Mu memaksa
Kepada takdir-Mu
Telingaku yang tuli
Mataku yang buta
Tapi sorot mata-Mu yang tajam
Mencairkan kebekuan akal
Di tengah kesendirian
Kutemui kasih yang disediakan
Kini aku sendiri
Membaca signal
Kecil di dalam Besar-Mu
Fakir di dalam kaya-Mu
Mambawa obor
Menyulut lampu
Supaya laron-laron
Pulang ke kampung halaman
Sang Musafir
22 Juli 2015
PUISI SANG PETUALANG
Menapak jalan asing yg belum pernah ku tapak.
Tiada gentar langkah kaki.
Wajah asing yg slalu ku dapati.
Tak terbesit sedikit pun di hati tuk hentikan langkah kaki.
Aku di sini menjamahi jln ini ,tuk lengkapi teka teki jln hidup ini.
Tiada keluh yg kurasa, beban tak ku anggap ada.
Kan ku lukiskan kisah di jalan ini.
Kan ku tandai kisah ini.
Biar semua tau . ,ku bisa takluk kan segala jalan.
Biar kau tau ini lah aku.
Petualang sejati yg toreh kan arti.
Mentari seolah merestui.
Awan putih memayungi.
Sang bayu meng ilhami.
Jalan panjang ku ini.
Senja kepakkan keiandahannya
Biaskan pelangi rindukan sangkarnya
Siul bersahut memagut malam akan tiba
Rindang melambai
Pulangkan camar pada sangkarnya
Nyanyikan kecil menimang senja
Semakin larut lelapkan malam bersua
Jangkrik mengerik
Nyamankan camar memijat telinga
Terbius lelap memeluk anaknya
Hangat bahagia bersatu jua
"blitar"Jon26092014
menyusuri malam yang mati
berpayung hujan merinai
menguyup gigil mematri
bayang kenyir terus berlari
genggam ampun lepas berganti
di gelap tumpat sejenak terhenti
setitik kirana masih misteri
rindu kama sentuhan hati
hangat "Fajar senja nyata" dalam sanubari
melebur dua denyut nadi
dalam ikhlas cinta yang abadi.
Tng, 260216
Demikianlah Puisi Perjalanan sang musafir. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisinya dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Sedangkan perjalan adalah suatu kegiatan manusia untuk mengunjungi sesuatu tempat yang belum pernah di datangi sebelumnya dengan berbagai tujuan. atau pergi ke suatu daerah yg memang sudah pernah dijalani tetapi dengan syarat dan cara yg berbeda. Semakin seringkali melalukan perjalan semakin banyak tahu akan sesuatu hal diluar asal daerah kita.
Perjalan sang musafir, satu dari empat puisi campauran di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi perjalanan sang musafir
- Puisi sang petualang
- Puisi sang camar rindukan sangkarnya
- Puisi musafir gurun amor
PUISI PERJALANAN SANG MUSAFIR
Di depan ada sinarRemang-remang aku ikuti
Kian hari semakin terang
Akhirnya aku menjadi tenggelam
Bahkan berlari kencang
Maka kutinggal jauh di belakang
Semua yang ada dalam genggaman tangan
Bumiku berganti
Matahariku redup
Tapi rembulanku memancar terang
Menembus mendung dan kabut
Semakin sepi malamku
Semakin aku temukan
Antara aku dan hatiku
Ternyata ada kasih dan Pengaturan
Kehendak-Mu memaksa
Kepada takdir-Mu
Langkahku yang lemah
Kadang tidak terarah
Tapi sorot mata-Mu yang tajam
Menyulut pelita di misykatku
Menggugah semangat
Menerbangkan impian
Kehendak-Mu memaksa
Kepada takdir-Mu
Matahariku yang redup
Berselubung duka
Tapi sorot mata-Mu yang tajam
Mencambuk tengkukku
Membakar tirai penutup Kebesaran
Kehendak-Mu memaksa
Kepada takdir-Mu
Telingaku yang tuli
Mataku yang buta
Tapi sorot mata-Mu yang tajam
Mencairkan kebekuan akal
Di tengah kesendirian
Kutemui kasih yang disediakan
Kini aku sendiri
Membaca signal
Kecil di dalam Besar-Mu
Fakir di dalam kaya-Mu
Mambawa obor
Menyulut lampu
Supaya laron-laron
Pulang ke kampung halaman
Sang Musafir
22 Juli 2015
PUISI SANG PETUALANG
-baon-
Menapak jalan asing yg belum pernah ku tapak.Tiada gentar langkah kaki.
Wajah asing yg slalu ku dapati.
Tak terbesit sedikit pun di hati tuk hentikan langkah kaki.
Aku di sini menjamahi jln ini ,tuk lengkapi teka teki jln hidup ini.
Tiada keluh yg kurasa, beban tak ku anggap ada.
Kan ku lukiskan kisah di jalan ini.
Kan ku tandai kisah ini.
Biar semua tau . ,ku bisa takluk kan segala jalan.
Biar kau tau ini lah aku.
Petualang sejati yg toreh kan arti.
Mentari seolah merestui.
Awan putih memayungi.
Sang bayu meng ilhami.
Jalan panjang ku ini.
Puisi Sang Camar Rindukan Sangkarnya
Camar menariSenja kepakkan keiandahannya
Biaskan pelangi rindukan sangkarnya
Siul bersahut memagut malam akan tiba
Rindang melambai
Pulangkan camar pada sangkarnya
Nyanyikan kecil menimang senja
Semakin larut lelapkan malam bersua
Jangkrik mengerik
Nyamankan camar memijat telinga
Terbius lelap memeluk anaknya
Hangat bahagia bersatu jua
"blitar"Jon26092014
Puisi Musafir Gurun Amor
Aku masih mencarimenyusuri malam yang mati
berpayung hujan merinai
menguyup gigil mematri
bayang kenyir terus berlari
genggam ampun lepas berganti
di gelap tumpat sejenak terhenti
setitik kirana masih misteri
rindu kama sentuhan hati
hangat "Fajar senja nyata" dalam sanubari
melebur dua denyut nadi
dalam ikhlas cinta yang abadi.
Tng, 260216
Demikianlah Puisi Perjalanan sang musafir. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisinya dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.