PUISI CINTA-MU
Thursday, July 02, 2015
Puisi cinta-Mu. Puisi cinta yang dibagikan kali ini adalah tentang perasaan cinta manusia, baik cinta kepada Allah mau pun cinta kepada sesama mahluk sempurna yang berbeda jenis, sebaga mana pengertian cinta adalah emosi kasih sayang, yang mucul dari dalam diri seseorang. Namun salah satu judul puisi cinta dan kata kata cinta, tentang cinta kepada Allah, kepada ummatnya
Bagaimana cerita dan makna di baik kata kata cinta ketiga puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahakn disimak saja puisinya dibawah ini diawali dari puisi berjudul begitulah, berikut ini puisinya.
PUISI CINTA-MU
Meski di hadirat-Mu s’mua insan lebih hina dari sezarah debu
namun s’lalu Kau curahkan rahman rahim bagi semua makhluk-Mu
tanpa jeda, tanpa jemu, tanpa pandang bulu
bumi pun tunduk demi-Mu pada hamba shaleh maupun kepala batu
samudra-samudra dan armada-armada juga begitu
asteroid dan bongkah-bongkah antariksa tertahan kaku
t’rus taat bertawaf kendati amat mampu mencipta haru biru
Misalkan Kau mau
matahari agak menjauh, planet ini langsung mati membeku umpama
Kau mau
matahari sedikit mendekat, jagat ini segera hangus jadi abu
betapa ngeri andai oksigen mesti dibeli semua makhluk-Mu
T’lah Kau siapkan segenap fasilitas hidup secara kontinyu
semuanya berkat cinta-Mu yang paling kurindu
karena sesungguhnya cinta itu adalah Engkau
hai, Sang Maha Penganugrah Restu Rahayu
yang s’lalu mengampuni aku, mengasihiku
meski kerap kubelenggu diri dalam jerat nafsu
Bumi Allah, 2 Juli 2015
PUISI BEGITULAH
Perjalanan kalbu ini sudah memetik banyak bintang juga angin
Badai dan kunang-kunang
Berkali-kali sudah tak terhitung lagi aku mendengar bunyi retaknya tulang-tulang rusuk fulana
Ada juga hujan yang begitu derasnya
Halilintar dan petir
Serta taman-taman asing yang liar dan ganas
Lentera-lentera berjubah kelam
Atau malah hanya segenggam kerikil tirus dan beberpa serpihan cermin retak di altar perjanjian
Jangan hanya berkata, lihatlah pupil matamu yang kian menguning dan mengerucut
Serta doa-doa pucat yang tersemat di dinding-dinding kayu itu!
Bukankah itu buah dari bebatuan yang masih saja kau simpan di stoples-stoples dingin lemari-lemari kedap udara milikmu?
Aku juga sudah melihat bulir-bulir pasir waktu yang bergerak bolak balik tak terhitung lagi
Namun masih saja bibirmu bergerak fasih melafalkan
"Aku mencintaimu"
Dan setelah itu seperti hari-hari kemarin
Engkau kembali mencongkel
Jantung dan menusuk ulu hati
Sambil berkata
"Semuanya terserah padamu sayang ...."
Kemudian menutup telinga dan matamu kembali dan tertidur lelap
Begitu damai begitu tenangnya
Begitu bangsĘtnya
Begitulah .....
"Astagfirullah hal'azim ...."
PUISI TERLUPA DOA
Di bawah percik sinar gemintang
biasanya malam menimangku dengan mesra
dan menaburi tidurku dengan mimpi yang manis
Namun kali ini. Malam mendekapmu dengan dinginnya
hingga aku menggigil....
Malam juga menaburi tidurku dengan mimpi yang sedih
hingga aku terisak dalam tangis
Aku terjaga dari tidurku
Pipiku basah tergenang embun hangat mataku
Ya, barangkali ini dosaku
Aku begitu lelah, siang taburkan hiruk pikuk
dalam hariku...
Saat sayap malam mendekapku
Aku terlupa berdoa,
Perjalanan sukmaku merenangi napas malam
Begitu polos tanpa selembar doa pun...
Astagfirullah, maafkan kelalaian ku yaa Illahi
Demikianlah puisi cinta-Mu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Bagaimana cerita dan makna di baik kata kata cinta ketiga puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahakn disimak saja puisinya dibawah ini diawali dari puisi berjudul begitulah, berikut ini puisinya.
PUISI CINTA-MU
Karya: Sang Mahadewa Cinta
Meski di hadirat-Mu s’mua insan lebih hina dari sezarah debunamun s’lalu Kau curahkan rahman rahim bagi semua makhluk-Mu
tanpa jeda, tanpa jemu, tanpa pandang bulu
bumi pun tunduk demi-Mu pada hamba shaleh maupun kepala batu
samudra-samudra dan armada-armada juga begitu
asteroid dan bongkah-bongkah antariksa tertahan kaku
t’rus taat bertawaf kendati amat mampu mencipta haru biru
Misalkan Kau mau
matahari agak menjauh, planet ini langsung mati membeku umpama
Kau mau
matahari sedikit mendekat, jagat ini segera hangus jadi abu
betapa ngeri andai oksigen mesti dibeli semua makhluk-Mu
T’lah Kau siapkan segenap fasilitas hidup secara kontinyu
semuanya berkat cinta-Mu yang paling kurindu
karena sesungguhnya cinta itu adalah Engkau
hai, Sang Maha Penganugrah Restu Rahayu
yang s’lalu mengampuni aku, mengasihiku
meski kerap kubelenggu diri dalam jerat nafsu
Bumi Allah, 2 Juli 2015
PUISI BEGITULAH
karya : Tika Fideska
Perjalanan kalbu ini sudah memetik banyak bintang juga angin Badai dan kunang-kunang
Berkali-kali sudah tak terhitung lagi aku mendengar bunyi retaknya tulang-tulang rusuk fulana
Ada juga hujan yang begitu derasnya
Halilintar dan petir
Serta taman-taman asing yang liar dan ganas
Lentera-lentera berjubah kelam
Atau malah hanya segenggam kerikil tirus dan beberpa serpihan cermin retak di altar perjanjian
Jangan hanya berkata, lihatlah pupil matamu yang kian menguning dan mengerucut
Serta doa-doa pucat yang tersemat di dinding-dinding kayu itu!
Bukankah itu buah dari bebatuan yang masih saja kau simpan di stoples-stoples dingin lemari-lemari kedap udara milikmu?
Aku juga sudah melihat bulir-bulir pasir waktu yang bergerak bolak balik tak terhitung lagi
Namun masih saja bibirmu bergerak fasih melafalkan
"Aku mencintaimu"
Dan setelah itu seperti hari-hari kemarin
Engkau kembali mencongkel
Jantung dan menusuk ulu hati
Sambil berkata
"Semuanya terserah padamu sayang ...."
Kemudian menutup telinga dan matamu kembali dan tertidur lelap
Begitu damai begitu tenangnya
Begitu bangsĘtnya
Begitulah .....
"Astagfirullah hal'azim ...."
PUISI TERLUPA DOA
Oleh: Srihan
Di bawah percik sinar gemintangbiasanya malam menimangku dengan mesra
dan menaburi tidurku dengan mimpi yang manis
Namun kali ini. Malam mendekapmu dengan dinginnya
hingga aku menggigil....
Malam juga menaburi tidurku dengan mimpi yang sedih
hingga aku terisak dalam tangis
Aku terjaga dari tidurku
Pipiku basah tergenang embun hangat mataku
Ya, barangkali ini dosaku
Aku begitu lelah, siang taburkan hiruk pikuk
dalam hariku...
Saat sayap malam mendekapku
Aku terlupa berdoa,
Perjalanan sukmaku merenangi napas malam
Begitu polos tanpa selembar doa pun...
Astagfirullah, maafkan kelalaian ku yaa Illahi
Demikianlah puisi cinta-Mu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.