PUISI SAPA
Friday, July 10, 2015
Puisi sapa. Sapa artinya suatu perkataan yang bermaksud untuk menegur atau mengajak bercakap-cakap dan lain sebagainya. Kata sapa mempunyai arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kata sapa bisa menyatakan nama seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Berkaitan dengan kata sapa,dibawah ini, puisi berjudul sapa, bagaimana cerita dan makna dibalik rangkaian bait baitnya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Sapa
Izinkan kumemanggilmu “mama”
dalam pekik rindu sang pendemo demi kedaulatan asmara
melulu unjuk rasa eforia di parlemen republik renjana
di belantara alam nyata yang penuh dosa di samping pahala
terlebih di dunia maya yang sarat rekayasa selain realita
semuanya tak usah memicu murka maupun gulana
karena aksara-aksara terkadang bukan perlambang cinta
frasa-frasa goda seringkali sekadar wacana saja
istana kasih sayang sejati bertakhta abadi di buana iman dan takwa
Biarkan kusapa dirimu “bunda”
di puncak rasa perih otakku yang mencabik-cabik nyawa
itu lebih baik ketimbang kuharus memekik-mekik bak setan gila
insya Allah, wudumu takkan batal gara-gara itu semua
apalagi sampai berbadan dua
karena tempat mengapel pacar t’lah pindah ke peranti-peranti elektronika
yang makin diawasi oleh daya, sinyal, dan pulsa
bukan lagi oleh para calon ipar dan mertua
Kukan tetap menyeru hatimu dengan aneka nama idola istimewa
ummi, mami, mama, mom, mimi, mamah, bune, mbok, mak, bunda, dinda, ‘nda
adik, dede, de, bu, ibu, nyai, ambu, inang, indo’, umma’ dan sebagainya
disana sungguh t’rasa kental budaya bangsa kita yang amat kaya
penjunjung tinggi harkat dan mĘŚrtabat kaum hawa
meski ikrar cinta kini hanya berupa simbol-simbol digital di layar maya
yang penuh dusta walau terkadang benarnya juga ada
Takkan pernah kuhenti menyebutmu dengan kata-kata termesra
kar’na dirikupun ikhlas kau panggil abi, papi, papa
pipi, papah, pakne, pak-e, pak, ayah, kanda, ‘nda
kakak, kak, bapak, abah, amang, ambo’, uwwa’ dan seterusnya
demi kemerdekaan cinta yang paling didamba s’mua manusia
sekaligus zikir dan doa demi terbentuknya negara asmara
yang berdiri kokoh di atas konstitusi agama
di hayat fana hingga darulbaka
Bumi Allah, 10 Juli 2015
KOSAKATA
>>renjana = rasa hati kuat (rindu/cinta kasih/berahi dll)
>>bak = bagaikan; seperti
>>darulbaka = alam yg kekal
Demikianlah puisi Sapa. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata sapa,dibawah ini, puisi berjudul sapa, bagaimana cerita dan makna dibalik rangkaian bait baitnya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Sapa
Karya: Sang Mahadewa Cinta
Izinkan kumemanggilmu “mama”dalam pekik rindu sang pendemo demi kedaulatan asmara
melulu unjuk rasa eforia di parlemen republik renjana
di belantara alam nyata yang penuh dosa di samping pahala
terlebih di dunia maya yang sarat rekayasa selain realita
semuanya tak usah memicu murka maupun gulana
karena aksara-aksara terkadang bukan perlambang cinta
frasa-frasa goda seringkali sekadar wacana saja
istana kasih sayang sejati bertakhta abadi di buana iman dan takwa
Biarkan kusapa dirimu “bunda”
di puncak rasa perih otakku yang mencabik-cabik nyawa
itu lebih baik ketimbang kuharus memekik-mekik bak setan gila
insya Allah, wudumu takkan batal gara-gara itu semua
apalagi sampai berbadan dua
karena tempat mengapel pacar t’lah pindah ke peranti-peranti elektronika
yang makin diawasi oleh daya, sinyal, dan pulsa
bukan lagi oleh para calon ipar dan mertua
Kukan tetap menyeru hatimu dengan aneka nama idola istimewa
ummi, mami, mama, mom, mimi, mamah, bune, mbok, mak, bunda, dinda, ‘nda
adik, dede, de, bu, ibu, nyai, ambu, inang, indo’, umma’ dan sebagainya
disana sungguh t’rasa kental budaya bangsa kita yang amat kaya
penjunjung tinggi harkat dan mĘŚrtabat kaum hawa
meski ikrar cinta kini hanya berupa simbol-simbol digital di layar maya
yang penuh dusta walau terkadang benarnya juga ada
Takkan pernah kuhenti menyebutmu dengan kata-kata termesra
kar’na dirikupun ikhlas kau panggil abi, papi, papa
pipi, papah, pakne, pak-e, pak, ayah, kanda, ‘nda
kakak, kak, bapak, abah, amang, ambo’, uwwa’ dan seterusnya
demi kemerdekaan cinta yang paling didamba s’mua manusia
sekaligus zikir dan doa demi terbentuknya negara asmara
yang berdiri kokoh di atas konstitusi agama
di hayat fana hingga darulbaka
Bumi Allah, 10 Juli 2015
KOSAKATA
>>renjana = rasa hati kuat (rindu/cinta kasih/berahi dll)
>>bak = bagaikan; seperti
>>darulbaka = alam yg kekal
Demikianlah puisi Sapa. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.