PUISI TADBIR
Monday, July 06, 2015
Puisi tabdir. peluh di medan zikir puasa hakiki adalah keseharian insan takwa yang terus bermusafir Ramadhan hanyalah universitas kaum muhajir agar hati, lidah, mata, telinga, perut berhasil ditadbir hingga embusan napas terakhir. salah satu penggalan bait dari puisi tadbir.
Jadi apa pengertian dari kata tabdir, seperti pada kosakata judul puisi ini, untuk lebih jelasnya disimak saja puisinya agar mengerti arti dari kata tabdir tersebut, berikut ini, puisinya.
PUISI TADBIR
Jiwa-jiwa meradang yang dicaplok imperialisme dosa di koloni-koloni kafir
ketika cakar-cakar nafsu merajai hitamnya imperium hati yang pandir
dunia makin hancur akibat supremasi lidah yang s’lalu nyinyir
lihatlah betapa gelap kedaulatan mata yang kerap mungkir
tatkala terus terdengar gemuruh otoritas telinga yang amat sulit disetir
tolong hentikan dominasi perut di sentrum napas yang kian kocar-kacir
s’mua itu caling-caling penggerogot terdahsyat di yaumil akhir
Terus jelajahi alam kabir dan sagir dengan berlaksa takbir
engkau pilot hatimu sendiri menuju surga ataukah sair
dengan lidah yang meng0bati maupun menyuwir-nyuwir
mata yang ingkar dan mungkin pula syakir
telinga khusyu atau boleh jadi mangkir
kaulah penguasa perut yang tahir juga yang tabzir
di simpang jalan m’nuju gʌnjaran bakir atau fakir
Sungguh bukan diri, tapi hati yang berpuasa demi Alkabir
memerangi syirik, sesat, suuzzan, niat jahat, pikiran kotor, egoisme, egotisme yang sir hingga basir
lidahlah yang menangkal umpat, oceh, fitnah, dusta, maki, serapah, cemooh, pelecehan, kata mubazir
mata menghalang pandang s’mua hal terlʌrang di basirah Alqadir
telinga menyumbat pendengaran dari s’mua cʌbul, munkar, dan buah bibir
perut mengawal iman dari segenap zat dan amal yang haram maupun tercibir
Tetaplah berjihad dengan lapar, dahaga, peluh di medan zikir
puasa hakiki adalah keseharian insan takwa yang terus bermusafir
Ramadhan hanyalah universitas kaum muhajir
agar hati, lidah, mata, telinga, perut berhasil ditadbir
hingga embusan napas terakhir
m’nuju singgasana Sang Penguasa Cinta dan Takdir
Bumi Allah, 6 Juli 2015
KOSAKATA:
>>mungkir = tdk mengakui; tdk mengiakan; tdk setia; tdk menepati janji; menolak; menyangkal
>>sair = api neraka; neraka
>>syakir = orang yg bersyukur dan berterima kasih
>>mangkir = tdk datang; alpa
>>tahir = bersih; suci; murni
>>tabzir = berbuat mubazir (royal; boros; sia-sia)
>>bakir = kaya (harta dan/atau pengetahuan)
>>suuzzan = berprasangka buruk; negative thinking
>>egotisme = kesombongan
>>sir = gaib; rahasia; tersembunyi (dlm ilmu tasawuf)
>>basir = terang dan tajam pengamatannya (ttg Allah); jelas terlihat; terang
>>basirah = pandangan yg sungguh-sungguh dengan mata hati
>>muhajir = org yg pindah atau mengungsi; org yg berhijrah (menuju jalan Allah)
>>tadbir = perihal mengurus / mengatur / memimpin / mengelola; pemerintahan; administrasi
Demikianlah puisi tadbir. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Jadi apa pengertian dari kata tabdir, seperti pada kosakata judul puisi ini, untuk lebih jelasnya disimak saja puisinya agar mengerti arti dari kata tabdir tersebut, berikut ini, puisinya.
PUISI TADBIR
Karya: Sang Mahadewa Cinta
Jiwa-jiwa meradang yang dicaplok imperialisme dosa di koloni-koloni kafirketika cakar-cakar nafsu merajai hitamnya imperium hati yang pandir
dunia makin hancur akibat supremasi lidah yang s’lalu nyinyir
lihatlah betapa gelap kedaulatan mata yang kerap mungkir
tatkala terus terdengar gemuruh otoritas telinga yang amat sulit disetir
tolong hentikan dominasi perut di sentrum napas yang kian kocar-kacir
s’mua itu caling-caling penggerogot terdahsyat di yaumil akhir
Terus jelajahi alam kabir dan sagir dengan berlaksa takbir
engkau pilot hatimu sendiri menuju surga ataukah sair
dengan lidah yang meng0bati maupun menyuwir-nyuwir
mata yang ingkar dan mungkin pula syakir
telinga khusyu atau boleh jadi mangkir
kaulah penguasa perut yang tahir juga yang tabzir
di simpang jalan m’nuju gʌnjaran bakir atau fakir
Sungguh bukan diri, tapi hati yang berpuasa demi Alkabir
memerangi syirik, sesat, suuzzan, niat jahat, pikiran kotor, egoisme, egotisme yang sir hingga basir
lidahlah yang menangkal umpat, oceh, fitnah, dusta, maki, serapah, cemooh, pelecehan, kata mubazir
mata menghalang pandang s’mua hal terlʌrang di basirah Alqadir
telinga menyumbat pendengaran dari s’mua cʌbul, munkar, dan buah bibir
perut mengawal iman dari segenap zat dan amal yang haram maupun tercibir
Tetaplah berjihad dengan lapar, dahaga, peluh di medan zikir
puasa hakiki adalah keseharian insan takwa yang terus bermusafir
Ramadhan hanyalah universitas kaum muhajir
agar hati, lidah, mata, telinga, perut berhasil ditadbir
hingga embusan napas terakhir
m’nuju singgasana Sang Penguasa Cinta dan Takdir
Bumi Allah, 6 Juli 2015
KOSAKATA:
>>mungkir = tdk mengakui; tdk mengiakan; tdk setia; tdk menepati janji; menolak; menyangkal
>>sair = api neraka; neraka
>>syakir = orang yg bersyukur dan berterima kasih
>>mangkir = tdk datang; alpa
>>tahir = bersih; suci; murni
>>tabzir = berbuat mubazir (royal; boros; sia-sia)
>>bakir = kaya (harta dan/atau pengetahuan)
>>suuzzan = berprasangka buruk; negative thinking
>>egotisme = kesombongan
>>sir = gaib; rahasia; tersembunyi (dlm ilmu tasawuf)
>>basir = terang dan tajam pengamatannya (ttg Allah); jelas terlihat; terang
>>basirah = pandangan yg sungguh-sungguh dengan mata hati
>>muhajir = org yg pindah atau mengungsi; org yg berhijrah (menuju jalan Allah)
>>tadbir = perihal mengurus / mengatur / memimpin / mengelola; pemerintahan; administrasi
Demikianlah puisi tadbir. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.