Skip to main content

Puisi Aku Pun yang Hina

Puisi Aku Pun yang Hina
Puisi aku pun yang hina. Pengertian hina adalah perbuatan tercela yang melanggar norma agama dan masyarakat, atau perbuata keji dan tercela, hina biasa juga diartikan rendah kedudukannya dalam hal ini pangkat dan martabat. kata hina, jika mendapat imbuhan biasa diucapkan menghina, atau mengumpat, perbuatan seperti sangat tak baik.

Akan tetapi yang di maksud pada puisi kali ini, adalah aku yang hina, jadi menaggap dirinya hini, umumnya hal seperti, orang tahu  diri dan tak mau sombong, karena sesungguhnya sombong otu perbuatan yang anggkuh, dan sanag tak baik dan tidak disukai semua orang. karena meninggikan diri.

Berkaitan  dengan kata hina salah satu dari dua pisi di kesempatan ini, berjudul aku yang hina, adapun masing masingg judul puisinya antara lain,
  1. Puisi aku yang hina
  2. Puisi pun
Salah satu penggalanbait dari kedua puisi tersebut, "Fakta tak lagi diindahkannya Semua diinjak seakan paling benar Hinanya hanya berbuah pahala Sementara baginya berubah petaka Hati-hati dalam peringatkan asa Mawar kesayanganmu kan kecewa".Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI AKU YANG HINA

Meski kubukan seorang Nabi
Tak sering tafakur seperti Rasul
Namun kala berdusta kuakui dusta
Kala salah ku akui salah

Sarkas yang seakan merobek kejujuran
Mengapa begitu mudah terucapkan
Tuduhnya diri hina ini berdusta
Sangkanya diri hina ini terliar

Tak dapatkah berkaca lebih apik ?
Mungkin ada salah-salah kala bersilat lidah
Fakta tak lagi diindahkannya
Semua diinjak seakan paling benar

Hinanya hanya berbuah pahala
Sementara baginya berubah petaka
Hati-hati dalam peringatkan asa
Mawar kesayanganmu kan kecewa

Bila ingin bermain api dendam
Maka kan kubalas dengan air ketenangan
Tuhan lebih tau akan hitam putih hidup ini
Nan malaikat tak segan lagi
Goreskan tinta hitam
Di buku keburukan

Vikry,
Lembang,
3 Agustus 2015


PUISI PUN

Pun saat mataku buta
takkan berhenti mengeja cinta

Pun ketika telingaku tuli
akan kudengar kata hati

Pun jikalau jemariku harus menggengam api
aku rela, takkan lepuh rasaku bicara

Pun ditikam belati
dada ini sanggup menahan perih

Pun harus kuseret langkah kaki
pijakanku mesti lebih berarti

Demi masa, yang kemarin telah hilang
takkan kubiarkan meratapi petang

Demi kamu yang selalu satu
taʋtan cinta rinduku

Kekasih
yang takkan pernah abadi

BKA
Batavia, 020815


Demikianlah puisi aku pun yang hina. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.