Puisi Lara Bertubi
Friday, August 28, 2015

Puisi lara bertubi. menelusup kalbu Merembas aliran darah membeku Menyulut tanya dalam geming semilir angin mengusik Menampik jentik dusta mengumpat, lalu lalang terus menentang Biar aku gugur terlentang darah meraba pedang.
Pragraf diatas salah satu penggalan bait dari dua puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Pekat dalam lamunan sendu menggerutu
Hening menelusup kalbu
Merembas aliran darah membeku
Menyulut tanya dalam geming semilir angin mengusik
Menampik jentik dusta mengumpat laguan ucap
Cemilan senggang masih menukik gilik sekat
Lara bertubi menguliti
Harap celoteh manja namun anyir ku dapat
#Kinarya Asih#
Jakarta,28 agustus' 2015
Puisi Aku Gugur
Aku gugur, mati tersungkur
Pedang berselempang tergeletak penuh darah
Jalanan merayap semua duka
Nyanyian gemericik memanggil namaku
Anak-anak ikut menangis
Bunga melati memberi tanda, nasib jelata telah
mati
Sirine biarkan mengaung disaksikan senjʌta-senjʌta
Kota kecil tertinggal sebuah cerita
Tak ada diam, lalu lalang terus menentang
Biar aku gugur terlentang darah meraba pedang
Aku tetap menentang
Sampai ketimpangan hilang
Tegal, 28 Agustus 2015.
Demikianlah puisi lara bertubi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Pragraf diatas salah satu penggalan bait dari dua puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi lara bertubi
- Puisi aku gugur
PUISI LARA BERTUBI
Serpihan kabut malam menutup awanPekat dalam lamunan sendu menggerutu
Hening menelusup kalbu
Merembas aliran darah membeku
Menyulut tanya dalam geming semilir angin mengusik
Menampik jentik dusta mengumpat laguan ucap
Cemilan senggang masih menukik gilik sekat
Lara bertubi menguliti
Harap celoteh manja namun anyir ku dapat
#Kinarya Asih#
Jakarta,28 agustus' 2015
Puisi Aku Gugur
Karya : Penyair Kecil
Aku gugur, mati tersungkurPedang berselempang tergeletak penuh darah
Jalanan merayap semua duka
Nyanyian gemericik memanggil namaku
Anak-anak ikut menangis
Bunga melati memberi tanda, nasib jelata telah
mati
Sirine biarkan mengaung disaksikan senjʌta-senjʌta
Kota kecil tertinggal sebuah cerita
Tak ada diam, lalu lalang terus menentang
Biar aku gugur terlentang darah meraba pedang
Aku tetap menentang
Sampai ketimpangan hilang
Tegal, 28 Agustus 2015.
Demikianlah puisi lara bertubi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.