Kumpulan Puisi Bimbang
Sunday, August 02, 2015

Kumpulan puisi bimbang. Apa sih bimbang itu? Bimbang kemungkinan gini artinya, tapi kalo salah di perbaiki yah bagi yang baca hehe. Bimbang adalah rasa cemas yang muncul dari hati/kwatir akan sesuatu hal. bisa juga ragu ragu, kurang percaya/tidak yakin akan sesuatu,

Bimbang erat berkaitannya dengan galau sebab, sama- sama merasa cemas, cemas karena sesuatu hal. seringa kita mendengar nasehat Jangan bimbang menghadapi macam macam penderitaan, jangan bimbang menentukan pilihan, artinya memberi semanngat agar tak ada keraguan menentukan pilihan. Begitulah kira-kira ulasan singkat tentang rasa bimbang.
PUISI BIMBANG
Betapa tidak.
Si pekak yg semula kukira tiada guna...
Menyalamiku dengan bijak tak berlagak terlebih terlihat congkak...
Dia berkata, Kukhabarkan padamu pencinta semu terbelenggu...
Dunia tlah menjeratmu hingga kau ragu...
Nafsu tlah gantikan nuranimu dengan singgasana duri,
tapi kau tak perduli.
Syaitan telah mengajarimu membungkus tiap keburukanmu seakan intan permata kebaikan, nan melenakan...
Aku kian bimbang hatiku merasa sumbang...
Dia berkata, pendengaranku untuk Tuhanku.
PUISI BIMBANG II
Alangkah terkesima akalku yang semula mengangap sipekak itu gagu...
Pendengaranku untuk tuhanku,
Perkataanku kejujuran tuhanku...
Penglihatanku dalam memandangmu adalah pedang tuhanku yg tlah tembus membelah dadamu...
Apakah telinga, mata, akal dan hatimu pernah kau agungkan sepertiku...
Habis tel@njang aku dihadapan sang bijak...
Telunjuknya mengarah padaku...
Kau berlaku buruk dengan kesempurnaanmu.
Andai kau tau,
DIA masih bisa memaafkan bimbangmu terhadap kuasaNYA...
moga kau tau.
Di mana aku harus termenung.
Berlari ke laut
Kenapa aku harus terhanyut.
Bertanya ke air
Kemana aku harus mengalir.
Berkoar ke api
Apa yang harus membakar.
Mungkin bumi
Yang belum bisa aku pahami
Mungkin langit
Yang belum bisa aku mengerti
Kenapa..
Tentang semua itu..
Entahlah.....entah.
Adalah goresan cinta kembang setaman
Dia tebarkan aroma wangi membahana
Mengisi kisi kisi jiwa
Bertabur pesona pesona mendamba
Langkau waktu berselang....
Merah jambu suratmu mulai usang
Termakan oleh ngengat ngengat kebohongan
Beranjak satu demi satu rindu menghilang
Dari hayal dari mimpi benderang
Menggores bekas luka pilu pahit kehidupan
Mengukir rasa dada dengan bimbang
Jika kaki hati ini telah lelah
Jika gejolak bimbang tak sanggup ku sandang
Tiada kata yang lebih elok dari perpisahan
Karna diri...
Karna jiwa...
Takkan rela tergadai bimbang.
1082014 yuand.
PUISI BIMBANG
Dikala cinta menerpa
kupergi seakan kubiarkan begitu saja
dikala susana sepi menepis
mencari merangkak- rangkak bertanya dimana rasa itu
mungkinkah bisa bertemu lagi
kolam hati ini tenang
namun sepertinya keruh penuh kebimbangan
sulit dan sulit dimengerti
seakan bencinya diri ini semakin menjadi
selamat malam arah tak menentu
seutuh rinduku bertanya-tanya pada sekutu bimbang
ketika kepedihan ini jatuh di pangkuanmu ?
sekian lama mencari jalan kembali
menyusuri alur alur sungai puisi
kulihat ribuan tonggak saling berisik bisik
mencibir segala nestapa di haluan hati
raga terbaring dihujani bimbang
rindu rindu meriuh sumbang
luka hati tak lagi bisa ter0bati dengan janji
bagaimana denganmu ?
setelah sekian lama
baru kusadari
jarak kita tak jua bertambah dekat
walau hanya sejengkal
-micha-
feb 2015
PUISI BIMBANG
Ada jedah di depan
Langkah ini pun di persimpangan
Bergejolak jiwaku . . . . .
Tatkala ada pertanyaan di situ
Ungkap aku pun tak mampu
Bimbang terus mengusik hatiku
Luruh daun jua ke bumi
Semilir bawa ke ruang sepi
Mataku jauh memandang
Cahaya itu jauh mengejawantah
Satu langkah..... , aku melangkah
Sesekali gemetaran, gemetar.....
Seolah telingaku mendengar
Suara upaya 'tuk tegar
Namun masih saja aku tak kuasa
Terlepas oleh dirinya
Daun yang luruh itu, kini .... ,
Lunglai di pangkuangan bumi
Langitku tersaput mendung
Kembali terhenti langkahku
PUISI BIMBANG
kenapa kenyataan ini begitu pahit
Atau hanya harapanku yang terlalu manis
Batinku menjerit
hatiku menangis
Belaian shymponi pagi haturkan sejuta rasa
Namun duka lebih kuat mendera
Biarlah hanya waktu yang mengantarku
Kemasa yang belum pernah kutuju
Singapore 24.04.16 7:24
Puisi Dalam bimbang
Aku dalam bimbang
Ditatah dua jalan ...
Kemana harus melangkah
Sedang jalan tiada arah
Satu sisi dihadap senja
Kemana harus melangkah
Aku terpuruk dibawa silauan purnama ...
Bimbang tak ber arah
Bahkan bayangku tak nampak
Suara hilang ...
Tak lagiku dibelai ratuku
Aku terkubur dalam kuburan dangkal
.. sendirian ....
-----------------
Demikianlah kumpulan puisi bimbang. Simak/baca juga puisi bimbang yang lain di blog ini. Semoga puisi tentang bimbang diatas dapat menghibur dan bermanfaat untuk hati yang bimbang, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.

Bimbang erat berkaitannya dengan galau sebab, sama- sama merasa cemas, cemas karena sesuatu hal. seringa kita mendengar nasehat Jangan bimbang menghadapi macam macam penderitaan, jangan bimbang menentukan pilihan, artinya memberi semanngat agar tak ada keraguan menentukan pilihan. Begitulah kira-kira ulasan singkat tentang rasa bimbang.
Kumpulan Puisi Bimbang
Berkaitan dengan kata bimbang dibawah ini, ada delapan puisi berjudul bimbang, kedelapan puisi ini menceritakan ketika diri galau dan bimbang, memikirkan akan sesuatu hal yang sedang melanda. semoga pembaca yang sedang bimbang, dapat terhibur dengan puisi bertema bimbang di bawah ini, dan menilainya yang mana bimbang dan yang mana ragu atau cemas karena kekwatiran. berikut ini puisiya.PUISI BIMBANG
Oleh: Jon Harjoliansyah
Betapa tidak. Si pekak yg semula kukira tiada guna...
Menyalamiku dengan bijak tak berlagak terlebih terlihat congkak...
Dia berkata, Kukhabarkan padamu pencinta semu terbelenggu...
Dunia tlah menjeratmu hingga kau ragu...
Nafsu tlah gantikan nuranimu dengan singgasana duri,
tapi kau tak perduli.
Syaitan telah mengajarimu membungkus tiap keburukanmu seakan intan permata kebaikan, nan melenakan...
Aku kian bimbang hatiku merasa sumbang...
Dia berkata, pendengaranku untuk Tuhanku.
PUISI BIMBANG II
Oleh: Jon Harjoliansyah
Alangkah terkesima akalku yang semula mengangap sipekak itu gagu... Pendengaranku untuk tuhanku,
Perkataanku kejujuran tuhanku...
Penglihatanku dalam memandangmu adalah pedang tuhanku yg tlah tembus membelah dadamu...
Apakah telinga, mata, akal dan hatimu pernah kau agungkan sepertiku...
Habis tel@njang aku dihadapan sang bijak...
Telunjuknya mengarah padaku...
Kau berlaku buruk dengan kesempurnaanmu.
Andai kau tau,
DIA masih bisa memaafkan bimbangmu terhadap kuasaNYA...
moga kau tau.
PUISI BIMBANG
Berlari ke gunungDi mana aku harus termenung.
Berlari ke laut
Kenapa aku harus terhanyut.
Bertanya ke air
Kemana aku harus mengalir.
Berkoar ke api
Apa yang harus membakar.
Mungkin bumi
Yang belum bisa aku pahami
Mungkin langit
Yang belum bisa aku mengerti
Kenapa..
Tentang semua itu..
Entahlah.....entah.
PUISI BIMBANG
Merah jambu surat rindu yang pernah kau selipkan dijemariku waktu ituAdalah goresan cinta kembang setaman
Dia tebarkan aroma wangi membahana
Mengisi kisi kisi jiwa
Bertabur pesona pesona mendamba
Langkau waktu berselang....
Merah jambu suratmu mulai usang
Termakan oleh ngengat ngengat kebohongan
Beranjak satu demi satu rindu menghilang
Dari hayal dari mimpi benderang
Menggores bekas luka pilu pahit kehidupan
Mengukir rasa dada dengan bimbang
Jika kaki hati ini telah lelah
Jika gejolak bimbang tak sanggup ku sandang
Tiada kata yang lebih elok dari perpisahan
Karna diri...
Karna jiwa...
Takkan rela tergadai bimbang.
1082014 yuand.
PUISI BIMBANG
oleh: anwarwonogiri
Dikala cinta menerpakupergi seakan kubiarkan begitu saja
dikala susana sepi menepis
mencari merangkak- rangkak bertanya dimana rasa itu
mungkinkah bisa bertemu lagi
kolam hati ini tenang
namun sepertinya keruh penuh kebimbangan
sulit dan sulit dimengerti
seakan bencinya diri ini semakin menjadi
selamat malam arah tak menentu
seutuh rinduku bertanya-tanya pada sekutu bimbang
PUISI BIMBANG
apa yang kau harapkanketika kepedihan ini jatuh di pangkuanmu ?
sekian lama mencari jalan kembali
menyusuri alur alur sungai puisi
kulihat ribuan tonggak saling berisik bisik
mencibir segala nestapa di haluan hati
raga terbaring dihujani bimbang
rindu rindu meriuh sumbang
luka hati tak lagi bisa ter0bati dengan janji
bagaimana denganmu ?
setelah sekian lama
baru kusadari
jarak kita tak jua bertambah dekat
walau hanya sejengkal
-micha-
feb 2015
PUISI BIMBANG
Karya: Beethoven. Silaban.
Ada jedah di depanLangkah ini pun di persimpangan
Bergejolak jiwaku . . . . .
Tatkala ada pertanyaan di situ
Ungkap aku pun tak mampu
Bimbang terus mengusik hatiku
Luruh daun jua ke bumi
Semilir bawa ke ruang sepi
Mataku jauh memandang
Cahaya itu jauh mengejawantah
Satu langkah..... , aku melangkah
Sesekali gemetaran, gemetar.....
Seolah telingaku mendengar
Suara upaya 'tuk tegar
Namun masih saja aku tak kuasa
Terlepas oleh dirinya
Daun yang luruh itu, kini .... ,
Lunglai di pangkuangan bumi
Langitku tersaput mendung
Kembali terhenti langkahku
PUISI BIMBANG
anna
kenapa kenyataan ini begitu pahitAtau hanya harapanku yang terlalu manis
Batinku menjerit
hatiku menangis
Belaian shymponi pagi haturkan sejuta rasa
Namun duka lebih kuat mendera
Biarlah hanya waktu yang mengantarku
Kemasa yang belum pernah kutuju
Singapore 24.04.16 7:24
Puisi Dalam bimbang
Pras,Love story
Aku dalam bimbang Ditatah dua jalan ...
Kemana harus melangkah
Sedang jalan tiada arah
Satu sisi dihadap senja
Kemana harus melangkah
Aku terpuruk dibawa silauan purnama ...
Bimbang tak ber arah
Bahkan bayangku tak nampak
Suara hilang ...
Tak lagiku dibelai ratuku
Aku terkubur dalam kuburan dangkal
.. sendirian ....
-----------------
Demikianlah kumpulan puisi bimbang. Simak/baca juga puisi bimbang yang lain di blog ini. Semoga puisi tentang bimbang diatas dapat menghibur dan bermanfaat untuk hati yang bimbang, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.