Skip to main content

Puisi Tertinggal

Puisi Tertinggal
Puisi Tertinggal. Tertinggal artinya tercecar dari kebersamaan, kata tertinggal biasa juga digunakan pada sesuatu hal, seperti kenangan tertinggal, atau masih di tempat yang sama, tak berpindah pindah, tertinggal biasa juga di sebut ketinggalan.

Kata tertinggal yang sering kita jumpai seperti, perasaan yang tertinggal, cinta yang tertingal sehinga sering menjadi sesuatu hal yang menghrukan tentang kehidupan yang di jalani karena tertinggal, Dan berkaitan dengan kata tertinggal berikut ini dua puisi bertema tertinggal, bagimana cerita dan makna puisinya, selengkapnya disimak saja berikut ini.

Puisi Tertinggal

oleh : VJDigelap,dikelam,aku meraba dan mencari jejak yang tertinggal kini....
Tertatih hingga tersungkur mengingat langkah itu adakah merobek hati....
Hingga aku jauh dibelakang tanpa bayangan lagi...
Dan tertutup hitam yang menghalangi bias dijurang sunyi...

Hening ini menyiksa batin dengan gaungan rindu yang menggebu-gebu...
Memukul bahkan mencaci mimpi menghayutkan raut sendu...
Ratapan dengan tangan menggapai hanyalah angin yang menderu...
Pecah linangan histeris akan ketakutan yang semakin memburu...

Berapa malamkah telah berjalan teringat gubuk hangat kita...
Dan telah semakin kabur akan hayalan lentera yang menyinari cerita...
Dirimu lenyap membawa bahagia yang seharusnya kurasa....
Aku kaku meronta-rontakan perih dalam sepi tak kau lihat derita....

Jum'at,14 agust'15


Puisi Cinta yang Tertinggal
Oleh: Arifah Ningrum

Kubaca bait syairmu bersama kemilau pagi desah lirih kabut menyelinap dibalik gugusan tebing angkuh nan mempesona.
Sendu tatapan mencari engkau pada gelora rasa yang terbang berkawan camar antara ada dan tiada.
Percikan embun tak jua biaskan ronamu tuk dendangkan kidung cinta yang kau tinggal saat lalu.
Hembusan dingin bayu merambat elegi pagi pada rintih hati tak bersuara tentang pilunya rindu padamu.

Sampai kapan syairmu kan terus kutulis dan kubaca bersama sepi memagut yang tiada jua sirnakan tentang engkau.
Sedang malam tetap pekat tanpa sinaran nyata dan cerah pagipun tak goreskan berita pada helai daun basah yang kusentuh.
Sunyi....sunyi....dimanakah kutambatkan kenanganmu....barisan cantik pematang sawahpun enggan tuk kutitipkan....atau pada angkuhnya tebing cadas yang seolah menertawakan naifnya aku.
Lirih kubaca lagi sajak tentangmu yang terus merayu jemariku tuk tak jemu menuliskan tentang engkau...mencarimu di tiap baitnya...penawar rindu yang tak pernah tamat pada episodnya.
-----------

Demikianlah puisi tertinggal. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi tertinggal diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.