Puisi Usung Terpasung
Saturday, August 15, 2015
Puisi usung terpasung. Lihainya lidʌh mampu silatkan kata, membusung dada usung terpasung duduk di singgahsana, Telunjuk jadi makna sapa tundukan, bak satria pada sudra, Dari sebrang melenggang.
Prangraf diatas salah satu penggalan bait dari dua puisi dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain,
bergelut waktu
jajahi hianat beku
cairkan asa jadi nyata,
Lihainya lidʌh mampu silatkan kata,
membusung dada
usung terpasung
duduk di singgahsana,
Telunjuk jadi makna
sapa tundukan,
bak satria pada sudra,
Dari sebrang melenggang,
karna uang siap menendang,
Rupiah ambruk
terpuruk.
Subang-Tegal 15815
PUISI SUWUNG
Wahai diri
Adakah tiangtiang waktu itu masih kuat untuk bersandar
Saat engkau kelelahan berjalan melawan nalar
Adakah kelopak waktu akan terus mekar
Memberi aroma dari lentiknya kamboja
Sesaat malam hening itu memanggil
Adakah itu suara rindu yang bergetar dari saku kiri
Ataukah hanya panggilan hati dari segerombolan awan hitam
Suwung ngalayung amatek ngridhu batin
Kehampaan membawaku terus berkelana
Entah pada jalan mana diksi itu kembali pulang
Mengembalikan bait-bait puisi yang hilang
Dan telah aku putuskan pada langit
Saat perselisian hati kembali sengit
Mematikan, musnah rasa tanpa rasa
Disisa warsa yang ada
KEDIRI, 15082015
Demikianlah puisi usung terpasung, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Prangraf diatas salah satu penggalan bait dari dua puisi dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain,
- Puisi usung terpasung
- Puisi suwung
Puisi Usung Terpasung
Mula ucap semanis madubergelut waktu
jajahi hianat beku
cairkan asa jadi nyata,
Lihainya lidʌh mampu silatkan kata,
membusung dada
usung terpasung
duduk di singgahsana,
Telunjuk jadi makna
sapa tundukan,
bak satria pada sudra,
Dari sebrang melenggang,
karna uang siap menendang,
Rupiah ambruk
terpuruk.
Subang-Tegal 15815
PUISI SUWUNG
Karya: stm
Wahai diriAdakah tiangtiang waktu itu masih kuat untuk bersandar
Saat engkau kelelahan berjalan melawan nalar
Adakah kelopak waktu akan terus mekar
Memberi aroma dari lentiknya kamboja
Sesaat malam hening itu memanggil
Adakah itu suara rindu yang bergetar dari saku kiri
Ataukah hanya panggilan hati dari segerombolan awan hitam
Suwung ngalayung amatek ngridhu batin
Kehampaan membawaku terus berkelana
Entah pada jalan mana diksi itu kembali pulang
Mengembalikan bait-bait puisi yang hilang
Dan telah aku putuskan pada langit
Saat perselisian hati kembali sengit
Mematikan, musnah rasa tanpa rasa
Disisa warsa yang ada
KEDIRI, 15082015
Demikianlah puisi usung terpasung, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.