Puisi Kerinduan Hati Di waktu yang Lalu
Saturday, September 05, 2015
Puisi kerinduan hati di waktu yang lalu. Didalam suatu hubungan tanpa adanya kerinduan, korelasi cinta akan hambar, diibaratkan sayur tanpa garam, tak akan ada rasa walaupun aneka macam bumbu bercampur, dalam hal kerinduan adalah bumbu dari korelasi kisah perjalan cinta. Sebab tanpa adanya kerinduan maka daya magis dari cinta yang di jalani akan menjadi lemah dikarenakan tak adanya pencarian dari masing- masing pihak.
Kerinduan hati di waktu lalu, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Impian itu telah sirna
Tak ada kebahagiaan dalam hidup
Semua telah sirna bersama dia yang tiada
Angan
Harapan
Kini tinggal khayalan semata
Tak ada lagi semuanya pergi
Meninggalkan mimpi dan hati yang tersudut di ujung jalan itu
Di lorong waktu yang terhenti
Bersama asmara yang bergelora
Dan tak pernah henti berharap
Mata yang kosong memandang jauh
Dan semakin jauh tatapan itu
Perlahan berganti menjadi hitam
Pekat dan gelap, semuanya memudar
Bersama hembusan nafasmu yang terakhir
Ah...
Asmara yang indah
Kini menggantung di langit biru yang kelabu
Berarak awan-awan itu menutupinya
Sedikit demi sedikit
Dan langit itu menjadi gelap
Petang yang indah telah pergi
Berganti malam yang hitam dan kelam
Bertemankan kesunyian yang membisu
Lengang
Sepi
Rasanya aneh
Oh...
Ternyata itu kenyataannya
Hati yang penuh cinta bersarang
Diantara kabut tebal yang menyelimuti
Kedinginan malam
Kota itu menjadi sunyi
Bersama kepergiannya
Yang meninggalkan asmara yang indah
Ditepi kerinduan hati
H.S
PLB 050915
Diam-diam
Diam-diam ku selalu memikirkanmu
Diam-diam
Jarak langkah tak menyurutkan anganku
Panjang waktu tak menjegal keinginanku
Diam-diam ku selinapkan hatiku
Diam-diam
Diam-diam ku lukis gʌmbar wajahmu
Diam-diam
Langit hatiku masih biru seperti dulu
Bumi jiwaku masih memerah darah sehingga ungu
Dalam jingga aku menemukanmu
Dalam diam kupanah asmaramu
H.S
PLB 050915
-----------------
Demikialah puisi kerinduan hati di waktu yang lalu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Kerinduan hati di waktu lalu, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi di tepi kerinduan hati (tiada)
- Puisi terakhir di waktu yang lalu
PUISI DI TEPI KERINDUAN HATI (TIADA)
Impian itu kini tiadaImpian itu telah sirna
Tak ada kebahagiaan dalam hidup
Semua telah sirna bersama dia yang tiada
Angan
Harapan
Kini tinggal khayalan semata
Tak ada lagi semuanya pergi
Meninggalkan mimpi dan hati yang tersudut di ujung jalan itu
Di lorong waktu yang terhenti
Bersama asmara yang bergelora
Dan tak pernah henti berharap
Mata yang kosong memandang jauh
Dan semakin jauh tatapan itu
Perlahan berganti menjadi hitam
Pekat dan gelap, semuanya memudar
Bersama hembusan nafasmu yang terakhir
Ah...
Asmara yang indah
Kini menggantung di langit biru yang kelabu
Berarak awan-awan itu menutupinya
Sedikit demi sedikit
Dan langit itu menjadi gelap
Petang yang indah telah pergi
Berganti malam yang hitam dan kelam
Bertemankan kesunyian yang membisu
Lengang
Sepi
Rasanya aneh
Oh...
Ternyata itu kenyataannya
Hati yang penuh cinta bersarang
Diantara kabut tebal yang menyelimuti
Kedinginan malam
Kota itu menjadi sunyi
Bersama kepergiannya
Yang meninggalkan asmara yang indah
Ditepi kerinduan hati
H.S
PLB 050915
PUISI TERAKHIR DI WAKTU YANG LALU
Diam-diam kujatuh hati padamuDiam-diam
Diam-diam ku selalu memikirkanmu
Diam-diam
Jarak langkah tak menyurutkan anganku
Panjang waktu tak menjegal keinginanku
Diam-diam ku selinapkan hatiku
Diam-diam
Diam-diam ku lukis gʌmbar wajahmu
Diam-diam
Langit hatiku masih biru seperti dulu
Bumi jiwaku masih memerah darah sehingga ungu
Dalam jingga aku menemukanmu
Dalam diam kupanah asmaramu
H.S
PLB 050915
-----------------
Demikialah puisi kerinduan hati di waktu yang lalu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.