Skip to main content

Puisi Manusia Pendusta

Puisi Manusia Pendusta
Puisi manusia pendusta. Pendusta adalah seorang yang merangkai kata yang di ucapkan pada dirinya sendiri ataupun kepada orang lain untuk menutupi kebohongannya. seorang pendusta tidak terlihat adanya kerugian materil tapi terasa sering membuat orang-orang yang mendengarnya tak percaya lagi.

Pendusta biasanya dilakukan oleh orang yang kita kenal,dan biasanya seorang pendusta seolah berusaha baik agar kita percaya dengan apa yang dia katakan atau dengan apa yang dia rencanakan,tapi sesungguhnya dia itu membohongi kita, pendusta sama dengan seorang pembohong.

Manusia pendusta, salah satu dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi manusia pendusta
  2. Puisi cemeti malaikat bersayat
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Wahai manusia pendusta Seharusnya kau tak layak bahagia Di fana dunia merana sukma meronta memelas iba Ada nyawa terkurung di jeratan dosa Yang cambuk memecut peluh bersaga". Selengkapanya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI MANUSIA PENDUSTA

Wahai dunia..
Yang penuh dengan siksa menyandera
Di antara manusia manusia pendusta
Buka tabir rahasia di nyata
Bahwa ucap selayak dijaga

Wahai manusia pendusta
Seharusnya kau tak layak bahagia
Di fana dunia merana
Di maya kau penguasa jelata semata

Wahai kau sang pendusta
Angkara menyala dijiwa penuh mara
Sengketa tertera dirupa yang membara

Oh,,wahai sang penguasa,,
Sadarkanlah cipta manusia penyandera
Dalam kata kata muslihat dibalik tawa
Enyahkanlah dari sudut sudut jalanan kota murka

Wahai manusia pendusta
Sadarlah kau semua
Bahwa dibalik kacamata palsu bahagia
Kau menyimpan sejuta racun bisa
Yang akan membunuhmu perlahan di pintu neraka

Hony. 050914. Skb/Plb/Wrk


PUISI CEMETI MALAIKAT BERSAYAT

Bulan bergantung dilangit malam
Bintang bergandeng dimega kelam
Sabit celurit di awan hitam

Sayup jerit tangis kesakitan
Pada telinga ditengah pusaran
Nisan ternama dalam peristirahatan
Sang ruh membawa duka dalam pahatan

Angin mencium daun daun kesepian
Deras cuaca alam ceritakan
Pada angin yang berdesauan
Dilangit temaram kian mencekam

Sunyi menari di pelupuk mata
Sepi menyanyi di tarian jelaga
Sukma melara di pusara berbunga

Ada sukma meronta memelas iba
Ada nyawa terkurung di jeratan dosa
Yang cambuk memecut peluh bersaga

Seru bergema di keheningan meraba
Ratap terisak di lengang tak bersuara
Raga melara terbaring ditengah kamboja

Malaikat datang memberi pertanda
Lalu berkata,
"Hai insan manusia..!!"
"Sudahkah kau siap ditimbang neraca!?"

Ledak tangis menggema bahana
Di tengah senyap remang gempita
Seruan sayat malaikat meminta
Tanggung jawab dari seorang pendosa.

Hony. 050914. Skb/Plb/Wrk
----------------------

Demikianlah puisi manusia pendusta. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.