Puisi Tentang G 30 S PKI
Wednesday, September 30, 2015
Puisi dan kata bijak, Puisi tentang G 30 S pki. G 30 S pki Dikenal juga dengan nama Gestapu (Gerakan September tiga Puluh), dan Gestok (Gerakan Satu Oktober) gerakan ini merupakan sebuah insiden yang terjadi pada malam tanggal 30 September hingga di awal 1 Oktober 1965 saat tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang yang lain dibunuh dalam suatu usaha kudeta
Peristiwa gerakan tiga puluh september merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia yg tidak mudah untuk dilupakan dari dalam benak kita semua. ketika itu terjadi pemberontakan PKI dengan menculik beberapa petinggi TNI Angkatan darat pada zaman itu.
Begitulah kira kira tengang G 30 s pki secara singkat, pemberontakan g 30 s/pki pada hakikatnya bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, entah benar atau salah, tetapi itu yang pernah di pelajari di sekolah. Apa dampak g-30-s/pki bagi rakyat indonesia. mungkin ketika itu dampaknya ketakutan.
Dalam rangka mengenang pahlawan revolusi yang gugur dan di bʌntai PKI berikut ini puisi tentang G 30 S PKI, Salah satu penggalan bait dari kempat puisinya. "Darah-darah mengalir tercecer di tanah kering Seiring jiwa tak akan sirna sepajang perjuangan para pahlawan revolusi. kelanjutannya dari bait ini, Selengkapnya di simak saja puisinya berikut ini.
apakah ini angkara
ia dibakar matahari siang tadi
teriknya jelasnya membuatnya perih
Di selimut bergulung kepekatan malam
ia menimbun dendam
siang nanti
saat kau terlena wahai mentari
kan kuajak mendung mengkerudungi
hingga tuhanmu bersembunyi
ya, sekelumit kisah tersiksa
saat itu warnanya hanya darah
30 S PKI menyilat negeri
jelas genangnya masih kurasa hingga kini
Tapi, seperti bola salju
salah dan benar ada di abu-abu
politik senjʌta tanpa sekutu
jenderal-jenderal tenggelam di sumur kemudian
kaku
Lantas secuil hati resah
apakah ini karenamu pki
atau deret sejarah di kebiri
belokan dan turunannya tajam sekali
salah membaca
masuk jurang terhempas opini
Hanya doa dan pasrah kezdat tertinggi
ya robbi akhirkan segala trauma ini
berhentilah tuk saling menyalahkan
bulan merah nampak masih menari indah
dalam sinarannya
walau di tengah malam
Aku berkaca padamu
bulan merah yang tak pernah jemu
aku rindu pelukan mesra saudaraku
BKA
Batavia, 01 Oktober 2015
Baca juga: Kumpulan Puisi Tentang Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober
PUISI REVOLUSI
Tetesan air mataku sebening zam-zam
Mengalir bagai air terjun sigura-gura
Di kala jasad bersemayam di lubang buaya
Tak akan terhindarkan, para pahlawan gugur di medan perang membela tanah air atas kekejaman para pengkhianat bangsa, Kᥱparat...
Darah-darah mengalir tercecer di tanah kering
Seiring jiwa tak akan sirna sepajang perjuangan para pahlawan ...revolusi demi bangsa
Meskipun tulang belulang merapuh di tanah tak bersuluh
Aku tetap berjuang...
Sepanjang napas mendengung di udara Tuhan
Jika Tuhan sudah mulai bosan atas kekejaman dunia menguasai ...tahta kerajaan
Negaraku tak akan bergulir sampai akhir zaman
Akan kupertahankan, kuperjuangkan...
Gerakanmu akan kuhapuskan di bumi Indonesia pertiwi kucinta
Keguguran jasad membahana pada setiap jiwa
Menyiksa lara...
Membawa bara api dalam kemakmuran mengapa di kau kejam?
Tak akan bersyukur dengan perjuangan 1945
Sungguh tercela...
Wahai anak bangsa...
Sadarlah sebelum napas terhempas di tanah diam tak berpilar
Dosa-dosa tak akan mengalir dalam tetesan darah para pahlawan
Seiring singa-singa meraung menerkam para pengkhianat bangsa
Tak akan kubiarkan dan tak akan kumaafkan,
Pengkhianat bangsa dan negara...
Keluar dari bumi ini...
Jangan sentuh tanah airku
Pergilah dari bumi pertiwi kucinta
Moga Tuhan melihat penyaksi sampai akhir zaman
pdlc/30/09/2015@siamir
Baca Juga: Kumpulan Puisi Perjuangan Tentang Pahlawan Revolusi
PUISI G-30S PKI
Angin mengaumkan bisikan dengan lantang
Sangkakalana menyambar dengan rentetan cahaya
Ancaman bagi mereka yang kokoh berdiri
Mencatat setiap momen berlangsung
Setiap pasang mata yang kupandang
melirik takut dalam balutan kain lusuh
Sarat simbol serta keperkasaan dibuktikan
Bergolak dalam jeritan nafsu hingar bingar
Menodai nusantara dengan kasut kemelut
Berdiri di atas tubuh mereka sendiri
Gegap gempita ramai para massa
Perubahan dimulai..
Waktu yang memilih siapa selanjutnya
Nampak tilas sebuah tragedi
Sisa kebiʌdaban kaum revolusi
Menggugah mendobrak sejarah bangsa ini.
PUISI 30 S/PKI (Penghianatan, Kekejaman, Intimidasi)
Di tanggal ini anyir darah menjadi sungai...
Ditanggal ini kulit tersayat bagai se ekor babi...
Ditanggal ini daging tercincang tercecer dilantai...
Terbunuh lalu terkapar mati...
Darah itu merah jendral...!!!
Harus meregang didepan manusia tanpa moral...
Darah itu merah jendral...!!!
Harus mati ditangan betina b!nal...
Potong bebek angsa...
Potong di sumur tua...
Nona minta dansa...
Dansa disumur tua...
Saat itu garudaku sedang tertidur...
Tertidur karna letih melawan penggempur...
Penghianat kibarkan bendera kufur...
Sungguh si untung sedang tersungkur...
Kini hutanku merah jendral...!!!
Dibakar penghianat negeri...
Kini mata kami merah jendral...!!!
Menangisi kelakuan pejabat negeri...
(011015)
Baca juga: kumpulan puisi penghianatan G 30 S/PKI
Demikianlah Puisi tentang G 30 S PKI. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Peristiwa gerakan tiga puluh september merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia yg tidak mudah untuk dilupakan dari dalam benak kita semua. ketika itu terjadi pemberontakan PKI dengan menculik beberapa petinggi TNI Angkatan darat pada zaman itu.
Begitulah kira kira tengang G 30 s pki secara singkat, pemberontakan g 30 s/pki pada hakikatnya bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, entah benar atau salah, tetapi itu yang pernah di pelajari di sekolah. Apa dampak g-30-s/pki bagi rakyat indonesia. mungkin ketika itu dampaknya ketakutan.
Empat Puisi Tentang G 30 S PKI
Berkaitan dengan kata tentang g 30 s pki, Puisi puisi pada kesempaan ini, menceritakan tentang sejarah yang berdarah di Indonesia kala itu, yang biasa disebut g 30 s pki, adapaun masing masing judulnya puisi tentang G 30 S PKI: antara lain:Dalam rangka mengenang pahlawan revolusi yang gugur dan di bʌntai PKI berikut ini puisi tentang G 30 S PKI, Salah satu penggalan bait dari kempat puisinya. "Darah-darah mengalir tercecer di tanah kering Seiring jiwa tak akan sirna sepajang perjuangan para pahlawan revolusi. kelanjutannya dari bait ini, Selengkapnya di simak saja puisinya berikut ini.
PUISI BULAN MERAH
Matanya memerahapakah ini angkara
ia dibakar matahari siang tadi
teriknya jelasnya membuatnya perih
Di selimut bergulung kepekatan malam
ia menimbun dendam
siang nanti
saat kau terlena wahai mentari
kan kuajak mendung mengkerudungi
hingga tuhanmu bersembunyi
ya, sekelumit kisah tersiksa
saat itu warnanya hanya darah
30 S PKI menyilat negeri
jelas genangnya masih kurasa hingga kini
Tapi, seperti bola salju
salah dan benar ada di abu-abu
politik senjʌta tanpa sekutu
jenderal-jenderal tenggelam di sumur kemudian
kaku
Lantas secuil hati resah
apakah ini karenamu pki
atau deret sejarah di kebiri
belokan dan turunannya tajam sekali
salah membaca
masuk jurang terhempas opini
Hanya doa dan pasrah kezdat tertinggi
ya robbi akhirkan segala trauma ini
berhentilah tuk saling menyalahkan
bulan merah nampak masih menari indah
dalam sinarannya
walau di tengah malam
Aku berkaca padamu
bulan merah yang tak pernah jemu
aku rindu pelukan mesra saudaraku
BKA
Batavia, 01 Oktober 2015
Baca juga: Kumpulan Puisi Tentang Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober
PUISI REVOLUSI
OLEH :SIAMIR MARULAFAU
Tetesan air mataku sebening zam-zamMengalir bagai air terjun sigura-gura
Di kala jasad bersemayam di lubang buaya
Tak akan terhindarkan, para pahlawan gugur di medan perang membela tanah air atas kekejaman para pengkhianat bangsa, Kᥱparat...
Darah-darah mengalir tercecer di tanah kering
Seiring jiwa tak akan sirna sepajang perjuangan para pahlawan ...revolusi demi bangsa
Meskipun tulang belulang merapuh di tanah tak bersuluh
Aku tetap berjuang...
Sepanjang napas mendengung di udara Tuhan
Jika Tuhan sudah mulai bosan atas kekejaman dunia menguasai ...tahta kerajaan
Negaraku tak akan bergulir sampai akhir zaman
Akan kupertahankan, kuperjuangkan...
Gerakanmu akan kuhapuskan di bumi Indonesia pertiwi kucinta
Keguguran jasad membahana pada setiap jiwa
Menyiksa lara...
Membawa bara api dalam kemakmuran mengapa di kau kejam?
Tak akan bersyukur dengan perjuangan 1945
Sungguh tercela...
Wahai anak bangsa...
Sadarlah sebelum napas terhempas di tanah diam tak berpilar
Dosa-dosa tak akan mengalir dalam tetesan darah para pahlawan
Seiring singa-singa meraung menerkam para pengkhianat bangsa
Tak akan kubiarkan dan tak akan kumaafkan,
Pengkhianat bangsa dan negara...
Keluar dari bumi ini...
Jangan sentuh tanah airku
Pergilah dari bumi pertiwi kucinta
Moga Tuhan melihat penyaksi sampai akhir zaman
pdlc/30/09/2015@siamir
Baca Juga: Kumpulan Puisi Perjuangan Tentang Pahlawan Revolusi
PUISI G-30S PKI
Oleh: Lupita
Angin mengaumkan bisikan dengan lantangSangkakalana menyambar dengan rentetan cahaya
Ancaman bagi mereka yang kokoh berdiri
Mencatat setiap momen berlangsung
Setiap pasang mata yang kupandang
melirik takut dalam balutan kain lusuh
Sarat simbol serta keperkasaan dibuktikan
Bergolak dalam jeritan nafsu hingar bingar
Menodai nusantara dengan kasut kemelut
Berdiri di atas tubuh mereka sendiri
Gegap gempita ramai para massa
Perubahan dimulai..
Waktu yang memilih siapa selanjutnya
Nampak tilas sebuah tragedi
Sisa kebiʌdaban kaum revolusi
Menggugah mendobrak sejarah bangsa ini.
PUISI 30 S/PKI (Penghianatan, Kekejaman, Intimidasi)
Karya : Lufty Better Swaka
Di tanggal ini anyir darah menjadi sungai...Ditanggal ini kulit tersayat bagai se ekor babi...
Ditanggal ini daging tercincang tercecer dilantai...
Terbunuh lalu terkapar mati...
Darah itu merah jendral...!!!
Harus meregang didepan manusia tanpa moral...
Darah itu merah jendral...!!!
Harus mati ditangan betina b!nal...
Potong bebek angsa...
Potong di sumur tua...
Nona minta dansa...
Dansa disumur tua...
Saat itu garudaku sedang tertidur...
Tertidur karna letih melawan penggempur...
Penghianat kibarkan bendera kufur...
Sungguh si untung sedang tersungkur...
Kini hutanku merah jendral...!!!
Dibakar penghianat negeri...
Kini mata kami merah jendral...!!!
Menangisi kelakuan pejabat negeri...
(011015)
Baca juga: kumpulan puisi penghianatan G 30 S/PKI
Demikianlah Puisi tentang G 30 S PKI. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.