Puisi Sesak Nafas Akibat Asap

Puisi sesak nafas akibat asap.  Puisi alam kali ini tentang asap, seperti yang ketahui asap sangat berbahaya bagi kesehatan. apalagi asap r 0 k o k, sangat tak baik untuk kesehatan, tapi itulah manusia apa yang meraka rasa nikmat itu yang di lakukan, walaupun sesungguh sangat di larang. demi kesehatan, tapi yah itulah manusia. terkadang mengabaikan keselamatan demi mengapai kenikmatan yang di ingikan.

Sesak napas akibat asap. puisi ini terinpirasi dari kejadian tiup tahun di Indonesia, yaitu kebakaran hutan, yang menyababkan asap menganggu kehidupan, sesak napas di buat karena asap pembakaran hutan, sebagaiman di ketahui asap kebakaran hutan yang melanda di sebagian Sumatera dan Kalimantan, tiap tahun, sangat menganggu pernapasan.

Kabut asap adalah jenis polusi udara yg didapatkan dari campuran beberapa gas serta partikel yg bereaksi dengan sinar matahari. Gas- gas yg terlibat dalam proses ini adalah karbon dioksida. yang berbahaya bagi kesehatan.

Mungkin begitulah sekilas tentang asap. menjadi tema puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.

1. Puisi sesak nafas akibat asap
2. Puisi asap kubenci asap kunimati
3. Puisi asap

Salah satu penggalan bait dari tiga puisi tentang asap, "Ini musibah atau berkah. Karena alam atau ulah manusia. Ataukah mungkin sudah lumrah. Sungguh keterlaluan. mebakar hutan-hutan yang tak berdosa, kᥱparat sungguh tak berotak bahayanya asap mengempul di udara Tuhan". Selengkapnya dari bait ini, di simak saja puisi asap beriku ini.

Puisi Sesak Nafas Akibat Asap

Dikala nafas sesak bernapas
Akibat asap tebal membumbung
Terbawa angin sepoi berhembus
...mengumpal di angksa tinggi menjulang

Luruh hatiku bertanya.
Ini musibah atau berkah.
Karena alam atau ulah manusia
Ataukah mungkin sudah lumrah

Sungguh keterlaluan
Jika ulah manusia yang tak bertanggung jawab
Ratusan ribuan dan bahkan jutaan
Insan bernafas sesak, menghirup asap pengap

Sangat keterlaluan
Jika ulah para pengusaha kaya
Dengan nafsu membara membakar hutan
Mencari untung untuk berfoya foya

Kita yang tak mengerti
Bernafas sesak menikmati ulahnya
Mereka seolah angkat tangan dan tak tau diri
Sungguh terkʋtuk dikau manusia pembuat ulah

Anderline.
BLPN 300915

Puisi Asap Kubenci Asap Kunikmat

Kepulan asap Menyesakkan
Dari pembakaran lahan lahan di hutan
Sungguh aku benci

Pagi hari selalu hadir
Menutupi cahaya mentari
Mencemari kesejukan udara segar

Namun kepulan asap dari mulutku
Sungguh nikmat, aku nikmati
Siraman segelas kopi membuat nikmatnya membuncah

Dikala asapnya di tarik lepas
Nikmat dunia seolah hanya milikku
Dan secangkir kopi pelepas penatku

Anderline.
BLPN 300915

PUISI ASAP
Oleh :siamir marulafau

tak akan ada asap tanpa api
asap menerawang menusuk mata
sampai hati pun tersayat
siapa penyebab asap?
hutan-hutan dibakar
semua sirna ditelan api
kenapa mebakar hutan-hutan yang tak berdosa?

kᥱparat...
sungguh tak berotak
bahayanya asap mengempul di udara Tuhan
Tuhan pun geleng kepala
manusia semakin jahat
tak ada perasaan..

kᥱparat...
aku pun tak akan bejalan lagi di jalan terbuka
apakah aku mengurung di kamar?
tak akan mungkin tindakan gila

kᥱparat...
margasatwa pun tak ikhlas
jika sarang-sarang mereka dihancurkan
debu tinggal debu melintas di udara Tuhan

kᥱparat...
wahai anak bangsa...
apakah tak punya otak?
kenapa di kau tega membakar hutan?
hutan bahagian hidup manusia
mencegah banjir bandang dari hulu ke muara
menyisir kota-kota sampai gedung terhempas

kᥱparat..
aku bukan marah dalam aksara
aku hanya mencetuskan rasa manusia
tak akan terbenam dalam rayuan
uang tinggal uang..
apakah di kau sengaja?
Jika demikian aku tak akan jerat
terali besi terasa segar
paling-paling demikian

kᥱparat...
jika hutan di kau bakar
bakar sajalah bumi Tuhan
karena di kau tak punya otak
jika puisiku kasar
itulah sebagai imbalan diterima karena terbakar
terbakar terbakar terbakar
asap asap asap
menyelimuti duka sepanjang bumiku hangus
siapa orangnya?
Kᥱparat...

pdlc/06102015@siamir


Demikianlah Puisi sesak nafas akibat asap. Baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, terima kasih sudah berkunjung.di blog puisi dan kata bijak