Skip to main content

Syair Sederhana

Syair Sederhana
Syair sederhana. Pengrtian syair berdasakan penjelajah 0m wiki, Syair adalah salah satu jenis puisi. istilah syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yg berarti perasaan. kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yg berarti puisi. didalam pengertian umum . Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum . Tetapi, pada perkembangannya syair mengalami perubahan serta modifikasi sebagai akibatnya syair di desain sesuai dengan keadaan serta situasi yg terjadi

Didalam perkembangannya di Asia Tenggara, syair mengalami perubahan serta modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, dan tak lagi mengacu pada tradisi sastra syair seperti di negeri Arab.

Mungkin begitulah sekilas tentang pengertian syair, menjadi judul puisi di kesempatan ini. Seperti kita tahu syair itu berpola, Puisi- puisi di bawah ini, hanya judulnya saja syair, bukan syair sesungguhnya, sebab syair, yang sesungguh, ada pola-polanya. adapun masing masing judul puisinya, antara lain.
  1. Syair sederhana
  2. Syair berdarah
  3. Syair untukmu
  4. Syair tiada bernama
Salah satu penggalan bait dari kelima puisi bertema syair. "Dengan rindu Berdarah dalam teramat menantimu Aku selalu berserah pasrah dengan Mengalun dan mengabadikannya dalam buku Bercerita usang yang semakin tak menentu, Hening aku rasakan. Menatap mata dalam keluguan". Selengkapnya dari bait ini, di simak saja puisinyaberikut ini.

Syair Sederhana

Dengan rindu dalam teramat menantimu
Aku selalu berserah pasrah di genggaman sang takdir
Hanya secuil hati meronta ingin loncat,
dari kerumunan iba yang coba mengiming indahnya.

Ku terserak di tengah pusara asmara
Yang berputar pada pesonamu
Dan menjadi bait syair sederhana dalam tarian penaku,
karna syahdunya
karna kerinduannya
karna berjuta rasanya.


SYAIR BERDARAH
Karya : Lufty

Lama diam kunikmati panorama yang tak lagi sama...
Tertuang dalam sanubari yang berlubang duka...
Meradang dan menjadi afeksi jiwa yang teramat lara...
Sungguh aku tak dapat terkesima karenanya...

Ini masih tentang segumpal cinta...
Cinta lara yang bersematkan prahara...
Merana sendiri mengais sisa sisa...
Merindukan asa yang tak kunjung jua...

Pilu melalap kalbu mengalunkan rindu...
Membujur kaku berselimut bisu...
Untaian mimpi menjadi trauma sekeras batu...
Hilang dalam sahara nista semakin berdebu...

Aku bukanlah penyair lagu lagu merdu...
Mengalun dan mengabadikannya dalam buku buku...
Bercerita cerita usang yang semakin tak menentu...
Menjadi syair syair berdarah yang terus membelenggu jiwaku...
Lalu mati dalam dekapan masa...

(290415)


SYAIR UNTUKMU‬

Hening aku rasakan..
Menatap mata dalam keluguan..
Saat prtama dlm prjumpaan..
Dan badai krinduan pun datang..
Ingin mencurah..
Namun terasa bimbang..
Terhalang oleh ikatan yg mungkin jauh..
Antara mungkin ϑαη tak mungkin..
Entah berapa lama aku rasakan..
Dan hati inipun bagai tumpahan rintik-rintik hujan yang jatuh menitik..

By ‪#‎Mozank_Aries‬


SYAIR TIADA BERNAMA
Oleh: joe (kᥱparat)

Apalah aku?
Siapalah mereka?
Terlahir memikul pilu.
Lara jiwa dalam nestapa!

Siapalah aku ini?
Hanya boneka tua tak berarti...
Aku tanpa nama
Mereka tanpa nama

Andai kau masih disini!
Temani pilu saat sepi
Tepati janjimu
Untuk selalu bersamaku

Aku sikᥱparat itu
Menyeret-nyeret tubuhnya
Aku adalah rasa pilu
Sekarat oleh waktu

Nikmati hari tanpa rasa
Tak punya cinta
Sebutan kᥱparat adalah iya,
Mungkin benar? Mungkin tidak?

Apakah aku? Atau mereka?
Aku tidak tau...

Cukupkan saja diam, dan kau pasti paham, mungkin?
Layaknya embun di pagi hari
Layaknya cinta buta ini...

Sebutan pembohong
Atau kᥱparat, sudah jadi biasa...
Bagiku! Dan bagi mereka, yang menghinaku....
Fikir saja jika kau pahami...

02.05.2013
-----------

Demikianlah syair sederhana. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.