Puisi Hujan Pagi Di Akhir October
Thursday, October 29, 2015
Puisi hujan pagi di akhir october. Hujan di pagi hari terkadang membawa berkah namun kadang juga sebaliknya. sebagaiamana di ketahui hujan merupakan peristiwa turunnya butirbutir air dari langit ke permukaan bumi. Hujan juga merupakan siklus air di bumi. atau sebuah presipitasi berwujud cairan, yang biasa disebut proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan adan inilah yang di sebut hujan
Dan puisi hujan kali ini menceritakan tentang hujan dan peristiwa dibulan oktober yang di alami oleh sang penulis puisi hujan pagi diakhir oktober, akan tetapi dalam puisi terakdang kata kata tentang hujan kadang bukan arti yang sebenarnya karna hanya merupakan sebuah kata kiasan, namunkada juga kata hujan menceritakan tentang hujan yang di padukan dengan kata cinta dan rindu seperti puisi hujan dan rindu yang artinya menceritakan tentang kerinduan hati yang diiringa dengan kesedihan, begitupun hal dengan puisi hujan dan cinta artinya menceritakan tentang hujan dan cinta yang dialami seseorang dalam perjalanan cintanya.
Dan tema puisi hujan kali ini, adalah puisi hujan di akhir oktober, ada empat puisi dengan tema hujan atau puisi hujan adap adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Dari hujan untuk kemarau
Yang lama ditunggu-tunggu
Akhirnya jatuh meneteskan rinainya
Membasuhi daun-daun dan kelopak kekeringan
Bumi pun tersenyum
Menyambut hangat
Dari tanah basah yang lembab
Mengaromakan wewangian khasnya
Sembari berkata "selamat datang hujan"
Disudut halaman kodok pun bernyanyi
Riang gembira menyatakan bahagia
Ketika rintik menyapa sang kodok pun melompat-lompat ceria
Inilah akhir dari musim ketika panas menyeranta
Hujan akhir october
Menimba pasang airmata kehangatan
Dari bulat bola berkaca-kaca
Meleleh diantara keriput pipi-pipi melata
Menyentuh kembali harapan para petani-petani menghuma
Inilah awal yang hujan
Ketika sang malam menjemputnya
Diperaduan tubuh-tubuh yang lelap
Menggaduh derai menepi jendela
Mengintip celah dari tirai terbuka
Hujan menyelinap dibawah telinga-telinga tengkurap
Mencoba berceloteh menggugah para kelopak untuk membuka
Hujan diakhir october
Kamis malam 291015
Hony
Pelabuhan Ratu
Padamkan api dan bara para cukong
Yang hanya ingin nikmati lezatnya rupiah
Tanpa peduli jutaan paru- paru yang meranggas sedih
Karena sesak dan pekat asap
Wahai penguasa kasihani kami
Para jelata yang rindu indahnya semesta
Yang mengidam - damkan apa yang disebut oksigen segar
Wahai hujan datanglah segara
Kami rindu sejuk dan segarmu
Dan indah pelangi setelah kepregianmu
Sidoarjo 9 November 2015
Diambang mega yang berarak memilu
Beban pikul matahari dari panas uap
Menggelayutkan awan-awan yang siap menghujam
Tangisan seperti tertahan
Mengulur waktu ketika tiba gelegar menyambar
Yang angin kembali membawa kabar
Berita lara dari tahun-tahun ke-sekian
Langit hatiku masih kelabu
Walau pun panas menghantui langit pelafon biru
Disini masih mengambang bayanganmu
Pada kelopak merah basah retinaku
Sant"..
Dikala langit menjamu serpihan gerimis
Ada segumpal kabut yang menyumpal rasa menggiris
Pada patahan hujan yang siap meluruhkan tangis..
Masih tentangmu
Dalam almanak itu
October kembali melagu, nyanyian dingin yang siap memutar
Mengembalikan kaset piringan pilu
Yang setiap tahunnya akan kembali mendayu
Sant"..
Disaat waktu kembali mengudarakan sayup-sayup kepedihan
Lisan tak kuasa menjamah kembali ucapan
Manis pahit itu masih ada dalam buku yang kuceritakan
Padamu juga padaku
Tentang sebuah kota kecil yang menjadi saksi pertemuan kita
Pada april ketika tahun itu telah lalu
Yang membawa kisah-kisah anak kasih yang terjegal ketika angkutan itu berlalu
Melambaikan sebuah perpisahan yang teramat pilu
Segelas cappucino yang selalu membuat hangat october itu
Dikala angin dingin menghembuskan lembabnya bulan itu
Aku bersamamu ditengahan ramainya kota cibadak
Menghirup sepasang cangkir dari aroma yang begitu kita sukai
Lembutnya katamu
Membuang riam kehidupan yang terlalu sukar di pikirkan
Aku mengarungi mimpi di atas perahu yang kau rakit
Untuk menjelajah sungai merah dalam darahku
Kini hantaran bulan itu kembali menggamit rindu yang terlalu lara dihati membeku
HONY
Pelabuhan Ratu 141015
Puisi Titipan Hujan
Kasih, kutitipkan hujan yang menenggelamkan akar-akar
tempat dimana kita menari
yang menyudahi sunyi sepi
di atas gundukan rumah hewan kecil
kita menyematkan tangan untuk melepasnya
Kasih, kukabarkan hujan malam ini
yang kiranya kau masih merindukan
tentang akar-akar dan hewan
dimana sepanjang hujan malam ini kuberkawan
Malam mulai menutup usia
kumasih di samping rumah
berjaket lesu, kuingin dipapah
sebelum usiaku telah tiada
Tegal, 8 Nov 2015.
Demikianlah Puisi hujan pagi di akhir october. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Dan puisi hujan kali ini menceritakan tentang hujan dan peristiwa dibulan oktober yang di alami oleh sang penulis puisi hujan pagi diakhir oktober, akan tetapi dalam puisi terakdang kata kata tentang hujan kadang bukan arti yang sebenarnya karna hanya merupakan sebuah kata kiasan, namunkada juga kata hujan menceritakan tentang hujan yang di padukan dengan kata cinta dan rindu seperti puisi hujan dan rindu yang artinya menceritakan tentang kerinduan hati yang diiringa dengan kesedihan, begitupun hal dengan puisi hujan dan cinta artinya menceritakan tentang hujan dan cinta yang dialami seseorang dalam perjalanan cintanya.
Dan tema puisi hujan kali ini, adalah puisi hujan di akhir oktober, ada empat puisi dengan tema hujan atau puisi hujan adap adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi hujan akhir october
- Puisi rindu hujan
- Puisi sesuatu tentang october
- Puisi titipan hujan
PUISI HUJAN AKHIR OCTOBER
Inilah airmata kerinduanDari hujan untuk kemarau
Yang lama ditunggu-tunggu
Akhirnya jatuh meneteskan rinainya
Membasuhi daun-daun dan kelopak kekeringan
Bumi pun tersenyum
Menyambut hangat
Dari tanah basah yang lembab
Mengaromakan wewangian khasnya
Sembari berkata "selamat datang hujan"
Disudut halaman kodok pun bernyanyi
Riang gembira menyatakan bahagia
Ketika rintik menyapa sang kodok pun melompat-lompat ceria
Inilah akhir dari musim ketika panas menyeranta
Hujan akhir october
Menimba pasang airmata kehangatan
Dari bulat bola berkaca-kaca
Meleleh diantara keriput pipi-pipi melata
Menyentuh kembali harapan para petani-petani menghuma
Inilah awal yang hujan
Ketika sang malam menjemputnya
Diperaduan tubuh-tubuh yang lelap
Menggaduh derai menepi jendela
Mengintip celah dari tirai terbuka
Hujan menyelinap dibawah telinga-telinga tengkurap
Mencoba berceloteh menggugah para kelopak untuk membuka
Hujan diakhir october
Kamis malam 291015
Hony
Pelabuhan Ratu
PUISI RINDU HUJAN
Hujan datanglah segeraPadamkan api dan bara para cukong
Yang hanya ingin nikmati lezatnya rupiah
Tanpa peduli jutaan paru- paru yang meranggas sedih
Karena sesak dan pekat asap
Wahai penguasa kasihani kami
Para jelata yang rindu indahnya semesta
Yang mengidam - damkan apa yang disebut oksigen segar
Wahai hujan datanglah segara
Kami rindu sejuk dan segarmu
Dan indah pelangi setelah kepregianmu
Sidoarjo 9 November 2015
PUISI SESUATU TENTANG OCTOBER
Kembali langit mengaduDiambang mega yang berarak memilu
Beban pikul matahari dari panas uap
Menggelayutkan awan-awan yang siap menghujam
Tangisan seperti tertahan
Mengulur waktu ketika tiba gelegar menyambar
Yang angin kembali membawa kabar
Berita lara dari tahun-tahun ke-sekian
Langit hatiku masih kelabu
Walau pun panas menghantui langit pelafon biru
Disini masih mengambang bayanganmu
Pada kelopak merah basah retinaku
Sant"..
Dikala langit menjamu serpihan gerimis
Ada segumpal kabut yang menyumpal rasa menggiris
Pada patahan hujan yang siap meluruhkan tangis..
Masih tentangmu
Dalam almanak itu
October kembali melagu, nyanyian dingin yang siap memutar
Mengembalikan kaset piringan pilu
Yang setiap tahunnya akan kembali mendayu
Sant"..
Disaat waktu kembali mengudarakan sayup-sayup kepedihan
Lisan tak kuasa menjamah kembali ucapan
Manis pahit itu masih ada dalam buku yang kuceritakan
Padamu juga padaku
Tentang sebuah kota kecil yang menjadi saksi pertemuan kita
Pada april ketika tahun itu telah lalu
Yang membawa kisah-kisah anak kasih yang terjegal ketika angkutan itu berlalu
Melambaikan sebuah perpisahan yang teramat pilu
Segelas cappucino yang selalu membuat hangat october itu
Dikala angin dingin menghembuskan lembabnya bulan itu
Aku bersamamu ditengahan ramainya kota cibadak
Menghirup sepasang cangkir dari aroma yang begitu kita sukai
Lembutnya katamu
Membuang riam kehidupan yang terlalu sukar di pikirkan
Aku mengarungi mimpi di atas perahu yang kau rakit
Untuk menjelajah sungai merah dalam darahku
Kini hantaran bulan itu kembali menggamit rindu yang terlalu lara dihati membeku
HONY
Pelabuhan Ratu 141015
Puisi Titipan Hujan
Karya: Penyair Kecil
Kasih, kutitipkan hujan yang menenggelamkan akar-akartempat dimana kita menari
yang menyudahi sunyi sepi
di atas gundukan rumah hewan kecil
kita menyematkan tangan untuk melepasnya
Kasih, kukabarkan hujan malam ini
yang kiranya kau masih merindukan
tentang akar-akar dan hewan
dimana sepanjang hujan malam ini kuberkawan
Malam mulai menutup usia
kumasih di samping rumah
berjaket lesu, kuingin dipapah
sebelum usiaku telah tiada
Tegal, 8 Nov 2015.
Demikianlah Puisi hujan pagi di akhir october. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.