Puisi-Puisi Kehidupan - Karya Erti Estiwati
Friday, October 09, 2015
Puisi-Puisi kehidupan. Kehidupan adalah ciri yang membedakan objek yang memiliki isyarat dan proses penopang diri dengan objek yang tidak memilikinya dan makna kehidupan adalah persoalan filsafat dan spiritual yang berkaitan dengan keutamaan kehidupan, dan berkai dengan kata kata kehidupan puisi yang dipublikasikan ini adalah puisi-puisi kehidupan atau puisi yang membahasa tentang hal-hal dalam kehidupan penulisnya.
Puisi- puisi ini adalah karya Erti Estiwati dia adalah teman saya selaku admin blog ini, dia biasa kami panggil Ibu Esti. kita pernah satu tim dalam penulisan dua buku antologi puisi dan syair saat ini, dan puisi puisi dibawah ini, puisi lamanya saya update disini.
Dan puisi saya rangkum satu halaman selain pusi puisi yang lain di halaman berbeda pun juga masih banyak puisi beliau, adapun masing masing judul daftar puisinya antara lain.
Puisi Pisaumu Amatlah Tajam
Rindu yang melebur bersama goresan belatinya
Terkoyak nista remukkan dada
Secuil kisah tak sisakan asa
Cinta menguap luruhkan sukma
Sekeping hati terinjak terkoyak
Tak ada welas sisihkan serpihan
Kepingan terserak timbuni watak
Berlumurkan merah darah titisan
Gelap kelam berselimut duka
Butiran kristal tak mampu uraikan makna
Batin merintih pekikkan lantang jiwa
Kuburkan asa yang singgah sementara
Duhai penjaga hati setiap detak nadi
Usung rindu yang melilit sanubari
Bersihkan sampah yang selimuti diri
Syurga hanyalah harap jauh dari pasti
Esti
9 Oktober 2015 ·
Puisi Jemari yang Kian Merenta
Pangeran penjaga hati disetiap langkah
Rasa hadir menderu tercurah
Penuhi bait bait dalam kehidupan
Meski gelombang iringi setiap perjalanan
Hingga baitnya sampai dititik hari
Berada dipelataran jum'at terakhir
Gelombang dahsyat menghantam diri
Membuat sujud tak akan berarti
Gelombang takdir jalani kisah
Menghantam hancurkan bentuk wajah
Berhamburan kesegala penjuru arah
Hingga cerita menjadi satu sejarah
Butiran kristal kini tak terbendung
Bergulir berhamburan tak pernah kering
Memahat setiap pergantian hari
Menyayat batin mengiris hati
Esti
26 September 2015 ·
Puisi Lelahku Mencari
Suatu nama yang telah terpatri
Jauh dalam lubuk sanubari
Hilang tak pernah muncul lagi
Kau tawarkan aku berteman
Tapi hanya sebatas penggalan
Tak ada lagi komen maupun saran
Apalagi sambung kata yang nyaman
Semua sudah terhapus
Dari layar hijau pupus
Meski dihati selalu terbungkus
Nama indah yang tak pernah hangus
Ku utak atik layar
Berharap kau muncul beri kabar
Menanti dengan hati berdebar
Tapi ya. ...sabar sabar sabar. ...
Kini layar hijau pupus telah kosong
Nama yang berikan harapan ompong
Ciptakan raut wajah membengong
Tak hiraukan kucing lewat mengeong
Esti
11 Agustus 2015 ·
Puisi Perempuan Sederhana
Detik detik waktu berlalu
Asmara pun kian berpacu
Lalui jalan jalan berdebu
Hingga pantai laut biru
Perempuan sederhana berhati lugu
Tertambat cinta haru biru
Asmara yang mungkin tertipu
Yang Maha Kuasa selalu tahu
Terpaku menatap samudra
Menyatu dengan langit biru
Tampakkan barisan penuh cinta
Semua kembali pada kuasa-MU
Indahnya cinta perempuan
Hatinya bersandar pada Tuhan
Pengelana hadir tanpa alasan
Cinta memang tak butuh pengakuan
Dalam bahagia tak lupa Pada-Nya
Hingga asmara berjalan di alurnya
Sedih dan suka pasrah Pada-Nya
Seiring hadirnya cinta pengelana
Esti
1 Agustus 2015 ·
Puisi Purnama Akan Berlalu, Rindu Akan Hadirmu
Angan yang hanyut dalam kenangan
Terseret tepi pantai pohon pandan
Kala mentari menghangatkan badan
Semilir angin kibaskan kerudung panjang
Sontak lamunan perempuan sederhana
Menari kala pengelana bertemu dirinya
Puluhan tahun tidak pernah jumpa
Hadir tiba2 dengan sebuah kata
" Rasa itu masih ada
Sama seperti jumpa pertama
Saat aku pulang dari jakarta
Dan ungkapkan rasa cinta "
Kali pertama perempuan tersenyum bahagia
Pengalaman hidup menyiksa jiwa
Puluhan tahun silam berpisah darinya
Inikah cintanya yg tak pernah sirna
Dalam batin penuh tanya
Akankah esok hari dan seterusnya
Penuh dengan senyuman
Tepi pantai daun pandan. ..
Esti
27 Juli 2015
Demikianlah puisi puisi kehidupan atau puisi tentang kehidupan. semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Puisi- puisi ini adalah karya Erti Estiwati dia adalah teman saya selaku admin blog ini, dia biasa kami panggil Ibu Esti. kita pernah satu tim dalam penulisan dua buku antologi puisi dan syair saat ini, dan puisi puisi dibawah ini, puisi lamanya saya update disini.
Dan puisi saya rangkum satu halaman selain pusi puisi yang lain di halaman berbeda pun juga masih banyak puisi beliau, adapun masing masing judul daftar puisinya antara lain.
- Puisi pisaumu amatlah tajam
- Puisi jemari yang kian merenta
- Puisi lelahku mencari
- Puisi perempuan sederhana
- Puisi puisi purnama akan beralu rindu akan hadrimu
Puisi Pisaumu Amatlah Tajam
Karya: Erti Estiwati
Rindu yang melebur bersama goresan belatinyaTerkoyak nista remukkan dada
Secuil kisah tak sisakan asa
Cinta menguap luruhkan sukma
Sekeping hati terinjak terkoyak
Tak ada welas sisihkan serpihan
Kepingan terserak timbuni watak
Berlumurkan merah darah titisan
Gelap kelam berselimut duka
Butiran kristal tak mampu uraikan makna
Batin merintih pekikkan lantang jiwa
Kuburkan asa yang singgah sementara
Duhai penjaga hati setiap detak nadi
Usung rindu yang melilit sanubari
Bersihkan sampah yang selimuti diri
Syurga hanyalah harap jauh dari pasti
Esti
9 Oktober 2015 ·
Puisi Jemari yang Kian Merenta
Karya: Erti Estiwati
Pangeran penjaga hati disetiap langkahRasa hadir menderu tercurah
Penuhi bait bait dalam kehidupan
Meski gelombang iringi setiap perjalanan
Hingga baitnya sampai dititik hari
Berada dipelataran jum'at terakhir
Gelombang dahsyat menghantam diri
Membuat sujud tak akan berarti
Gelombang takdir jalani kisah
Menghantam hancurkan bentuk wajah
Berhamburan kesegala penjuru arah
Hingga cerita menjadi satu sejarah
Butiran kristal kini tak terbendung
Bergulir berhamburan tak pernah kering
Memahat setiap pergantian hari
Menyayat batin mengiris hati
Esti
26 September 2015 ·
Puisi Lelahku Mencari
Karya: Erti Estiwati
Suatu nama yang telah terpatriJauh dalam lubuk sanubari
Hilang tak pernah muncul lagi
Kau tawarkan aku berteman
Tapi hanya sebatas penggalan
Tak ada lagi komen maupun saran
Apalagi sambung kata yang nyaman
Semua sudah terhapus
Dari layar hijau pupus
Meski dihati selalu terbungkus
Nama indah yang tak pernah hangus
Ku utak atik layar
Berharap kau muncul beri kabar
Menanti dengan hati berdebar
Tapi ya. ...sabar sabar sabar. ...
Kini layar hijau pupus telah kosong
Nama yang berikan harapan ompong
Ciptakan raut wajah membengong
Tak hiraukan kucing lewat mengeong
Esti
11 Agustus 2015 ·
Puisi Perempuan Sederhana
Karya: Erti Estiwati
Detik detik waktu berlaluAsmara pun kian berpacu
Lalui jalan jalan berdebu
Hingga pantai laut biru
Perempuan sederhana berhati lugu
Tertambat cinta haru biru
Asmara yang mungkin tertipu
Yang Maha Kuasa selalu tahu
Terpaku menatap samudra
Menyatu dengan langit biru
Tampakkan barisan penuh cinta
Semua kembali pada kuasa-MU
Indahnya cinta perempuan
Hatinya bersandar pada Tuhan
Pengelana hadir tanpa alasan
Cinta memang tak butuh pengakuan
Dalam bahagia tak lupa Pada-Nya
Hingga asmara berjalan di alurnya
Sedih dan suka pasrah Pada-Nya
Seiring hadirnya cinta pengelana
Esti
1 Agustus 2015 ·
Puisi Purnama Akan Berlalu, Rindu Akan Hadirmu
Karya: Erti Estiwati
Angan yang hanyut dalam kenanganTerseret tepi pantai pohon pandan
Kala mentari menghangatkan badan
Semilir angin kibaskan kerudung panjang
Sontak lamunan perempuan sederhana
Menari kala pengelana bertemu dirinya
Puluhan tahun tidak pernah jumpa
Hadir tiba2 dengan sebuah kata
" Rasa itu masih ada
Sama seperti jumpa pertama
Saat aku pulang dari jakarta
Dan ungkapkan rasa cinta "
Kali pertama perempuan tersenyum bahagia
Pengalaman hidup menyiksa jiwa
Puluhan tahun silam berpisah darinya
Inikah cintanya yg tak pernah sirna
Dalam batin penuh tanya
Akankah esok hari dan seterusnya
Penuh dengan senyuman
Tepi pantai daun pandan. ..
Esti
27 Juli 2015
Demikianlah puisi puisi kehidupan atau puisi tentang kehidupan. semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.