Puisi Akulah Si Wanita Gila
Thursday, November 26, 2015
Puisi akulah si wanita gila. Jika biasa kita mendengan wanita cantik atau wanita yang hebat, seperti beberapa puisi di blog ini, bercerita tentang wanita hebat, kali ini puisi kita, si wanita gila, lalu mengapa wanita disebuat gila. gila dalam hal ini bukan yang seperti di jalan yang tak pernah ganti baju yang ngomel-ngomel itu yah, tapi disini lain ceritanya.
Tetapi gila disini maksudnya dalam puisi ini. serupa gila karena menunggu kekasihnya. atau gilan dalam menanti kekasihnya.yang tak kunjung memberikabar kepadanya, sampi dia tergila gila menati sang pujaan hatinya.
Wanita memang merupakan makhluk berperasaan, perasaannya halus. makanya terkadang seorang wanita suka di manja, ada beberapa lelaki yang suka wanita yang penuh perasaan, namun demikian juga sebaliknya.
Memang ada beberapa laki-laki yang suka mempermainkan persaan wanita , namun begitu juga sebaliknya, malah lebih sering wanita mempermainkan pereasaan lelaki, bahkan ada perempuan yang memnag hanya mempermainkan begitupun sebaliknya mereka seolah tanpa perasaan, namun apa yang mereka cari dengan berpetulang dalam perasaan orang. inilah lika liku hidup. bunga bunga kehidupan. jika tak di tahan akan mengahncurkan diri sendiri.
Akulah si wanita gila, kenapa demikian, sebab terkadang wanita terlalu memakai perasaan dalam sesuatu hal tanpa memandang duduk perkara secara logis. jadi bagi wanita ada baiknya menggunakan perasaan karena memang butuh romantika pada sebuah relationship.
Begitulah kira-kira tentang wanita, berikut ini puisi wanita gila, bagaiman cerita puisinya yuk kita simak saja berikut ini.
Yang menunggumu diujung dermaga
Menikmati aroma lembabnya pantai senja
Yang menanti merah saganya purnama
Akulah si wanita gila
Mengukur janji sehidup semati
Mengikat temali dikehidupan sepi
Dan menyimpulnya lalui hari ke hari
Waktu tak pernah membunuhku
Dari pagi kemalam selalu setia
Meloncengkan gemaan-gemaan percaya
Meyakinkan nyanyian kehidupan pelita
Sang windu pun tak segan
Mengabadikan potret kisah lisan
Mengkalenderkan tanggal-tanggal kesekian
Dari romantika keterikatan
Akulah si wanita gila..
Hony
PLB November,26-2015
Puisi Nurani Yang Mati
Hai kamu,
Wanita pesolek berlidah neraka
Kau manfaatkan kedudukanmu sebagai istri penguasa
Kau tindas rakyatmu dengan tangan besimu
Pengayoman yang kau janjikan kau dustai dengan pengkhianatan
Kamu wanita iblis,
Dengan kata manismu kau sebarkan bisa
Wajah mu kau poles dengan tebal untuk menutupi muka jahatmu
Kau terlahir dari benih api neraka sehingga perilakumupun seperti setan
Wanita gila hormat,
Kau cengkram nasib rakyat kecil
Kau bunuh sumber mata pencaharian mereka
Kau campakkan ke lumpur nan sangat pekat
Hai kamu wanita munafik,
Semoga karma yang besar akan segera datang kepadamu
Dan kau akan dibawa ke neraka paling panas
Bakar seluruh tubuhmu hingga kau rasakan pedih abadi selamanya
Demikianlah puisi akulah siwanita gila. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Tetapi gila disini maksudnya dalam puisi ini. serupa gila karena menunggu kekasihnya. atau gilan dalam menanti kekasihnya.yang tak kunjung memberikabar kepadanya, sampi dia tergila gila menati sang pujaan hatinya.
Wanita memang merupakan makhluk berperasaan, perasaannya halus. makanya terkadang seorang wanita suka di manja, ada beberapa lelaki yang suka wanita yang penuh perasaan, namun demikian juga sebaliknya.
Memang ada beberapa laki-laki yang suka mempermainkan persaan wanita , namun begitu juga sebaliknya, malah lebih sering wanita mempermainkan pereasaan lelaki, bahkan ada perempuan yang memnag hanya mempermainkan begitupun sebaliknya mereka seolah tanpa perasaan, namun apa yang mereka cari dengan berpetulang dalam perasaan orang. inilah lika liku hidup. bunga bunga kehidupan. jika tak di tahan akan mengahncurkan diri sendiri.
Akulah si wanita gila, kenapa demikian, sebab terkadang wanita terlalu memakai perasaan dalam sesuatu hal tanpa memandang duduk perkara secara logis. jadi bagi wanita ada baiknya menggunakan perasaan karena memang butuh romantika pada sebuah relationship.
Begitulah kira-kira tentang wanita, berikut ini puisi wanita gila, bagaiman cerita puisinya yuk kita simak saja berikut ini.
PUISI AKULAH SI WANITA GILA
Akulah si wanita gilaYang menunggumu diujung dermaga
Menikmati aroma lembabnya pantai senja
Yang menanti merah saganya purnama
Akulah si wanita gila
Mengukur janji sehidup semati
Mengikat temali dikehidupan sepi
Dan menyimpulnya lalui hari ke hari
Waktu tak pernah membunuhku
Dari pagi kemalam selalu setia
Meloncengkan gemaan-gemaan percaya
Meyakinkan nyanyian kehidupan pelita
Sang windu pun tak segan
Mengabadikan potret kisah lisan
Mengkalenderkan tanggal-tanggal kesekian
Dari romantika keterikatan
Akulah si wanita gila..
Hony
PLB November,26-2015
Puisi Nurani Yang Mati
By Tri Astuti
Hai kamu,Wanita pesolek berlidah neraka
Kau manfaatkan kedudukanmu sebagai istri penguasa
Kau tindas rakyatmu dengan tangan besimu
Pengayoman yang kau janjikan kau dustai dengan pengkhianatan
Kamu wanita iblis,
Dengan kata manismu kau sebarkan bisa
Wajah mu kau poles dengan tebal untuk menutupi muka jahatmu
Kau terlahir dari benih api neraka sehingga perilakumupun seperti setan
Wanita gila hormat,
Kau cengkram nasib rakyat kecil
Kau bunuh sumber mata pencaharian mereka
Kau campakkan ke lumpur nan sangat pekat
Hai kamu wanita munafik,
Semoga karma yang besar akan segera datang kepadamu
Dan kau akan dibawa ke neraka paling panas
Bakar seluruh tubuhmu hingga kau rasakan pedih abadi selamanya
Demikianlah puisi akulah siwanita gila. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.