Puisi Anak Jalanan
Thursday, November 05, 2015
Puisi Anak Jalanan. Pengertian anak jalanan adalah anakanak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan akan tetapi masih memiliki hubungan dengan keluarganya. Menurut para ahli, anak jalan ada dua kategori ini, pertama yaitu anak-anak yang tinggal bersama orangtuanya dan senantiasa pulang ke rumah setiap hari. Dan yang kedua anakanak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal di jalanan namun masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengan cara pulang baik yang berkala ataupun dengan jadwal yang tidak rutin.
Berkaitan dengan kata tentang anak jalanan, dibawah ini beberpa puisi tentang anak jalanan,adapun masing masing judul puisinya antaralain.
PUISI JERITAN ANAK JALANAN
melirik pada kondisi
akan lebih baik kutanan diri
dalam tanah gersang memanas sampai ke kutub
di kala bumi tak menerimaku sebagai pengembala domba lagi
sungguh kesal menyesal mengagungkanmu
bagaikan Tuhan bermata sipit dari langit
tapi kinerjamu tak menyejukan hati sanubari
karena kemunafikan -kemunafikan dengan janji-janji mulus di atas awan menerawang di atas awan tak berhenti
rakyat menjerit histeris
perut-perut mereka kosong
hanya berisikan beras-beras plastik
rasa haus hanya disuguhkan air comberan berbau parit
sementara mereka mengulurkan tangan di atas kekuasaan tak bernilai
siapa salah, dipersalahkan bersalah tetap
aksaraku mengingatkan pikiran tak berbudi
jika gerak langkahmu mematikan rumput-rumput hijau di taman permai
melirik sedikit pun senang
di kala asing datang berlipat kasih
sementara rakyat menggigit jari dengan rupiah anjlok di tepi sungai
terkʋtuk rasanya terbenam dalam lembah -lembah kering
sm/10/09/2015@siamir
Dengan Nasib Kita Ini?
Beralas Tanah Beratapkan Langit
Berhias Bintang Bintang Dilangit
Beri kami Sedekah Tuan
Sesuap Nasi, Segenggam Padi
Beri Kami Makan Oh Tuan
Untuk Mengisi Perut Kosong Ini
Hidup Kami Tersingkirkan..
Oleh Pemerintah yang Bertindak Seenaknya.
Nasib Kami Terpinggirkan..
Oleh Tindakan Yang Semena Mena..
Membanting Tulang Setiap Hari..
Demi Sesuap Nasi Yg Dicari..
Inilah Kami...
Anak Jalanan.....
antara prasasti meganya kota
terik matahari mengundang tanya
kunanti ibu pertiwi di sini..
antara fiodalisme..dan sosialise,
ketika negeri ini kau perjud!kan
...lihatlah kami...
...gelandangan merah mengugat
mengetuk pintu ahkerat..
..aku lelah di persimpangan rezim
,.aku terlalu cemas...
negeri ini kurang tangkas
sukanya main culas...
maafkan saya ibu...
kami belum mempertiwikan negeri ini.
PUISI JERITAN ANAK JALANAN
janganlah di kau ceburkan diriku dalam genangan air kolam dengan ikan-ikan tak pandai berenang sementara aku tak juga bisa berenang
jika demikian,sama siapa lah kubernaung
...di dalam air yang tak jernih?
tak asin bagi diriku kesekian lama kuberenang sampai ke ujung dunia
mengharungi lautan samudra
jika insang tak berfungsi lagi
mana tahan aku berenang?
pikirlah, pikirlah,pikirkanlah
sementara biaya hidupku melambung setinggi langit
rupiah pun tak sanggup lagi berenang
hanya menjerit di tepi pantai tak bertepi
hanya menitipkan pesan tak bertinta
segalanya serba mahal
tak berdaya menggapai satu pulau
meskipun layarnya berkembang
seiring hati gundah gelana tertimpa kemelaratan dunia
sm/23/11/2015@siamir marulafau
Demikianlah puisi Anak jalanan, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga puisi tentang anank jalanan diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata tentang anak jalanan, dibawah ini beberpa puisi tentang anak jalanan,adapun masing masing judul puisinya antaralain.
- Puisi jeritan anak jalanan
- Puisi potret gelandangan merah
- Puisi anak jalanan
- Puisi jeritan anak jalan II
PUISI JERITAN ANAK JALANAN
Oleh :siamir marulafau
melirik pada kondisiakan lebih baik kutanan diri
dalam tanah gersang memanas sampai ke kutub
di kala bumi tak menerimaku sebagai pengembala domba lagi
sungguh kesal menyesal mengagungkanmu
bagaikan Tuhan bermata sipit dari langit
tapi kinerjamu tak menyejukan hati sanubari
karena kemunafikan -kemunafikan dengan janji-janji mulus di atas awan menerawang di atas awan tak berhenti
rakyat menjerit histeris
perut-perut mereka kosong
hanya berisikan beras-beras plastik
rasa haus hanya disuguhkan air comberan berbau parit
sementara mereka mengulurkan tangan di atas kekuasaan tak bernilai
siapa salah, dipersalahkan bersalah tetap
aksaraku mengingatkan pikiran tak berbudi
jika gerak langkahmu mematikan rumput-rumput hijau di taman permai
melirik sedikit pun senang
di kala asing datang berlipat kasih
sementara rakyat menggigit jari dengan rupiah anjlok di tepi sungai
terkʋtuk rasanya terbenam dalam lembah -lembah kering
sm/10/09/2015@siamir
PUISI ANAK JALANAN
Apakah Mereka Peduli,Dengan Nasib Kita Ini?
Beralas Tanah Beratapkan Langit
Berhias Bintang Bintang Dilangit
Beri kami Sedekah Tuan
Sesuap Nasi, Segenggam Padi
Beri Kami Makan Oh Tuan
Untuk Mengisi Perut Kosong Ini
Hidup Kami Tersingkirkan..
Oleh Pemerintah yang Bertindak Seenaknya.
Nasib Kami Terpinggirkan..
Oleh Tindakan Yang Semena Mena..
Membanting Tulang Setiap Hari..
Demi Sesuap Nasi Yg Dicari..
Inilah Kami...
Anak Jalanan.....
PUISI POTRET GELANDANGAN MERAH
"pagi di seberang jalan...antara prasasti meganya kota
terik matahari mengundang tanya
kunanti ibu pertiwi di sini..
antara fiodalisme..dan sosialise,
ketika negeri ini kau perjud!kan
...lihatlah kami...
...gelandangan merah mengugat
mengetuk pintu ahkerat..
..aku lelah di persimpangan rezim
,.aku terlalu cemas...
negeri ini kurang tangkas
sukanya main culas...
maafkan saya ibu...
kami belum mempertiwikan negeri ini.
PUISI JERITAN ANAK JALANAN
Oleh :siamir marulafau
janganlah di kau ceburkan diriku dalam genangan air kolam dengan ikan-ikan tak pandai berenang sementara aku tak juga bisa berenangjika demikian,sama siapa lah kubernaung
...di dalam air yang tak jernih?
tak asin bagi diriku kesekian lama kuberenang sampai ke ujung dunia
mengharungi lautan samudra
jika insang tak berfungsi lagi
mana tahan aku berenang?
pikirlah, pikirlah,pikirkanlah
sementara biaya hidupku melambung setinggi langit
rupiah pun tak sanggup lagi berenang
hanya menjerit di tepi pantai tak bertepi
hanya menitipkan pesan tak bertinta
segalanya serba mahal
tak berdaya menggapai satu pulau
meskipun layarnya berkembang
seiring hati gundah gelana tertimpa kemelaratan dunia
sm/23/11/2015@siamir marulafau
Demikianlah puisi Anak jalanan, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga puisi tentang anank jalanan diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.