Skip to main content

Puisi Catatan Di ujung Senja

Puisi Catatan Di ujung Senja
Puisi Catatan di ujung Senja. Puisi senja, Pengertian senja adalah bagian waktu dalam hari atau keadaan 1/2 gelap di bumi setelah matahari terbenam, ketika piringan surya/matahari secara holistik sudah hilang dari cakrawala. waktu ini dimulai sesudah matahari tenggelam saat cahaya masih terlihat pada langit hingga datangnya waktu malam dikala cahaya merah (syafak) benar-benar hilang.

Akan tetapi dalam kehidupan sehari hari terkadang senja juga di kaitkan dengan masa tua (umur) ketika sesorang sudah berumur terkadang disebut menikmatai masa senja, senja juga dapat diartikan menikmati sisa sisa hidup, maksudnya menanti masa pemanggilan dari Sang pencipta untuk kebali kepadanya.

Senja biasa yang kita kenal penghabisan dari waktu dalam sehari,menurutu om wiki ada tiga macamnya diantaranya.
  • Senja sipil merupakan saat pada mana surya berada pada enam derajat di bawah cakrawala pada malam hari. pada waktu ini, benda tak bisa dibedakan serta beberapa planet dan bintang terlihat dengan mata telanjʌng.
  • Senja nautikal artinya ketika matahari setinggi 12 derajat di bawah cakrawala pada malam hari. pada masa ini, benda tak bisa lagi dipisahkan, dan cakrawala tidak bisa dicermati dengan mata telʌnjang.
  • Senja astronomis adalah waktu di mana matahari dengan tinggi 18 derajat di bawah cakrawala pada malam hari. pada saat ini, matahari tidak lagi menerangi langit, dan tak lagi bertentangan dengan pengamatan astronomis.
Mungkin begitulah sekilas pengertian tentang senja menurut dibawah ini, puis bertema senja adapaun judul yaitu puisi catatan senja, bagaiman puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini.

Puisi Catatan Di ujung Senja

Mentari mulai lesu
senja mengesut
melabuh tirai hari
seperti semalam
juga esok, lusa dan seterusnya
hadir ia melengkapi jadual waktu kita

Saat ini berehat seketika
secangkir kopi panas menemani
melepas lelah gelombang rasa
terpungut satu-satu babak pagi

Bagai terapung awanan di langit
lembayung jingga mula mengintip
di balik bukit rindu
ada bingkai senyum kautawarkan
mereda amuk badai semalam
bermukim diri menenang fikiran

Lamunanku tersentak
dik laungan azan dari corong radio
kelunakan suara bergema
mengajak insan memasuki rumah Allah

Nun di sana
masih juga kanak-kanak berlari
berebut-rebut mengejar sebiji bola
asyiknya mereka meleka
tak seperti masa lalu
pekikan suara ibu memujuk pulang
atau rotan panjang telah siap
membilai punggung

Haiyaallasolah, Haiyaallasolah
Marilah sembahyang, marilah sembahyang.
Mari menuju kejayaan!

Betapa tak dihirau
sana-sini kulihat kejahilan terpamir
masih ramai tak peduli
barangkali mereka lupa
tanda waspada jingga
di kaki langit sebelah barat

Laungan azan
mungkin juga laungan azab
bila lena mencarik ketaqwaan

Kesempurnaan hanya milik-Nya
dengan keimanan
akan tertutup gerbang senja
dalam tawaduq nan khusyuk
melerai satu demi satu
lapisan jiwa yang belum insaf
hingga malam terakhir
kembali lagi catatan senja
dikirai waktu
dalam diam termangu-mangu.

-NN-
--------------------

Demikianlah puisi catatan di ujung senja. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.