Puisi Kidung Senja
Thursday, November 19, 2015
Puisi kidung senja. Kidung artinya nyanyian atau puisi. Dan senja adalah masa sesudah terbenamnya matahari. akan tapi banyak orang yang mengartikannya dengan menyebutnya sore atau petang. Namun sesungguhnya senja ialah waktu yang paling indah dari sepanjang hari. sebab senja merupakan pertemuan terang serta gelap.
Berkaitan dengan kata senja dan kidung, kidung senja tema puisi di kesempatan ini adapun maisng masing judul puisinya antara lain.
,apadaya tetesmu terus berjatuhan-
,kawan hay..kawan
bangunlah dari tidurmu.,
luka bumi ini milik kita bersama.,
,,ada sungai sungai plastik jantung kota.,,
menjadi hiasan yang seharusnya tak ada...
"roda revolusi kian halau pedati..
banyak makam di ganti dengan figur figur tak pasti..
,ini desaku...
.ini kotaku,
.dan ini negeriku,
jangan kau perjud!kan dengan negeri lain.,
.,disini tempatku mengiba,
Puisi Gaung Kidung Dari Sri Tanjung
Antara Jember-Lempuyangan
Diatas gerbong
Kereta Api Sri Tanjung
Sepanjang Jarak
Semasa kala menjeda
Anganku merangkak
Terbang beratus-ratus jangka
Diantara renggang batas
Yang melerai kapasitas kita
Kepada Sua
Di kedera
Nomor 7A
Di muka pria papua
Ditengah tarian padi
Antah berantah
Bayu menderu
Membisikkan gulana
Jelaga hitam
Membubungkan gelebah
Di angkasa
Meninggalkan semburat raut
Yang kulukis
Serentang adimarga
Antara Jember-Lempuyangan
Selama hayatku
Senja menggaris pelangi
Kemuning membias pesisir bebukitan
Sebentar lagi burung prenjak membisik awan
Di perpindahan waktu...
Menghitam langit dan lautku
Jangkrik berkhotbah melagukan doa-doa alam
Pepohonan khusyuk menghening diam
Di sandaran sang bayu...
Sayup-sayup bunga malam menunduk layu
Hembusan zaman perlahan menghapus indahnya purnama
Satu-satu, kehidupan menggantung tanya pada bentara
Tng, 02/12/2015
PUISI NAFAS SENJA DI PELABUHAN HUJAN
Rinai,
aku terbentuk dari lebam.
Yang menggelembung jatuh dalam isak terdesak masa.
Suara rintik meregang,
mengusik lelap digma surya terbalut mega nanar.
Raga, sukma menjelmaiku,
merusak lamun dalam gemerlap bingar dedaunan.
Aku sang bayu.
Aku sukma mati terhunus rinai.
Jingga! Aku atapun daku menginginkan sangat.
Hanya raga mati membujur teriakkan darah anyir.
Ngawi, 04 Des 2015
Demikianlah puisi kidung senja. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata senja dan kidung, kidung senja tema puisi di kesempatan ini adapun maisng masing judul puisinya antara lain.
- Puisi gaung kidung dari sri tanjung
- Puisi kidung senja
- Puisi kidung buana bersepai
- Puisi nafas senja di pelabuhan hujan
PUISI KIDUNG SENJA
Menanggis embun musim yang tak lagi bersih...,apadaya tetesmu terus berjatuhan-
,kawan hay..kawan
bangunlah dari tidurmu.,
luka bumi ini milik kita bersama.,
,,ada sungai sungai plastik jantung kota.,,
menjadi hiasan yang seharusnya tak ada...
"roda revolusi kian halau pedati..
banyak makam di ganti dengan figur figur tak pasti..
,ini desaku...
.ini kotaku,
.dan ini negeriku,
jangan kau perjud!kan dengan negeri lain.,
.,disini tempatku mengiba,
Puisi Gaung Kidung Dari Sri Tanjung
Oleh : Ulianisa Apriliani
Antara Jember-LempuyanganDiatas gerbong
Kereta Api Sri Tanjung
Sepanjang Jarak
Semasa kala menjeda
Anganku merangkak
Terbang beratus-ratus jangka
Diantara renggang batas
Yang melerai kapasitas kita
Kepada Sua
Di kedera
Nomor 7A
Di muka pria papua
Ditengah tarian padi
Antah berantah
Bayu menderu
Membisikkan gulana
Jelaga hitam
Membubungkan gelebah
Di angkasa
Meninggalkan semburat raut
Yang kulukis
Serentang adimarga
Antara Jember-Lempuyangan
Selama hayatku
PUISI KIDUNG BUANA BERSEPAI
Di pelataran sunyi...Senja menggaris pelangi
Kemuning membias pesisir bebukitan
Sebentar lagi burung prenjak membisik awan
Di perpindahan waktu...
Menghitam langit dan lautku
Jangkrik berkhotbah melagukan doa-doa alam
Pepohonan khusyuk menghening diam
Di sandaran sang bayu...
Sayup-sayup bunga malam menunduk layu
Hembusan zaman perlahan menghapus indahnya purnama
Satu-satu, kehidupan menggantung tanya pada bentara
Tng, 02/12/2015
PUISI NAFAS SENJA DI PELABUHAN HUJAN
By: Putri Agustina Aeni
Rinai, aku terbentuk dari lebam.
Yang menggelembung jatuh dalam isak terdesak masa.
Suara rintik meregang,
mengusik lelap digma surya terbalut mega nanar.
Raga, sukma menjelmaiku,
merusak lamun dalam gemerlap bingar dedaunan.
Aku sang bayu.
Aku sukma mati terhunus rinai.
Jingga! Aku atapun daku menginginkan sangat.
Hanya raga mati membujur teriakkan darah anyir.
Ngawi, 04 Des 2015
Demikianlah puisi kidung senja. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.