Puisi Musim Pun Berguguran Diantara Kering Daun Daun
Tuesday, November 10, 2015
Puisi musim pun berguguran diantara kering daun daun. Pernahkah mendengar pepatah daun yang jatuh tak pernah membenci angin. yang artinya butuh penerimaan, serta pemahaman akan semua . Apa yang terjadi antara dua orang serta di mereka tentu membentuk penerimaan,pengertian serta pemahaman.
Daun saja tak membenci angin seumpama dia di pisahkan dari dahan yg menopangnya, dahan yg menghasilkan daun ia nyaman. kemudian dihembuskan angin lalu jatuh, kata jatuh tentu memiliki penerimaan, pengertian dan pemahaman yang sama antara aku , kamu dan mereka. jatuh tentu sakit, terluka, kecewa, sedih dan menyakitkan. akan tetapi ketika belajar pada daun yang jatuh di terpa angin, bahwa dia tak pernah membenci angin yg membuatnya jatuh ke tanah.
Musim pun bergugur diantara kering daun daun, satu dari dua puisi dikesempatan ini, sebagaimana di ketahui pengertian musim adalah bentuk iklim yang terjadi di suatu kawasan di belahan dunia, di dalam puisi terkadang musim di artikan waktu ketika menjalani sesuatu hubungan, di mana hubungan itu baik, dan berubah menjadi hubungan tidak yang tidak baik atau berselisih.
Ada dua puisi di kesempatan ini, masing masinag judulnya antara lain:
Mampu menerbangkan lusin guguran daun
Yang meranggas rapuh meninggalkan ranting-ranting
Hembusan angin menelantarkannya
Pada kering ilalang menangis
Ditepian pondok hutan yang meratap rumpun semi
Selaksa kapas yang dibaurkan
Dari ribuan pohon, tanya langit yang kebingungan
Mengapa, semusim tahun sangatlah dirisaukan
Inikah jawabannya..?
Sejak gugur berlari tanya-jawab
Pernyataan bumi mengundang bulan bicara, hujan turunlah serta
Hony
Pelabuhan Ratu 101115
PUISI SEMUSIM
Semusim tlah berganti
Ada helai kasih yang tersisih
Ada janji suci yang terhianati
Semusim berlalu tanpa kekasih
Semusim tlah berlalu
Kisah kelabu sisakan pilu
Kenangan manis hanya sembilu
Semusim berlalu di malam lalu
Wahai semusim...
Janganlah cepat berlalu
27Feb2016
Demikianlah puisi musim pun berguguran diantara kering daun daun. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Daun saja tak membenci angin seumpama dia di pisahkan dari dahan yg menopangnya, dahan yg menghasilkan daun ia nyaman. kemudian dihembuskan angin lalu jatuh, kata jatuh tentu memiliki penerimaan, pengertian dan pemahaman yang sama antara aku , kamu dan mereka. jatuh tentu sakit, terluka, kecewa, sedih dan menyakitkan. akan tetapi ketika belajar pada daun yang jatuh di terpa angin, bahwa dia tak pernah membenci angin yg membuatnya jatuh ke tanah.
Musim pun bergugur diantara kering daun daun, satu dari dua puisi dikesempatan ini, sebagaimana di ketahui pengertian musim adalah bentuk iklim yang terjadi di suatu kawasan di belahan dunia, di dalam puisi terkadang musim di artikan waktu ketika menjalani sesuatu hubungan, di mana hubungan itu baik, dan berubah menjadi hubungan tidak yang tidak baik atau berselisih.
Ada dua puisi di kesempatan ini, masing masinag judulnya antara lain:
- Puisi musim pun berguguran diantara dan kering daun daun
- Puisi semusim
PUISI MUSIM PUN BERGUGURAN DIANTARA KERING DAUN-DAUN
Hempasan semusim tahunMampu menerbangkan lusin guguran daun
Yang meranggas rapuh meninggalkan ranting-ranting
Hembusan angin menelantarkannya
Pada kering ilalang menangis
Ditepian pondok hutan yang meratap rumpun semi
Selaksa kapas yang dibaurkan
Dari ribuan pohon, tanya langit yang kebingungan
Mengapa, semusim tahun sangatlah dirisaukan
Inikah jawabannya..?
Sejak gugur berlari tanya-jawab
Pernyataan bumi mengundang bulan bicara, hujan turunlah serta
Hony
Pelabuhan Ratu 101115
PUISI SEMUSIM
Oleh: Uncu Nelma
Semusim tlah bergantiAda helai kasih yang tersisih
Ada janji suci yang terhianati
Semusim berlalu tanpa kekasih
Semusim tlah berlalu
Kisah kelabu sisakan pilu
Kenangan manis hanya sembilu
Semusim berlalu di malam lalu
Wahai semusim...
Janganlah cepat berlalu
27Feb2016
Demikianlah puisi musim pun berguguran diantara kering daun daun. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.