Puisi Paras Durjana
Thursday, November 26, 2015
Puisi dan kata bijak. Paras durjana. Menurut kamus bahasa indonesia pengertian durjana adalah perbuatan jahʌt atau kejahʌtan, seperti diketahui perbuataan jʌhat adalah suatu tindakan atau perbuatan yang disengaja dilakukan untuk mencelakai atau menjerumuskkan orang lain, kedalam hal hal yang tercela. Jadi dapat disimpulkan manusia durjana adalah orang yang jʌhat,
Berkaitan dengan kata durjana dua puisi durjana, dari empat puisi campuran dikesempatan ini adapun masing masing judulnya antara lain.
Puisi Paras Durjana
Di bawah cahaya purnama
Terlihat keelokan paras wajahmu yang durjana
Ingin rasanya kucungkil keluar
Bola matamu hingga berdarah
Lalu busuk dan bernanah
Mungkin dengan begitu aku akan tertawa terbahak bahak
Melihat rintihan kesakitanmu
Banten. 261115
(MASIH) NYALA UNTUK YUYUN
Binʌtang ini dipuncak otak iblis
Membabi buta robohkan nalar sehina manusia
Tak ada welas,hilang rasa waras
Bunga gugur ditebas nʌfsu bᥱjat sang durjana
Aku menagis
Dan kujaga tangisan ini
Sampai nyala lilin terangi keadilan
Menuntut mati atas rasa sakit tak terbayangkan
Palembang
PUISI PERSINGGAHAN
Wahai sang pagi,
mengapa begitu cepat menjadi siang?
siang menjadi sore?
sore menjadi malam.
Begitu pula usia,
cepat sekali bertambah,terus bertambah,
detik ke detik, menit ke menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun
Kita pun singgah di setiap shelter kehidupan.
Dari satu persinggahan ke persinggahan lainnya.
Tanpa dapat dihentikan, kecuali oleh sang Khalik.
Namun duhai nafsu manusia
berselimut takwa,
membohongi mata durjana....
penuh tipuan muslihat.
Adakah kau sadar jika semua ada hitungannya ?
dan selalu ada malaikat ahli pencatat
sehingga tidak luput setiap perbuatan, akan ada catatannya
Wahai jiwa jiwa berselimut taqwa
yang sangat rakus,
apakah tidak ada sedikitpun,
rasa malumu pada Sang Khalik ?
Yang tidak dapat ditipu oleh rupa, harta, dan pangkat ?
penampilan sopan berbalut keserakahan?
Kembalilah ke jalan Tuhan Mu.
Sebelum semua terlambat.
Aku hanya orang biasa
Aku dari golongan rakyat jelata
Yang hidup apa adanya
Namun tekatku merah membara
Menerjang kebatilan dan tindakan semena mena
Wahai kau para durjana
Bersiaplah menebus dosa
Kau tebar benih angkara murka
Tak peduli jerit tangis membahana
Korbanmu dari segala lapisan kasta
Dari balita sampai lanjut usia
Pikirkan nasib anak cucumu ikut menanggung dosa
-----------------
Demikianlah puisi paras durjana. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata durjana dua puisi durjana, dari empat puisi campuran dikesempatan ini adapun masing masing judulnya antara lain.
- Puisi masih, nyala untuk Yuyun
- Puisi paras durjana
- Puisi pesinggahan
- Puisi durjana.
Puisi Paras Durjana
Oleh: Aisya Maulida Maulida
Di bawah cahaya purnamaTerlihat keelokan paras wajahmu yang durjana
Ingin rasanya kucungkil keluar
Bola matamu hingga berdarah
Lalu busuk dan bernanah
Mungkin dengan begitu aku akan tertawa terbahak bahak
Melihat rintihan kesakitanmu
Banten. 261115
(MASIH) NYALA UNTUK YUYUN
TeTe Widodo
Binʌtang ini dipuncak otak iblisMembabi buta robohkan nalar sehina manusia
Tak ada welas,hilang rasa waras
Bunga gugur ditebas nʌfsu bᥱjat sang durjana
Aku menagis
Dan kujaga tangisan ini
Sampai nyala lilin terangi keadilan
Menuntut mati atas rasa sakit tak terbayangkan
Palembang
PUISI PERSINGGAHAN
Tatiana Handayani
Wahai sang pagi, mengapa begitu cepat menjadi siang?
siang menjadi sore?
sore menjadi malam.
Begitu pula usia,
cepat sekali bertambah,terus bertambah,
detik ke detik, menit ke menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun
Kita pun singgah di setiap shelter kehidupan.
Dari satu persinggahan ke persinggahan lainnya.
Tanpa dapat dihentikan, kecuali oleh sang Khalik.
Namun duhai nafsu manusia
berselimut takwa,
membohongi mata durjana....
penuh tipuan muslihat.
Adakah kau sadar jika semua ada hitungannya ?
dan selalu ada malaikat ahli pencatat
sehingga tidak luput setiap perbuatan, akan ada catatannya
Wahai jiwa jiwa berselimut taqwa
yang sangat rakus,
apakah tidak ada sedikitpun,
rasa malumu pada Sang Khalik ?
Yang tidak dapat ditipu oleh rupa, harta, dan pangkat ?
penampilan sopan berbalut keserakahan?
Kembalilah ke jalan Tuhan Mu.
Sebelum semua terlambat.
Puisi Durjana
Tak usah kau tanya aku apa atau siapaAku hanya orang biasa
Aku dari golongan rakyat jelata
Yang hidup apa adanya
Namun tekatku merah membara
Menerjang kebatilan dan tindakan semena mena
Wahai kau para durjana
Bersiaplah menebus dosa
Kau tebar benih angkara murka
Tak peduli jerit tangis membahana
Korbanmu dari segala lapisan kasta
Dari balita sampai lanjut usia
Pikirkan nasib anak cucumu ikut menanggung dosa
-----------------
Demikianlah puisi paras durjana. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.