Puisi Patidusa Asli Karya Ariya
Wednesday, November 04, 2015
Puisi patidusa asli karya Ariya. Berbicara tentang puisi patidusa maka mereka yang terbasa menulis puisi tersebut, yang terbenang dalam pikirannya adalah hitungan kosakata, Seperti format puisi patidusa asli biasanya berformat 4-3-2-1, 1-2-3-4, 4-3-2-1 dst,
Puisi yang di ciptakan oleh kangmas Agus ini sangat asyik di pelajari karena hanya menghitung kosakata bukan suku kata seperti pada Sonian Haiku dan lain lain yang mengunakan suku kata, Nah di bawah ini beberpa puisi patidusa asli karya seorany bernama Arya, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
PUISI KANDAS
Mahligai indah terhempas kini
Di pelupuk mata
Aku melihatnya
Jelitamu
Terbesit...
Di hatiku
Rasa ingin tahu
Wajah di balik bahumu
Dia...sosok anggun menawan
Mampu mengetuk hatimu
Aku membisu
Lesu
Terkulai
Tanpa daya
Melihatmu menggenggam dia
Aku tak bisa apa-apa
Cantik
Parasnya mengg0da
Aku bukan siapa-siapa
Bila harus berjajar dengannya
PUISI TERLAMBAT
Kini kau datang mengadu
Mengharap maaf dariku
Dirimu terluka
Olehnya
Dia
Sang jelita
Telah membuatmu kecewa
Kasih tulusmu dibalas dusta
Terlambat, aku tak bisa
Tertutup sudah hatiku
Untuk menerima
Cintamu
Rasaku
Kini berbeda
Tak seperti dulu
Sekarang telah kupupus semuanya
PUISI KERINDUANKU
Begitu tersayat rasanya hatiku
Saat periku mengadu
Menangis pilu
Diriku
Dia
Sangat kecewa
Merasa sebatang kara
Tanpa orang tua menemaninya
Aku merasa sangat berdosa
Harus pergi darinya
Meninggalkannya sendiri
Sepi
Anakku
Maafkan ibumu
Semua demi impianmu
Kini harus menahan rindu
Suatu hari ibu kembali
Kita bersatu lagi
Kita bersama
Selamanya
PUISI UNTUKMU
Maafkan atas ucap semalam
Membuat hatimu tenggelam
Hilang angan
Harapan
Terpaksa
Aku katakan
Pergilah, raih kebahagiaan
Karena kita tak sejalan
Aku tahu perih hatimu
Oleh laku tuturku
Jujurku, menyakitkanmu
Menghancurkanmu
Cinta
Milik kita
Tapi tujuan berbeda
Kini kupupus semua rasa
Demikianlah Patidusa asli karya Ariya. Simak/baca juga puisi paidusa yang lain di blog ini, semoga puisi diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Puisi yang di ciptakan oleh kangmas Agus ini sangat asyik di pelajari karena hanya menghitung kosakata bukan suku kata seperti pada Sonian Haiku dan lain lain yang mengunakan suku kata, Nah di bawah ini beberpa puisi patidusa asli karya seorany bernama Arya, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi kandas
- Puisi terlambat
- Puisi kerinduanku
- Puisi untukmu
PUISI KANDAS
Karya: Arya
Mahligai indah terhempas kiniDi pelupuk mata
Aku melihatnya
Jelitamu
Terbesit...
Di hatiku
Rasa ingin tahu
Wajah di balik bahumu
Dia...sosok anggun menawan
Mampu mengetuk hatimu
Aku membisu
Lesu
Terkulai
Tanpa daya
Melihatmu menggenggam dia
Aku tak bisa apa-apa
Cantik
Parasnya mengg0da
Aku bukan siapa-siapa
Bila harus berjajar dengannya
PUISI TERLAMBAT
Karya: Ariya
Kini kau datang mengaduMengharap maaf dariku
Dirimu terluka
Olehnya
Dia
Sang jelita
Telah membuatmu kecewa
Kasih tulusmu dibalas dusta
Terlambat, aku tak bisa
Tertutup sudah hatiku
Untuk menerima
Cintamu
Rasaku
Kini berbeda
Tak seperti dulu
Sekarang telah kupupus semuanya
PUISI KERINDUANKU
Karya: Ariya
Begitu tersayat rasanya hatikuSaat periku mengadu
Menangis pilu
Diriku
Dia
Sangat kecewa
Merasa sebatang kara
Tanpa orang tua menemaninya
Aku merasa sangat berdosa
Harus pergi darinya
Meninggalkannya sendiri
Sepi
Anakku
Maafkan ibumu
Semua demi impianmu
Kini harus menahan rindu
Suatu hari ibu kembali
Kita bersatu lagi
Kita bersama
Selamanya
PUISI UNTUKMU
Karya: Ariya
Maafkan atas ucap semalamMembuat hatimu tenggelam
Hilang angan
Harapan
Terpaksa
Aku katakan
Pergilah, raih kebahagiaan
Karena kita tak sejalan
Aku tahu perih hatimu
Oleh laku tuturku
Jujurku, menyakitkanmu
Menghancurkanmu
Cinta
Milik kita
Tapi tujuan berbeda
Kini kupupus semua rasa
Demikianlah Patidusa asli karya Ariya. Simak/baca juga puisi paidusa yang lain di blog ini, semoga puisi diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.