Skip to main content

Puisi Waspada Cermati Perubahan Zaman

Puisi Waspada Cermati Perubahan Zaman
Puisi waspada cermati perubahan zaman. Puisi waspada, waspada merupakan sikap yang hati hati berjaga jaga dan sealalu siap siaga, selalu awas dan jeli dalam mempertahankan sesuatu, hal, waspada merupakan sikap yang anti pati dari segala hal yang tak diinginkan.

Puisi Waspada Cermati Perubahan Zaman

Dan mengenai tentang puisi,  yang di bagikan di kesempatan ini, merupakan puisi dengan tema waspada atau puisi hati-hati yang tentunya berisi pesan dan kritik untuk selalu berwapada, dalam kehidupan sehari-hari.

Tiga Puisi Tentang Waspada

Memang ketiga puisi yang diupdate ini tak berjudul waspada akan tetapi dalam bait bait, ada kata kata waspada sebagai tema puisi, dan adapun masing masing judul puisinya diantaranya:
  1. Puisi waspada cermati perubahan zaman
  2. Puisi jiwa merongrong
  3. Puisi cengkraman kata kata
Tiga puisi tentang kata kata waspada yang dapat menjadi contoh puisi, naha bagaimana puisinya untuk lebih jelasnya silahakn disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Waspada Cermati Perubahan Zaman
Karya MS sang muham

Tak ada yang bisa kita bulatkan
ketika sisi lain kehidupan melonjongkan posisi
ingin menyeruakkan keberadaan

Seringkali berdiri pada sisi yang tak memihak
terlampau lurus blak blakan menampakkan wajah tanpa basa basi
dalam nyata terkebiri terzolimi tersingkir

Maha panggung dunia menghidangkan polemik siapa suka
intrik tumbuh liar menanduskan hati nurani
ritme kehidupan melahirkan persaingan curang
mentalitas instan terkondisi mencari kambing hitam
lempar batu sembunyi tangan menebalkan muka
mau dibawa kemana nusantara

Sekasur sedapur sesumur sealun alun sedulur sejurai
apapun sajian dunia kitalah penentu warna
jamrut khatulistiwa nyaris tercerai berai
tetaplah waspada cermati perubahan zaman
carilah budak angon sang pencerah dilebak cawene

‪#‎RakorppnsdiBidakarajkt‬,Kamispagi, Nov.19/2015 = 10:10 wib


Puisi Jiwa Merongrong
Oleh: Rahmat Setiadi

Mengendap penuh waspada
Moncong tajam melubang gunung
Terjingkat pada suara, terbirit untuk kembali
Tidakkah tuan-puan lihat

Disarangnya banyak barang yang tidak dia butuhkan
Merusak demi makanan
Berbiak perbanyak para biʌdab
Berkeliling disemua tempat menyebar bau dan kekesalan

Tidakkah tuan-puan kecewa?
Wadah itu gerompal, dinding itu bolong, lantai itu berpenyakit
Makin di bʌntai kenapa makin berutal?


PUISI CENGKERAMAN KATA-KATA
Karya Y. S. Sunaryo

Kata-kata membelah dada
Merasuk diami sukma
Merupa bait-bait cinta
Atau amarah menyala-nyala

Tidak berkata tidak ada yang dimakna
Banyak berkata tingkatkan waspada
Saling berkata selipkan curiga
Berkata bohong luapkan bahaya

Berkata tak celaka adalah kata-kata berpuasa
Terikat waktu saat bicara
Memilih isi manakala tuangkan rasa
Dan berkata hanya karena titahNya

Jika kata enggan dipuasakan
Jangan heran menuai pertengkaran
Fitnah bergentayangan
Kebiʌdaban tak usah dipertanyakan

Demikianlah puisi waspada cermati perubahan zaman. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.