Puisi Asamu Asa Mengekang
Wednesday, December 23, 2015
Puisi asamu asa mengekang. Puisi asa seperti berkisah tentang keinginan seseorang yang memiliki hubungan cinta, atau cinta terlĘŚrang, dalam hal ini cinta yang tak semestinya terjadi, mungkin salah satu diantaranya sudah meiliki suami atau istri, menjalin cinta, dan mungkin salah satunya ingin memiliki, sedangkan salah satu pihak sudah bersuami atau beristri, atau bagaimanlah. ini cerita dari puisi pertama.
Dan puisi yang kedua masih format puisi patidusa, bertema puisi rasaku, ceritanya silhkan disimak saja, kedua puisi ini berfotmat puisi patidusa, puisi seperti ini memerlukan ketilitian menghitung jumlah kata yang di gunakan. Nah bagaimana cerita kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berkut ini.
Getar halus
Saat temu ditakdirkan
Menyambangi, mengulang romansa berkasih
Kau
Hadir kembali
Debarkan gelora rasa
Bangkitkan riak rindu membuncah
angin
Mengawali kisah
Yang sempat terkubur
Bercita, takkan lagi terpisah
Waktu
Mengajarkan kesetiaan
Kesabaran bahanakan gejolak
Tak ada kata pamrih
Meski
Alam menua
Berganti tahun musim
Aku masih ada, CINTA
Tuhan
Engkau tahu
Asa ini terlĘŚrang
Namun hati tak mengerti
Asa
Nyata terasa
Tak mampu memungkiri
Tak lekang oleh masa
Jika
Bukan takdir
Raga tak berjodoh
Biarkan bersemi di hati
Berharap
Rasaku rasamu
Berkasih sayang dikesucianNya
Bertemu, di pintu Surga
Kemilau Mata Bening
SAA/Makassar
PUISI RASAKU
Tercampur dalam hirufan nafasmu
Meradang dalam hampa asamu
Betapa lelahku
Bersamamu
Rasa
Kadang merana
Inginkan bahagia merenda nada
Namun tak pernah ada
Masa semakin bergulir lama
Detik tak pernah menjeda
Kering adanya
Rasa
Kau
Mencoba putarkan
Alur dalam riak hidupku
Tak berujung dalam diam
Sesak sudah nafas hari
Ingin kembali lihat mentari
Tak perduli
Pergi
---------
Demikianlah puisi asamu asa mengekang , Simak/baca juga puisi patidusa yang lain di blog ini, semoga kedua puisi tersebut menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Dan puisi yang kedua masih format puisi patidusa, bertema puisi rasaku, ceritanya silhkan disimak saja, kedua puisi ini berfotmat puisi patidusa, puisi seperti ini memerlukan ketilitian menghitung jumlah kata yang di gunakan. Nah bagaimana cerita kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berkut ini.
PUISI ASAMU ASA MENGEKANG
AdaGetar halus
Saat temu ditakdirkan
Menyambangi, mengulang romansa berkasih
Kau
Hadir kembali
Debarkan gelora rasa
Bangkitkan riak rindu membuncah
angin
Mengawali kisah
Yang sempat terkubur
Bercita, takkan lagi terpisah
Waktu
Mengajarkan kesetiaan
Kesabaran bahanakan gejolak
Tak ada kata pamrih
Meski
Alam menua
Berganti tahun musim
Aku masih ada, CINTA
Tuhan
Engkau tahu
Asa ini terlĘŚrang
Namun hati tak mengerti
Asa
Nyata terasa
Tak mampu memungkiri
Tak lekang oleh masa
Jika
Bukan takdir
Raga tak berjodoh
Biarkan bersemi di hati
Berharap
Rasaku rasamu
Berkasih sayang dikesucianNya
Bertemu, di pintu Surga
Kemilau Mata Bening
SAA/Makassar
PUISI RASAKU
Oleh: umie naf
Tercampur dalam hirufan nafasmuMeradang dalam hampa asamu
Betapa lelahku
Bersamamu
Rasa
Kadang merana
Inginkan bahagia merenda nada
Namun tak pernah ada
Masa semakin bergulir lama
Detik tak pernah menjeda
Kering adanya
Rasa
Kau
Mencoba putarkan
Alur dalam riak hidupku
Tak berujung dalam diam
Sesak sudah nafas hari
Ingin kembali lihat mentari
Tak perduli
Pergi
---------
Demikianlah puisi asamu asa mengekang , Simak/baca juga puisi patidusa yang lain di blog ini, semoga kedua puisi tersebut menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.