Puisi Mengapa Engkau Sembunyikan Wajahmu
Thursday, January 28, 2016
Puisi mengapa engkau sembunyikan wajahmu. wajah adalah bagain dari depan dari kepala yang biasa juga di sebut roman atau muka, wajah juga terkadang diartikan pada sesuatu hal, yang tampak terlebih dahulu atau corak dari suatu benda.
Dan berkaitan dengan kalimat mengapa kau sembunyikan wajahmu, kalimat ini merupakan judul puisi kolaborasi untuk kesempatan ini, bagaimana cerita dan makna puisinya, untuk lebih jelasnya selengkapnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Mengapa engkau sembunyikan wajahmu.
Aku merindukan wajahmu
Balik merekah.
Rambutmu ramping
Penuh tetesan embun
Bagai kan syarat melambai
Menjadikan penasaran
Wahai ....rambut bergoyang
Palingkan wajahmu
Jangan biarakan diri penasaaran
Hingga kupalingkan
Dibalik samar bayangan
.... berhias awan
Tak tega rasanya
wajah ini merana
dari pujian pujian palsu.
membuat diriku kaku
Biarlah wajah bersembunyi
....tenggelam di balik kibasan rambut ini
agar diriku tersembunyi
dari umpatan, sinis...
Kurindukan cahayamu berpaling
Disetiap langkah tersenduh
Karena pencinta naturali
Bukan sintetis
Sekalipun bulan dibalik awan
Wahai....peropestik pendayung
Kutakut pada gelombang
Sekalipun tidur diruput laut
Diatas ombak kesenduhan
Akan melihat sinar wajahmu
Terpancar diselah ombak keceriaan
Kau.....idolaku .!
Kau penyair super
Bahasamu halus terkaper
Kau bagaikan Sikhairil
Puteranya Daeng Anwar
Wahai ..rembulan.
Dipagi ha...ri.
menyibak helai helai rambutku
seiring sinar rembulan membias.
Menyinari rona senyum tersipu
Dibalik samar bayangan menutup
... helai helai rambutku.
Langit seolah tertawa
Dari kemilau pujian tercipta
Seakan membawaku terbang kelangit biru.
Aku tak sanggup
Kabut kabut membawaku terbang kelangit biru
... hingga aku jatuh terhempas kedalam lorong sunyi
Kurenungkan sejenak
kurangkul aksara yang kucipta
Kusadari aku masih hijau dalam sastra.
Maaf, aku tersenyum
Bukan mengiyakan, tetapi malu.
seolah bulanpun menertawan pujian itu.
Kata demi kata yang kurangkai
hanya menjadi bahan ejekan para pemuisi.
..... dari mereka berlatar belakang sastra.
Aku dari otoditak tanpa gelar.
bukan pula putra daeng Anwar
tetapi anak desa dari enrekang belajar menulis.
Menyusuri helai rambutmu
Menghiasi embun pagi
Menyinari rona senyum
Dibalik baysngan menapik wajah
Langitpun semakin cerah
Kemilau tercipta pujaan hati
Membawa terbang kerembulan
Sekalipun direnungkan
Kau rangkul aksara tercipta
Katanya masih hijau dalam sastera
Dari anak desa enrekang
Bagiku.........!
Kamu patut kunamakan
Bagaikan putera Daeng Anwar
Jangan malu..!
Bulanpun tersenyum
Para pemuisi kagum
Mengamati rangkaian kata
Dari anak desa tersendu.
----------
Demikianlah puisi kolaborasi mengapa engkau sembunyikan wajahmu, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga puisi kolaborasi diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Dan berkaitan dengan kalimat mengapa kau sembunyikan wajahmu, kalimat ini merupakan judul puisi kolaborasi untuk kesempatan ini, bagaimana cerita dan makna puisinya, untuk lebih jelasnya selengkapnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
PUISI MENGAPA ENGKAU SEMBUNYIKAN WAJAHMU
Wahai.....rembulan disiang hariMengapa engkau sembunyikan wajahmu.
Aku merindukan wajahmu
Balik merekah.
Rambutmu ramping
Penuh tetesan embun
Bagai kan syarat melambai
Menjadikan penasaran
Wahai ....rambut bergoyang
Palingkan wajahmu
Jangan biarakan diri penasaaran
BALAS
wajahku tak semenawan rembulanHingga kupalingkan
Dibalik samar bayangan
.... berhias awan
Tak tega rasanya
wajah ini merana
dari pujian pujian palsu.
membuat diriku kaku
Biarlah wajah bersembunyi
....tenggelam di balik kibasan rambut ini
agar diriku tersembunyi
dari umpatan, sinis...
JAWAB
Wahai rembulan disudut malamKurindukan cahayamu berpaling
Disetiap langkah tersenduh
Karena pencinta naturali
Bukan sintetis
Sekalipun bulan dibalik awan
Wahai....peropestik pendayung
Kutakut pada gelombang
Sekalipun tidur diruput laut
Diatas ombak kesenduhan
Akan melihat sinar wajahmu
Terpancar diselah ombak keceriaan
Kau.....idolaku .!
Kau penyair super
Bahasamu halus terkaper
Kau bagaikan Sikhairil
Puteranya Daeng Anwar
Wahai ..rembulan.
Dipagi ha...ri.
BALAS
Angin malam berhembusmenyibak helai helai rambutku
seiring sinar rembulan membias.
Menyinari rona senyum tersipu
Dibalik samar bayangan menutup
... helai helai rambutku.
Langit seolah tertawa
Dari kemilau pujian tercipta
Seakan membawaku terbang kelangit biru.
Aku tak sanggup
Kabut kabut membawaku terbang kelangit biru
... hingga aku jatuh terhempas kedalam lorong sunyi
Kurenungkan sejenak
kurangkul aksara yang kucipta
Kusadari aku masih hijau dalam sastra.
Maaf, aku tersenyum
Bukan mengiyakan, tetapi malu.
seolah bulanpun menertawan pujian itu.
Kata demi kata yang kurangkai
hanya menjadi bahan ejekan para pemuisi.
..... dari mereka berlatar belakang sastra.
Aku dari otoditak tanpa gelar.
bukan pula putra daeng Anwar
tetapi anak desa dari enrekang belajar menulis.
JAWAB
Angin sepoi basahMenyusuri helai rambutmu
Menghiasi embun pagi
Menyinari rona senyum
Dibalik baysngan menapik wajah
Langitpun semakin cerah
Kemilau tercipta pujaan hati
Membawa terbang kerembulan
Sekalipun direnungkan
Kau rangkul aksara tercipta
Katanya masih hijau dalam sastera
Dari anak desa enrekang
Bagiku.........!
Kamu patut kunamakan
Bagaikan putera Daeng Anwar
Jangan malu..!
Bulanpun tersenyum
Para pemuisi kagum
Mengamati rangkaian kata
Dari anak desa tersendu.
----------
Demikianlah puisi kolaborasi mengapa engkau sembunyikan wajahmu, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga puisi kolaborasi diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.