PUISI PENJAJAHAN EKONOMI BARU
Thursday, January 07, 2016
Puisi penjajahan ekonomi baru. Seni manajemen pembangunan yg mengandalkan pembiayaan dari utang luar negeri, telah mendorong ekonomi Indonesia masuk ke jurang krisis yg kian dalam. Krisis ekonomi kondisi ini tercermin dari peningkatan kebangkrutan usaha, seperti kehancuran perbankan nasional, kerusakan lingkungan, peningkatan pengangguran, dan peningkatan beban utang luar negeri
Penjajahan ekonomi baru, bentuk penjajahan dalam aspek kehidupan sosial, kejahatan kemanusiaan akibat utang yg dilakukan oleh kreditor tak menjadi somasi hukum oleh negara penghutang atau kelompok masyarakat yg menjadi korban. fenomena tersebut membutuhkan pemikiran bersama aparat negara.
Inilah bentuk penjajahan sosial hak- hak Sipil dan Politik atau Hak Ekonomi, Sosial serta Budaya dapat digunakan untuk menggugat para kreditor. gugatan yang dimaksudkan agar mereka (kreditor) bertanggungjawab atas kerusakan ekonomi, politik, sosial akibat utang yg diberikan.
Mungkin begitilah sekilas tentang penjajahan ekonomi, diabawah ini puisi ekonomi berjaudul penjajahan ekonimo baru, bagaimana puisinya, silahkan disimak saja berikut ini,
PUISI PENJAJAHAN EKONOMI BARU
Kepentingan dan kepentingan saling dibanting
memutar haluan laksana kepiting
disupit kiri dan kanan kuping
mendengar semua yang tak penting
mengolah lahan padi menguning
harga sembako berguling - guling
tak ada potongan atau harga miring
penjajahan bentuk baru segera digiring
itulah ulah yang berkulit kuning
matanya sipit kedipe mercing
regulasi ekonomi sarana bersaing
pasar bebas hancurkan piring
rakyatnya pusing tujuh keliling
pungawane iki matanya pada juling
entah gajah atau seekor kambing
semua ditulis melalui pintu samping
sendiko dawoh Gusti sing peparing
meniko negoro punopo gasing
modar babar sekabehane cacing
amergi suloyo janji awit enjing
peraupane melet koyo memedi anjing
mendem tuak dahare beling
yo...yo..lah dalah...
bocah cilik ora gelem sekolah
senengane dolan menyang sawah - sawah
opo iki tandane soko penjajah
ekonomi katone tumpah - ruwah
bondone katone turah - turah
iki ngono ngendikane wak lurah
amergo korupsi meraja lelah
mbanjur sopo sing salah ?
keminter....mundake keblinger
ora mudeng padune angker
sekabehane menungso agemane pager
penjajahan ekonomi itu regulasi
ora biso dilanggar opo di tangisi
amergo pikire ra nate di isi
wong bodoh ngajak diskusi
isine mung padu sawatan kursi
papa minta saham itu legislasi
omongane dewan mambune basi
yo...yo...lah dalah...
punggowone podo gawe ulah
ora ngerti bener opo salah
premane podo lunggoh ning kursi galah
demokrasi menawarkan yang bener opo salah
semua mempunyai kesempatan untuk salah
biar salah tetapi tak pernah kalah
sing pinter - pinter kudu urip ngalah
iki tondone sistime sing salah
ora ono filter kanggo nyegah sing salah
mulo sekabehane podo salah - salah
Subhanallah.....
------
Demikianlah puisi penjajahan ekonomi baru Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga tenatng ekonimo di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Penjajahan ekonomi baru, bentuk penjajahan dalam aspek kehidupan sosial, kejahatan kemanusiaan akibat utang yg dilakukan oleh kreditor tak menjadi somasi hukum oleh negara penghutang atau kelompok masyarakat yg menjadi korban. fenomena tersebut membutuhkan pemikiran bersama aparat negara.
Inilah bentuk penjajahan sosial hak- hak Sipil dan Politik atau Hak Ekonomi, Sosial serta Budaya dapat digunakan untuk menggugat para kreditor. gugatan yang dimaksudkan agar mereka (kreditor) bertanggungjawab atas kerusakan ekonomi, politik, sosial akibat utang yg diberikan.
Mungkin begitilah sekilas tentang penjajahan ekonomi, diabawah ini puisi ekonomi berjaudul penjajahan ekonimo baru, bagaimana puisinya, silahkan disimak saja berikut ini,
PUISI PENJAJAHAN EKONOMI BARU
Oleh: DR. Abdullah Fathoni, S.E.,M.M
Kepentingan dan kepentingan saling dibantingmemutar haluan laksana kepiting
disupit kiri dan kanan kuping
mendengar semua yang tak penting
mengolah lahan padi menguning
harga sembako berguling - guling
tak ada potongan atau harga miring
penjajahan bentuk baru segera digiring
itulah ulah yang berkulit kuning
matanya sipit kedipe mercing
regulasi ekonomi sarana bersaing
pasar bebas hancurkan piring
rakyatnya pusing tujuh keliling
pungawane iki matanya pada juling
entah gajah atau seekor kambing
semua ditulis melalui pintu samping
sendiko dawoh Gusti sing peparing
meniko negoro punopo gasing
modar babar sekabehane cacing
amergi suloyo janji awit enjing
peraupane melet koyo memedi anjing
mendem tuak dahare beling
yo...yo..lah dalah...
bocah cilik ora gelem sekolah
senengane dolan menyang sawah - sawah
opo iki tandane soko penjajah
ekonomi katone tumpah - ruwah
bondone katone turah - turah
iki ngono ngendikane wak lurah
amergo korupsi meraja lelah
mbanjur sopo sing salah ?
keminter....mundake keblinger
ora mudeng padune angker
sekabehane menungso agemane pager
penjajahan ekonomi itu regulasi
ora biso dilanggar opo di tangisi
amergo pikire ra nate di isi
wong bodoh ngajak diskusi
isine mung padu sawatan kursi
papa minta saham itu legislasi
omongane dewan mambune basi
yo...yo...lah dalah...
punggowone podo gawe ulah
ora ngerti bener opo salah
premane podo lunggoh ning kursi galah
demokrasi menawarkan yang bener opo salah
semua mempunyai kesempatan untuk salah
biar salah tetapi tak pernah kalah
sing pinter - pinter kudu urip ngalah
iki tondone sistime sing salah
ora ono filter kanggo nyegah sing salah
mulo sekabehane podo salah - salah
Subhanallah.....
------
Demikianlah puisi penjajahan ekonomi baru Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga tenatng ekonimo di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.