Puisi Seru Rakyat Jelata
Sunday, January 24, 2016
Puisi seru jelata. Puisi rakyat jelata. pengertian jelata berdasakan kamus bahasa indonesia jelata adalah bukan bangsawan atau hartawan ,tentang rakyat, atau orang biasa, dalam hal ini bukan pejabat pegawai dan sejenisnya. dan puisi kali ini adalah puisi tentang rakyat jelata atau puisi yang menceritakan tentang kehidupan rakyat jelata yang umumnya sehari hari mencari nafkah dengan caranya sendiri
Seru jelata, salah satu judul puisi tentang kehidupan rakyat jelata di kesempatan ini yang yang kita update ada empat puisi, dan adapun maisng masing judul puisinya antara lain.
riuh gundah kerumun terasingkan
seraut pandang kurang makan
pucat pasi berilusi kekenyangan
menanam benih bak perlombaan
tersudut musim panas kekeringan
bersusah siram secuil hamparan
memetik hasil terkikis hujan
gelak tawa dasi berjalan
mentereng rupa gandeng kekuasaan
dimana hati sudah terbiaskan
melupa berasal dari hutan
dengarlah tuan! masihpun enggan
dirimu masih berhati, bukan
ingat napas dari Tuhan
sebentar saja dan terambilkan
#Anda Las 24.01.2016
banyak aksara digiling
diracik seolah daging
hujan bau pesing
kerumun mematuk cacing
aduhai bebekbebek peking
menari mengg0da pemancing
berkeringat disorot kuning
masihpun menahan kencing
terdengar lolongan anjing
kabarkan seindah denting
peraduan melepas anting
#Anda Las 24.01.2016
PENJAJA BERITA
Bersama hujan dan Februari
Aku kembali mengemas puisi
Tentang tubuh-tubuh renta
Bermahkota uban di kepala
Pagi itu, di sebuah simpang jalanan kota
Aku terenyuh dan bangga oleh semangat sang Ibu
Dengan renta tubuh ia jajakan berita
Sesungging senyum ia hadiahkan
Untuk Tuan si pembeli koran
Negeriku kaya raya, tanah-lautnya sumber harta
Di sana, di gedung-gedung menjulang mega
Mereka nikmati hasilnya
Di sini, di pinggiran sebuah kota
Dada-dada jelata berhias tulang iga
Aku terdiam mencoba untuk memahami
Di usianya yang senja tiada lelah berupaya
Mencari rezeki tidak dengan meminta-minta
Korannya pak, korannya bu ....
Lantang suara; dengan senyum dibalut bangga
KORAN BERTAJUK DARI HARAPAN RENTA
Jalan hidup separuh baya
Dalam bising raya mengelana
Memilah deru mobil perempatan jalan raya
Lampu merah berjingkat tawarkan keegoisan dunia
Mimik renta milik musim telah berangsur
Rupa ibu mengayun harapan sungguh gusar
Laju mobil pun menjadi harkat hidup sekedar
Tanpa sanak berdiri tegar
Luaskan asa menghayat akidah sendiri
Tawarkan berita dari suara parau bersimpati
Lusuh jiwa badan berpeluh gontai
Secuil senyum tanda keikhlasan ciptaan Sang Ilahi
Menjalaninya dari ranum mentari hingga mentah
Betapa wajah kokoh meski rapuh
Mencari seteko air, kehidupan derita menyentuh
Dunia terbuka debu melekat derai bersimbah
Di mana lagi suara parau ini menjajakan
Sedang kaca jendela gelap mencari celingukan
Berharap satu dua membeli berita dunia ratapan
Semirip hidup ini meratap dalam kebakaan
Demikianlah puisi seru jelata. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Seru jelata, salah satu judul puisi tentang kehidupan rakyat jelata di kesempatan ini yang yang kita update ada empat puisi, dan adapun maisng masing judul puisinya antara lain.
- Puisi seru jelata
- Puisi arena pancing
- Puisi penjaja berita
- Puisi koran bertajuk dari harapan renta
Puisi Seru Jelata
Tak habis dilahap zamanriuh gundah kerumun terasingkan
seraut pandang kurang makan
pucat pasi berilusi kekenyangan
menanam benih bak perlombaan
tersudut musim panas kekeringan
bersusah siram secuil hamparan
memetik hasil terkikis hujan
gelak tawa dasi berjalan
mentereng rupa gandeng kekuasaan
dimana hati sudah terbiaskan
melupa berasal dari hutan
dengarlah tuan! masihpun enggan
dirimu masih berhati, bukan
ingat napas dari Tuhan
sebentar saja dan terambilkan
#Anda Las 24.01.2016
Puisi Arena Pancing
hari kian bisingbanyak aksara digiling
diracik seolah daging
hujan bau pesing
kerumun mematuk cacing
aduhai bebekbebek peking
menari mengg0da pemancing
berkeringat disorot kuning
masihpun menahan kencing
terdengar lolongan anjing
kabarkan seindah denting
peraduan melepas anting
#Anda Las 24.01.2016
PENJAJA BERITA
Karya: Benny Emanuel W
Bersama hujan dan FebruariAku kembali mengemas puisi
Tentang tubuh-tubuh renta
Bermahkota uban di kepala
Pagi itu, di sebuah simpang jalanan kota
Aku terenyuh dan bangga oleh semangat sang Ibu
Dengan renta tubuh ia jajakan berita
Sesungging senyum ia hadiahkan
Untuk Tuan si pembeli koran
Negeriku kaya raya, tanah-lautnya sumber harta
Di sana, di gedung-gedung menjulang mega
Mereka nikmati hasilnya
Di sini, di pinggiran sebuah kota
Dada-dada jelata berhias tulang iga
Aku terdiam mencoba untuk memahami
Di usianya yang senja tiada lelah berupaya
Mencari rezeki tidak dengan meminta-minta
Korannya pak, korannya bu ....
Lantang suara; dengan senyum dibalut bangga
KORAN BERTAJUK DARI HARAPAN RENTA
Karya : Harmony dalam syair
Jalan hidup separuh bayaDalam bising raya mengelana
Memilah deru mobil perempatan jalan raya
Lampu merah berjingkat tawarkan keegoisan dunia
Mimik renta milik musim telah berangsur
Rupa ibu mengayun harapan sungguh gusar
Laju mobil pun menjadi harkat hidup sekedar
Tanpa sanak berdiri tegar
Luaskan asa menghayat akidah sendiri
Tawarkan berita dari suara parau bersimpati
Lusuh jiwa badan berpeluh gontai
Secuil senyum tanda keikhlasan ciptaan Sang Ilahi
Menjalaninya dari ranum mentari hingga mentah
Betapa wajah kokoh meski rapuh
Mencari seteko air, kehidupan derita menyentuh
Dunia terbuka debu melekat derai bersimbah
Di mana lagi suara parau ini menjajakan
Sedang kaca jendela gelap mencari celingukan
Berharap satu dua membeli berita dunia ratapan
Semirip hidup ini meratap dalam kebakaan
Demikianlah puisi seru jelata. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.