Puisi Tak Mau Bersastra Lagi
Thursday, January 21, 2016
Puisi tak mau bersastra lagi. Pengertian dan pungsi satra menurut para ahli sastra adalah bahasa pengembangan pribadi manusia yg mengarah pada nilai estetis. yang intinya dibuat sama dengan bahasa pada umumnya, yaitu melalui proses interaksi dengan lingkungan yang bertumpu pada pembawaan.
Bahasa dalam sastra merujuk pada dua hal yaitu estetika struktural dan estetika semiotik. Estetika struktural "puisi" diwakili dengan adanya perwujudan nilai puitis yg berhubungan dengan diksi, rima, irama, aliterasi, asonansi, permajasan, enjambemen dan tipografi. Dan estetika semiotika berorientasi pada makna serta nilai- nilai yg hendak disampaikan melalui karya sastra tersebut.
Mungkin begitulah kira- kira sekilas tentang sastra. Berkaitan dengan kata sastra di bawah ini puisi yang berjudul Tak mau bersastra lagi karya Siamir Marulafau, Bagaiman cerita dan makna yang terkadung di dalam bait-bait puisinya, Silahkan di simak saja puisinya berikut ini.
PUISI TAK MAU BERSASTRA LAGI
Ijazahku hanya S1 dalam sastra
Biarkanlah mereka berkoak-koak
Aku bukan seorang yang sombong
Hanya diriku sebagai penyair jalanan
Yang tak pantas mengajar sastra
Biarkanlah aku magang di bawah pohon rimbun
...sambil bersastra
Kurenungkan semua kritikan dan kebencian
Tak akan kurangkul lagi impian untuk mengajar sastra
Karena aku ini masih hijau dalam sastra
Biarkanlah mereka naik daun
Bertuliskan"AKULAH YANG PANDAI BERSASTRA
DAN MENGAJAR SASTRA,DAN SEMUANYA BODOH"
Apa kata mereka?
Kamilah pakar-pakar ilmu sastra
Belajar dan tamat di S3
Bulan pun ikut tersenyum
Sepertinya menyulam kesombongan dengan buta ilmu
Kami pikir sudah menginjak bulan
Tapi nyatanya baru memijak daratan berlumpur
sm/21012016@siamir
Demikianlah puisi tak mau bersastra lagi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Bahasa dalam sastra merujuk pada dua hal yaitu estetika struktural dan estetika semiotik. Estetika struktural "puisi" diwakili dengan adanya perwujudan nilai puitis yg berhubungan dengan diksi, rima, irama, aliterasi, asonansi, permajasan, enjambemen dan tipografi. Dan estetika semiotika berorientasi pada makna serta nilai- nilai yg hendak disampaikan melalui karya sastra tersebut.
Mungkin begitulah kira- kira sekilas tentang sastra. Berkaitan dengan kata sastra di bawah ini puisi yang berjudul Tak mau bersastra lagi karya Siamir Marulafau, Bagaiman cerita dan makna yang terkadung di dalam bait-bait puisinya, Silahkan di simak saja puisinya berikut ini.
PUISI TAK MAU BERSASTRA LAGI
Oleh :siamir marulafau
Ijazahku hanya S1 dalam sastraBiarkanlah mereka berkoak-koak
Aku bukan seorang yang sombong
Hanya diriku sebagai penyair jalanan
Yang tak pantas mengajar sastra
Biarkanlah aku magang di bawah pohon rimbun
...sambil bersastra
Kurenungkan semua kritikan dan kebencian
Tak akan kurangkul lagi impian untuk mengajar sastra
Karena aku ini masih hijau dalam sastra
Biarkanlah mereka naik daun
Bertuliskan"AKULAH YANG PANDAI BERSASTRA
DAN MENGAJAR SASTRA,DAN SEMUANYA BODOH"
Apa kata mereka?
Kamilah pakar-pakar ilmu sastra
Belajar dan tamat di S3
Bulan pun ikut tersenyum
Sepertinya menyulam kesombongan dengan buta ilmu
Kami pikir sudah menginjak bulan
Tapi nyatanya baru memijak daratan berlumpur
sm/21012016@siamir
Demikianlah puisi tak mau bersastra lagi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.