Puisi Tentang Hujan | Terkikis Hujan
Wednesday, January 13, 2016
Puisi tentang hujan | terkikis hujan. Hujan adalah salah satu peristiwa alam sebagaimana di ketahui pengertian hujan adalah peristiwa turunnya butir air dari langit ke permukaan bumi, Hujan juga artinya siklus air di bumi. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer yang tebal agar dapat menemui suhu diatas titik leleh es di dekat serta di atas permukaan Bumi.
Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yg cukup berat untuk jatuh dan umumnya tiba di daratan. musim hujan merupakan masa dalam suatu tahun yg terjadi selama satu atau beberapa bulan ketika sebagian besar hujan rata-rata tahunan suatu daerah jatuh di tempat tersebut.
Berkaitan dengan kata kata tentang hujan di bawah ini, beberapa puisi tentang hujan, adapun masingmasing judul puisinya antara lain.
PUISI TERKIKIS HUJAN
cintaku di dunia maya terkikis hujan
hujan mengguyur seluruh tubuhku
aku tak akan berbilang kasih lagi
sepanjang nafasku terhempas di atas daun keladi
jodohku tak tergapai di atas ranjang tak berselimutkan salju
seiring kulitku tersayap dengan pisau belati
di kala senjaku merapuh dipetualangan tanah seberang
bayangkanlah...
wahai kekasih
aku sungguh tak menuding
rangkaian kasih terukir sirna diterpa pelangi siang hari
aku sangka senjaku makin menerang
tulang sulbiku meraung bagaikan singa kelaparan
hanya tetesan kasih berpaling jadi perih
sampai jiwaku menerawang di langit yang sempit
sm/14/022221/2016@siamir
sampaikan pada awan
bilakah ia menghujan
turut turutlah angan
berlayar di kesunyian
siang tampak menawan
gunung dan hutan
biarkan tak melawan
alam indah suratan
nikmat yan tercurahkan
semata berkah sekalian
sadar menggugah insan
#di mendung siang
(anda las 17.01.01.2016)
mengilaukan hijau indah
meski meredup sudah
bernaung sebuah bilah
semai hati berkecambah
tiada sumpah serapah
biarkan berlalu sudah
menggantang, mengganti kesah
naluri kian menengadah
(anda las 17.01.2016)
PUISI HUJAN
Ingatkah kau puluhan tahun silam di desa kita yang penuh kenangan
kala sepasang bocah berlari-larian girang di tengah lebatnya hujan
dengan kaki-kaki telʌnjang dan pakaian basah kuyup keseluruhan
menikmati lezatnya alam dalam kentalnya kesederhanaan
mereguk gurihnya kemerdekaan hakiki di bibir jurang kemiskinan
masih terngiang di telingaku ramainya dentum geledek bersahutan
disambut pekik histeria mereka dalam badai kebahagiaan
Duapuluhan tahun kemudian kedua anak itu menjadi sepasang insan
yang duduk bersanding anggun di atas pelaminan
lihatlah, disana tetap ada hujan meski langit cerah diterangi rembulan
hujan air mata syukur bagi Sang Maha Rahman
hujan ucapan selamat dari karib kerabat dan handai tolan
hujan kado, suvenir, hidangan
tangis dalam sungkeman
Berwindu-windu setelah itu, hujan kian dahsyat akibat kerusakan lingkungan
zaman berobah, cucu-cucu kita lebih suka di kamar teleponan dan internetan
hari ini adalah musim kemarau, namun hujan tak pernah berhenti bercucuran
itulah hujan air matamu dalam lautan tawakkal, ketabahan, kepasrahan
bersama semua anak, menantu, dan cucu kita yang terus bertangisan
di tengah kerumunan ribuan pelayat berwajah muram yang ramai berdatangan
saat mengantar ke tempat peristirahatanku yang penghabisan
Bumi Allah, 20 April 2015
Demikianlah puisi tentang hujan | terkikis hujan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yg cukup berat untuk jatuh dan umumnya tiba di daratan. musim hujan merupakan masa dalam suatu tahun yg terjadi selama satu atau beberapa bulan ketika sebagian besar hujan rata-rata tahunan suatu daerah jatuh di tempat tersebut.
Berkaitan dengan kata kata tentang hujan di bawah ini, beberapa puisi tentang hujan, adapun masingmasing judul puisinya antara lain.
- Puisi terkikis hujan
- Puisi menanti hujan
- Puisi hujan dan bilah
- Puisi hujan
PUISI TERKIKIS HUJAN
Oleh :siamir marulafau
cintaku di dunia maya terkikis hujanhujan mengguyur seluruh tubuhku
aku tak akan berbilang kasih lagi
sepanjang nafasku terhempas di atas daun keladi
jodohku tak tergapai di atas ranjang tak berselimutkan salju
seiring kulitku tersayap dengan pisau belati
di kala senjaku merapuh dipetualangan tanah seberang
bayangkanlah...
wahai kekasih
aku sungguh tak menuding
rangkaian kasih terukir sirna diterpa pelangi siang hari
aku sangka senjaku makin menerang
tulang sulbiku meraung bagaikan singa kelaparan
hanya tetesan kasih berpaling jadi perih
sampai jiwaku menerawang di langit yang sempit
sm/14/022221/2016@siamir
Puisi Menanti Hujan
pergi pergilah anginsampaikan pada awan
bilakah ia menghujan
turut turutlah angan
berlayar di kesunyian
siang tampak menawan
gunung dan hutan
biarkan tak melawan
alam indah suratan
nikmat yan tercurahkan
semata berkah sekalian
sadar menggugah insan
#di mendung siang
(anda las 17.01.01.2016)
Puisi Hujan Dan Bilah
hamparan pun terbasahmengilaukan hijau indah
meski meredup sudah
bernaung sebuah bilah
semai hati berkecambah
tiada sumpah serapah
biarkan berlalu sudah
menggantang, mengganti kesah
naluri kian menengadah
(anda las 17.01.2016)
PUISI HUJAN
Karya: Sang Mahadewa Cinta
Ingatkah kau puluhan tahun silam di desa kita yang penuh kenangankala sepasang bocah berlari-larian girang di tengah lebatnya hujan
dengan kaki-kaki telʌnjang dan pakaian basah kuyup keseluruhan
menikmati lezatnya alam dalam kentalnya kesederhanaan
mereguk gurihnya kemerdekaan hakiki di bibir jurang kemiskinan
masih terngiang di telingaku ramainya dentum geledek bersahutan
disambut pekik histeria mereka dalam badai kebahagiaan
Duapuluhan tahun kemudian kedua anak itu menjadi sepasang insan
yang duduk bersanding anggun di atas pelaminan
lihatlah, disana tetap ada hujan meski langit cerah diterangi rembulan
hujan air mata syukur bagi Sang Maha Rahman
hujan ucapan selamat dari karib kerabat dan handai tolan
hujan kado, suvenir, hidangan
tangis dalam sungkeman
Berwindu-windu setelah itu, hujan kian dahsyat akibat kerusakan lingkungan
zaman berobah, cucu-cucu kita lebih suka di kamar teleponan dan internetan
hari ini adalah musim kemarau, namun hujan tak pernah berhenti bercucuran
itulah hujan air matamu dalam lautan tawakkal, ketabahan, kepasrahan
bersama semua anak, menantu, dan cucu kita yang terus bertangisan
di tengah kerumunan ribuan pelayat berwajah muram yang ramai berdatangan
saat mengantar ke tempat peristirahatanku yang penghabisan
Bumi Allah, 20 April 2015
Demikianlah puisi tentang hujan | terkikis hujan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.