Puisi Ketika Daun Dan Bunga Tak Lagi Bersama
Thursday, February 25, 2016
Puisi ketika daun dan bunga tak lagi bersama. Bunga selalu digunakan oleh manusia buat mengekspresikan emosi terdalam mereka, seperti cinta serta gairah. Bahasa bunga sudah memungkinkan orang untuk mengungkapkan perasaan mereka tanpa memakai istilah-istilah. Bunga yg sering menjadi lambang dari cinta serta tanda romantisme, namun terkadang dalam puisi ketikan menjadi kata kiasan bunga berarti lain, namun walau bagaimana pun bunga adalah sebuah isltilah yang mendeskripsikan keindahan
Beriktan dengan bunga. ketika daun dan bunga tak lagi bersama, satu dari dua judul puisi di kesempatan ini. adapun masing masing judul puisinya, antara lain.
Bunga-bunga itu telah layu
Menjadi endapan tanah
Kering ranting itu
Menaburkan abu mentari
Dari musim ke -musim
Hantaran angin selatan
Menghamburkan peristiwa
Tentang semusim hati
Yang berbunga
Kala mentari bersemi
Lalu gugur sesaat luruh kebumi
Dasar ketidakpercayaan
Akan sesuatu hal
Adalah, kau sudah mengingkari
Seperti daun-daun
Yang gugur meranggas
Meninggalkan dahan-dahan yang kesepian
Hony
Februari, 26-2016
Langit pun mengerti
Atas pintaku
Kepada angin sampaikan
Tentang perasaan ini
Di dalam gundah
Menginginkan secuil harapan
Yang tabu
Pasti akan kuhantarkan
Sekeping kerinduan ini
Kepada awan merah
Di belahan khatulistiwa
"Aku merindukannya, sampai hari ini"
Dan jika saja
Seruan sanubari ini
Berhasil mengalahkan
Tebalnya kabut kebisuan
Aku kan berteriak
Sekeras petir yang berdentuman
"Datanglah penantianku tak pernah berakhir..!!"
Lalu akan kugʌmbarkan
Sebuah hati yang terjepit belahan pulau
Di sini di antara selat
Gunung dan lautan
Aku mengkanvas wajahmu
Pada riak coklatnya kapuas
Hony
Februari,26-2016
Demikianlah Puisi ketika daun dan bunga tak lagi bersama Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Beriktan dengan bunga. ketika daun dan bunga tak lagi bersama, satu dari dua judul puisi di kesempatan ini. adapun masing masing judul puisinya, antara lain.
- Puisi ketika daun dan bunga tak lagi bersama
- Puisi kapuas berkanvas wajahmu
PUISI KETIKA DAUN DAN BUNGA TAK LAGI BERSAMA
Lalu tak kutemukan lagiBunga-bunga itu telah layu
Menjadi endapan tanah
Kering ranting itu
Menaburkan abu mentari
Dari musim ke -musim
Hantaran angin selatan
Menghamburkan peristiwa
Tentang semusim hati
Yang berbunga
Kala mentari bersemi
Lalu gugur sesaat luruh kebumi
Dasar ketidakpercayaan
Akan sesuatu hal
Adalah, kau sudah mengingkari
Seperti daun-daun
Yang gugur meranggas
Meninggalkan dahan-dahan yang kesepian
Hony
Februari, 26-2016
PUISI KAPUAS BERKANVAS WAJAHMU
Dan seandainyaLangit pun mengerti
Atas pintaku
Kepada angin sampaikan
Tentang perasaan ini
Di dalam gundah
Menginginkan secuil harapan
Yang tabu
Pasti akan kuhantarkan
Sekeping kerinduan ini
Kepada awan merah
Di belahan khatulistiwa
"Aku merindukannya, sampai hari ini"
Dan jika saja
Seruan sanubari ini
Berhasil mengalahkan
Tebalnya kabut kebisuan
Aku kan berteriak
Sekeras petir yang berdentuman
"Datanglah penantianku tak pernah berakhir..!!"
Lalu akan kugʌmbarkan
Sebuah hati yang terjepit belahan pulau
Di sini di antara selat
Gunung dan lautan
Aku mengkanvas wajahmu
Pada riak coklatnya kapuas
Hony
Februari,26-2016
Demikianlah Puisi ketika daun dan bunga tak lagi bersama Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.