Puisi Rindu yang Mendalam | Puisi Tentang Rindu yang Terpendam
Wednesday, February 17, 2016
Puisi rindu yang mendalam | Puisi tentang rindu yang terpendam. Rindu adalah sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu hal, tergantung dari hal apa yang dirindukan, ketika merindukan kekasih maka kata rindu merujuk pada pengertian rindu pada kekasih. rindu juga memiliki arti yang berti sebuah keininganan keinginan yang kuat untuk bertemu, dalam hal ini bertemu atau melihat yang dirindukan
Terkadang rindu membuat perasaan kita serasa pedih ketika merasakan rindu akan tetapi ia adalah kepedihan yang berujung manis, sebab ada kebahagiaan berlebih dibaliknya ketika rasa rindu terpenuhi seperti yang kita inginkan.
Rindu dapat mengharukan tapi juga menggairahkan, keheningan yang menggelisahkan. rasa hati yang hampa, lara, pilu dan lain sebagainya yang sangat mengganggu perasaan seakan menghimpit. ia pun bisa meracuni pikiran serta membuat konsentrasi hilang dari otak.
Dan rasa rindu yang berlebih terkadang membuat kita termenung, bersedih, dan mungkin bisa membuat kita menangis. Karena keinginan kita begitu mendalam dan tak bisa dikendalikan lagi. karena rindu yang yak tertahankan
Berkaitan dengan kata kata rindu, salah satu dari sembilan puisi karya dari seorang dengan Nama Bulan Ryandhani. Berikut adalah daftar judul puisi rindu yang mendalam atau puisi tentang rindu yang terpendam, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Menambah kelam suasana jiwa
Suara gemuruh membelah angkasa
Menggetarkan dinding-dinding kesunyian rasa
Aku yang terpasung sunyi
Kembali merintih....
Merasakan nyeri
Atas rindu yang masih tergadai
Kucoba menahan setiap deburan rasa
Yang membuncah di laut cinta
Hingga gelombang menerjangnya
Dan...akhirnya karam
di dasar nelangsa
By: Rembulan Berkabut
Kediri, 27*01*2016
Di bilik kesunyian dia bertahan
Atas rindu yang menderam
Pada jiwa lelaki awan
Tlah dicoba seulas senyum juga sapa
Saat jumpa di beranda maya
Namun yang nyata ada
Jawabnya hambar; sekedar saja
Duhai lelaki awan ....
Dengarlah rintih perempuan hujan!
Dirimu hanya sebuah kenang
Yang sesekali datang bertandang
Sambut sapa juga candanya!
Agar hilang segala dahaga
Bukankah kau ingat janji bintang pada senja?
Tangan tetap saling berpegang, meski lain suasana
Duhai lelaki awan ....
Cobalah mengeja aksaranya!
Pahami keinginannya!
Sekali ini saja!
Langit mendung
Kdr, 11*02*2016
PUISI MENUJU PUNCAK RASA
Semilir angin malam membelai lembut hati
Menuntun jiwa menuju puncak ilusi
Saling berpagut berbagi kehangatan
Disaksikan sinar sang rembulan
O, betapa saat-saat seperti ini selalu kutunggu
Melepas segala kerinduan kalbu
Bercengkrama di bilik kesunyian rasa
Bersama harum khas bunga cendana
O, jiwa yang kupuja
Bawa aku ke puncak nirwana!
Sebelum fajar tiba
Dan melumat jiwa raga kita
Kdr, 14*02*2016
#bulan ryandhani
Kdr, 07*02*2016
Menghujani kelopak cinta kita yang baru mekar
Biarkan aku menumpahkan sesak ini dalam bidang dadamu
Biarkan aku, sayang!
Tolong, dekap erat tubuhku!
Sebelum kau lepas aku
Sendiri lagi menyusuri waktu
Hingga tutup usiaku
Kdr, 06*02*2016
Kumerangkak di titian kelam
Mendaki bukit-bukit madu
Dengan tangan-tangan kotorku sebagai candu
Merintih nurani berbisik
Namun bisikku hilang di telan malam
Yang jelas terngiang kini
Riuh tawa penghuni jahanam
Linglung....
Jiwaku limbung
Terombang ambing dalam laut hitam
Dan mungkin akan segera tenggelam
Ruang Sunyi
Kdr, 04*02*2016
Di kanvas putih hatiku
Entah mengapa teringat selalu
Saat kita saling memeluk dalam lagu
Canda tawamu usir sepiku
Kegilaanmu membuat aku rindu
Setiap waktu ingin bersamamu
Walau hanya mendengar suaramu
Malam ini kutitipkan pada sang bayu
Peluk rindu selalu untukmu
Semoga binarku mampu menyentuhmu
Memeluk erat tubuh sunyimu
Ruang Rindu
Kdr, 31*01*2016
Jauh jarak antara kita
Sungguh sangat menyiksa jiwa
Membuat gerimis kembali hadir di ujung netra
Tatkala bayangmu datang menyapa
Bintang...
Aku tak pandai merangkai aksara
Menjadi indah laksana pujangga
Dan mungkin kata-kataku begitu basi
Karna hanya kata rindu yang mampu kuberi
**
Bulan....
Pahatan kata yang terbuang dari tangan-tangan penyair
Tertatih engkau memungut bagai memilih embun yang bertahta di ujung rerumputan
Kau sulam jadi mutiara yang indah
Kau kalungkan di leherku
Aku tau...begitu sederhananya kata yang kau rajut
Tetapi, gurindamgurindam indah itu adalah nyawa dari rintihan kalbumu
Bulan...
Akan kukikis semua kesunyianmu
Hingga kau tak lagi meneteskan airmata
Bahkan...kepedihanmu akan kucuci dengan asmaraku
Sehingga, biarlah hari demi harimu hanya bertabur senyum
Penuh dengan warna indah bersusun melebihi bianglala
Bulan...
Genggam janjiku
Aku juga merindukanmu
Tunggu kedatanganku untuk menemuimu
Kdr-Kupang
25*01*2016
Atas sikap diri yang tak terkendali
Pada dirimu, sahabat hati
Lelah aku menyusuri
Mengikuti jejak kaki
Yang dulu pernah kita tapaki
Aku sendiri lagi
Dan entah sampai kapan begini
Selalu akhir sebuah kata itu; benci
Ruang belajar
Kdr, 16*01*2016
Demikianlah puisi rindu yang mendalam atau puisi tentang rindu yang terpendam. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Terkadang rindu membuat perasaan kita serasa pedih ketika merasakan rindu akan tetapi ia adalah kepedihan yang berujung manis, sebab ada kebahagiaan berlebih dibaliknya ketika rasa rindu terpenuhi seperti yang kita inginkan.
Rindu dapat mengharukan tapi juga menggairahkan, keheningan yang menggelisahkan. rasa hati yang hampa, lara, pilu dan lain sebagainya yang sangat mengganggu perasaan seakan menghimpit. ia pun bisa meracuni pikiran serta membuat konsentrasi hilang dari otak.
Dan rasa rindu yang berlebih terkadang membuat kita termenung, bersedih, dan mungkin bisa membuat kita menangis. Karena keinginan kita begitu mendalam dan tak bisa dikendalikan lagi. karena rindu yang yak tertahankan
Berkaitan dengan kata kata rindu, salah satu dari sembilan puisi karya dari seorang dengan Nama Bulan Ryandhani. Berikut adalah daftar judul puisi rindu yang mendalam atau puisi tentang rindu yang terpendam, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Sajak perempun hujan
- Puisi menuju puncak rasa
- Puisi goresan malam
- Puisi biarkan
- Puisi kelam
- Puisi untukmu dan
- Puisi rindu yang mendalam
- Puisi cengkrama bulan dan bintang
- Puisi akhir kata itu benci.
Puisi Rindu yang Mendalam | Puisi Tentang Rindu yang Terpendam
Bagaimana cerita puisi dan makanya dibalik rangkaian bait-bait kesembilan puisi tersebut, untuk lebih jelasnya kata rinddu dan kata kata cinta dan rindu yang mendalam, selengkapnya silahkan disimak saja puisi-puisinya berikut ini.PUISI RINDU YANG MENDALAM
Awan hitam berarak di langit senjaMenambah kelam suasana jiwa
Suara gemuruh membelah angkasa
Menggetarkan dinding-dinding kesunyian rasa
Aku yang terpasung sunyi
Kembali merintih....
Merasakan nyeri
Atas rindu yang masih tergadai
Kucoba menahan setiap deburan rasa
Yang membuncah di laut cinta
Hingga gelombang menerjangnya
Dan...akhirnya karam
di dasar nelangsa
By: Rembulan Berkabut
Kediri, 27*01*2016
PUISI SAJAK PEREMPUAN HUJAN
Perempuan hujan tertunduk diamDi bilik kesunyian dia bertahan
Atas rindu yang menderam
Pada jiwa lelaki awan
Tlah dicoba seulas senyum juga sapa
Saat jumpa di beranda maya
Namun yang nyata ada
Jawabnya hambar; sekedar saja
Duhai lelaki awan ....
Dengarlah rintih perempuan hujan!
Dirimu hanya sebuah kenang
Yang sesekali datang bertandang
Sambut sapa juga candanya!
Agar hilang segala dahaga
Bukankah kau ingat janji bintang pada senja?
Tangan tetap saling berpegang, meski lain suasana
Duhai lelaki awan ....
Cobalah mengeja aksaranya!
Pahami keinginannya!
Sekali ini saja!
Langit mendung
Kdr, 11*02*2016
PUISI MENUJU PUNCAK RASA
Oleh: Rembulan Berkabut
Semilir angin malam membelai lembut hatiMenuntun jiwa menuju puncak ilusi
Saling berpagut berbagi kehangatan
Disaksikan sinar sang rembulan
O, betapa saat-saat seperti ini selalu kutunggu
Melepas segala kerinduan kalbu
Bercengkrama di bilik kesunyian rasa
Bersama harum khas bunga cendana
O, jiwa yang kupuja
Bawa aku ke puncak nirwana!
Sebelum fajar tiba
Dan melumat jiwa raga kita
Kdr, 14*02*2016
PUISI GORESAN MALAM
Dan ... Liatlah aku! Kini, aku tak lagi mampu merangkai aksara yang tercecer dari tangan-tangan penyair hebat untuk kujadikan madah indah dan kukalungkan di leher hatimu. Untuk sekedar memungutpun tangan ini dah kaku. Entah apa yang terjadi denganku kali ini. Sejak kau tak lagi ada di sini, jiwa ini sepi. Pun aku berada di tengah riuh canda tawa. Dan ... jiwaku sekarat tanpa sapamu. Lekaslah kembali! Tengok beranda sunyi hatiku! Aku merindukanmu.#bulan ryandhani
Kdr, 07*02*2016
PUISI BIARKAN
Kini ... biarkan airmata ini luruhMenghujani kelopak cinta kita yang baru mekar
Biarkan aku menumpahkan sesak ini dalam bidang dadamu
Biarkan aku, sayang!
Tolong, dekap erat tubuhku!
Sebelum kau lepas aku
Sendiri lagi menyusuri waktu
Hingga tutup usiaku
Kdr, 06*02*2016
PUISI KELAM
Di penghujung malamKumerangkak di titian kelam
Mendaki bukit-bukit madu
Dengan tangan-tangan kotorku sebagai candu
Merintih nurani berbisik
Namun bisikku hilang di telan malam
Yang jelas terngiang kini
Riuh tawa penghuni jahanam
Linglung....
Jiwaku limbung
Terombang ambing dalam laut hitam
Dan mungkin akan segera tenggelam
Ruang Sunyi
Kdr, 04*02*2016
PUISI UNTUKMU DAN
Masih terlukis semua tentangmuDi kanvas putih hatiku
Entah mengapa teringat selalu
Saat kita saling memeluk dalam lagu
Canda tawamu usir sepiku
Kegilaanmu membuat aku rindu
Setiap waktu ingin bersamamu
Walau hanya mendengar suaramu
Malam ini kutitipkan pada sang bayu
Peluk rindu selalu untukmu
Semoga binarku mampu menyentuhmu
Memeluk erat tubuh sunyimu
Ruang Rindu
Kdr, 31*01*2016
PUISI CENGKRAMA BULAN BINTANG
Bintang....Jauh jarak antara kita
Sungguh sangat menyiksa jiwa
Membuat gerimis kembali hadir di ujung netra
Tatkala bayangmu datang menyapa
Bintang...
Aku tak pandai merangkai aksara
Menjadi indah laksana pujangga
Dan mungkin kata-kataku begitu basi
Karna hanya kata rindu yang mampu kuberi
**
Bulan....
Pahatan kata yang terbuang dari tangan-tangan penyair
Tertatih engkau memungut bagai memilih embun yang bertahta di ujung rerumputan
Kau sulam jadi mutiara yang indah
Kau kalungkan di leherku
Aku tau...begitu sederhananya kata yang kau rajut
Tetapi, gurindamgurindam indah itu adalah nyawa dari rintihan kalbumu
Bulan...
Akan kukikis semua kesunyianmu
Hingga kau tak lagi meneteskan airmata
Bahkan...kepedihanmu akan kucuci dengan asmaraku
Sehingga, biarlah hari demi harimu hanya bertabur senyum
Penuh dengan warna indah bersusun melebihi bianglala
Bulan...
Genggam janjiku
Aku juga merindukanmu
Tunggu kedatanganku untuk menemuimu
Kdr-Kupang
25*01*2016
PUISI AKHIR KATA ITU; BENCI
Kembali mendulang benciAtas sikap diri yang tak terkendali
Pada dirimu, sahabat hati
Lelah aku menyusuri
Mengikuti jejak kaki
Yang dulu pernah kita tapaki
Aku sendiri lagi
Dan entah sampai kapan begini
Selalu akhir sebuah kata itu; benci
Ruang belajar
Kdr, 16*01*2016
Demikianlah puisi rindu yang mendalam atau puisi tentang rindu yang terpendam. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.