Sajak Ikat Rambut Tua Dan Keringat Lelaki
Saturday, February 20, 2016
Sajak Ikat Rambut Tua Dan Keringat Lelaki. Sajak dalam pengertian sesungguhnya, Sajak adalah salah satu bentuk karya sastra yang tidak terikat dengan aturan. Sajak termasuk ke dalam puisi Melayu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, sajak diartikan sebagai gubahan sastra yang berbentuk puisi dan sangat mementingkan keselarasan bunyi. Sajak juga dikenal sebagai suatu persamaan bunyi. Persamaan ini dapat pada awal kalimat atau akhir kalimat.
Apkan puisi yang diaupdate ini termasuk dalam kriteria sajak, lalu bagaimana cerita puisi dari puisi berjudul sajak ikat rambut tua dan keringan lelaki, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Sajak Ikat Rambut Tua Dan Keringat Lelaki
Sebuah ikat rambut
berjemur di kerumunan keringat para lelaki
sempat menjual sepotong tenaga
jam satu siang itu
Kita sama-sama mencukur habis napas-napas yang tersengal
dan jutaan mulut tak menganga
kita kabarkan kerumunan ini
kepada abang tukang becak, mahasiswa serta orang berdasi
Ketimpangan sudah tertawa
mereka di balik gelas kaca
mereka duduk di sekitar meja
ikat rambutku sudah lebih menganga
Jangan kalian sebut ini diskusi orang-orang berpangkat
ini sebuah pelarian dari penghianatan
yang mematuk paru keadilan
dan aku bagian yang telah tercatat dalam harian koran
Tegal, 19 Feb 2016.
Demikianlah sajak ikat rambut tua dan keringat lelaki . Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Apkan puisi yang diaupdate ini termasuk dalam kriteria sajak, lalu bagaimana cerita puisi dari puisi berjudul sajak ikat rambut tua dan keringan lelaki, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Sajak Ikat Rambut Tua Dan Keringat Lelaki
Karya: Asrul NA
Sebuah ikat rambutberjemur di kerumunan keringat para lelaki
sempat menjual sepotong tenaga
jam satu siang itu
Kita sama-sama mencukur habis napas-napas yang tersengal
dan jutaan mulut tak menganga
kita kabarkan kerumunan ini
kepada abang tukang becak, mahasiswa serta orang berdasi
Ketimpangan sudah tertawa
mereka di balik gelas kaca
mereka duduk di sekitar meja
ikat rambutku sudah lebih menganga
Jangan kalian sebut ini diskusi orang-orang berpangkat
ini sebuah pelarian dari penghianatan
yang mematuk paru keadilan
dan aku bagian yang telah tercatat dalam harian koran
Tegal, 19 Feb 2016.
Demikianlah sajak ikat rambut tua dan keringat lelaki . Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.