Prosa Cahaya Redup Mentari Dan Rembulan
Thursday, March 31, 2016
Prosa cahaya redup mentari dan rembulan. Laksana kita adalah mentari dan rembulan, berada dalam satu semesta, memberi sinar namun tak pernah bisa saling beradu pandang.
Pragraf diatas merupakan penggalan prosa cahaya redup mentari ang ditulis oleh seorang bernama pena Kemilau Mata bening, prosa ini menceritakan tentang apa dan bagaimana ceritanya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja, prosanya berikut ini.
Laksana kita adalah mentari dan rembulan, berada dalam satu semesta, memberi sinar namun tak pernah bisa saling beradu pandang
Mentari milik siang, rembulan milik malam. Seolah kita tak menemukan jawaban di pertanyaan terulang. Selalu diantarai akhir awal senja yang membawa sejuta kenangan, mempertemukan dalam cerita tak kunjung usai, tak menyelesaikan cinta tersisa, masih saja ada jingga tertinggal di binar mata
Ingin rasanya kusejajarkan langkah, namun takdir menempatkan kita pada waktu berbeda
Ingin rasanya berbaring sua di wajah cakrawala, tuk kita satu tunggangan semasa
Sedang cinta adalah gravitasi magnet bumi yang menarik kau dan aku dalam romansa keabadian
Kini mentari bersinar di balik celaan awan disertai gerimis menggebu, rembulan tanpa bintang tenggelam diam menyulam kelam
Berdua terpuruk rindu yang tak pernah menyatu. Adalah menjadi rahasia bersama redup sebuah cahaya
Kemilau Mata Bening
SAA Mksr, 31/03/2016
Demikianlah prosa cahaya redup mentari dan rembulan. Dari Kemilau, baca juga puisi-puisi yang lain di blog ini tentunya. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Pragraf diatas merupakan penggalan prosa cahaya redup mentari ang ditulis oleh seorang bernama pena Kemilau Mata bening, prosa ini menceritakan tentang apa dan bagaimana ceritanya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja, prosanya berikut ini.
CAHAYA REDUP MENTARI DAN REMBULAN
Di balik tabir sepasang mata, memancar bias bulir derita. Resah memeluk dalam hati, gundah menari dalam alunan bibir, indah, mengungkap selaksa sentuh yang tersimpan dalam satu pikiranLaksana kita adalah mentari dan rembulan, berada dalam satu semesta, memberi sinar namun tak pernah bisa saling beradu pandang
Mentari milik siang, rembulan milik malam. Seolah kita tak menemukan jawaban di pertanyaan terulang. Selalu diantarai akhir awal senja yang membawa sejuta kenangan, mempertemukan dalam cerita tak kunjung usai, tak menyelesaikan cinta tersisa, masih saja ada jingga tertinggal di binar mata
Ingin rasanya kusejajarkan langkah, namun takdir menempatkan kita pada waktu berbeda
Ingin rasanya berbaring sua di wajah cakrawala, tuk kita satu tunggangan semasa
Sedang cinta adalah gravitasi magnet bumi yang menarik kau dan aku dalam romansa keabadian
Kini mentari bersinar di balik celaan awan disertai gerimis menggebu, rembulan tanpa bintang tenggelam diam menyulam kelam
Berdua terpuruk rindu yang tak pernah menyatu. Adalah menjadi rahasia bersama redup sebuah cahaya
Kemilau Mata Bening
SAA Mksr, 31/03/2016
Demikianlah prosa cahaya redup mentari dan rembulan. Dari Kemilau, baca juga puisi-puisi yang lain di blog ini tentunya. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.