Puisi desah parau di pinggir kota
Tuesday, March 08, 2016
Puisi desah parau di pinggir kota. Pengertian kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. pengertian yang lain Kota merupakan suatu pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orangorang yang heterogen kedudukan sosialnya.
Berkaitan tenang kota, berikut ini puisi berjudul desah parau pinggir kota, bagaimana puisinya, untuk lebih jelas dan selengkapnya silahakan disimak saja puisinya dibawah ini, puisi dari Erti Estiawati, berikut ini puisinya
PUISI DESAH PARAU PINGGIR KOTA
Gigil yang berteman sunyi
Sebuah hati menoreh aksara tanpa getar
Senandung parau tersumbat duri-duri
Mengikat langkah dalam cahaya memudar
Perempuan terdampar di pinggir kota
Menyeka tetes manik-manik di mata
Kian deras, lara tertuang dalam dada
Pada dia yang tersekat batas maya
Bayu, sampaikan desahku padanya
Belaikan cinta lewat lembut bisikmu
Kini parau hati kian lunglai meniti waktu
Bilakah dapat dia rasa meski tersekat ruang hampa
Desah bayu pun berarak bawa melodi
Menerpa reranting hingga pucuk bernyanyi
Menembus batas menautkan nurani
Merangkai titian asa dari Ilahi
Kawo, 08~03~2016
Demikianlah puisi dari Ibu Esti, terimaksih suadah menyimak, jika suka karyanya yang lain silah di telusuri saja di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan tenang kota, berikut ini puisi berjudul desah parau pinggir kota, bagaimana puisinya, untuk lebih jelas dan selengkapnya silahakan disimak saja puisinya dibawah ini, puisi dari Erti Estiawati, berikut ini puisinya
PUISI DESAH PARAU PINGGIR KOTA
Karya: Erti Estiwati
Gigil yang berteman sunyiSebuah hati menoreh aksara tanpa getar
Senandung parau tersumbat duri-duri
Mengikat langkah dalam cahaya memudar
Perempuan terdampar di pinggir kota
Menyeka tetes manik-manik di mata
Kian deras, lara tertuang dalam dada
Pada dia yang tersekat batas maya
Bayu, sampaikan desahku padanya
Belaikan cinta lewat lembut bisikmu
Kini parau hati kian lunglai meniti waktu
Bilakah dapat dia rasa meski tersekat ruang hampa
Desah bayu pun berarak bawa melodi
Menerpa reranting hingga pucuk bernyanyi
Menembus batas menautkan nurani
Merangkai titian asa dari Ilahi
Kawo, 08~03~2016
Demikianlah puisi dari Ibu Esti, terimaksih suadah menyimak, jika suka karyanya yang lain silah di telusuri saja di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.