Haibun Belajar Tanpa Kopi
Tuesday, March 08, 2016
Haibun Belajar Tanpa Kopi. Pengertian belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku seseorang sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat dengan keinginan. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. dan berkaitan dengan kata tentang belajar,. Belajar merupakan tema puisi dengan format puisi haibun yang diupdate untuk kesempatan ini, bagaimana puisinya, selengkapnya disimak saja berikut ini.
Mungkin selama ini adalah kebodohanku, terbuai ucap manis. Ya, seperti anak kecil yang selalu diam jika diberi permen. Sementara permen yang sangat nikmat telah tersimpan bukan untukku.
Dan bila aku menangis, didiamkanlah dengan omongan sesaat, namun setelah itu kembali menghilang entah ke mana.
"Janji!"
"Ya, janji." selalu itu terucap, tapi mana pembuktiannya. Apa kamu pikir hatiku itu terbuat dari batu yang tak punya rasa.
Bahkan camar pun ikut tertawa menyaksikan kepolosanku. Terlalu mudah percaya.
"Camar terima kasih," kini aku belajar membuka mata, menyambut pagi dengan senyum, meski tak ada lagi secangkir kopi. Belajar berjalan, meski masih tertatih perih. Akan kutelusuri jalan ini meski berliku, hingga kusampai di bawah sinar mentari. Aku akan kuat meski tanpa ada yang memapahku, kaki ini sudah terbiasa tersandung. Jadi kesakitan ini kuanggap cobaan untukku tetap menapaki hari.
Pagi nan gelap
Mentari bersembunyi
Netraku nanar
Ariya
Bms,9-3-1
Demikianlah puisi haibun Belajar Tanpa Kopi Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi haibun di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. dan berkaitan dengan kata tentang belajar,. Belajar merupakan tema puisi dengan format puisi haibun yang diupdate untuk kesempatan ini, bagaimana puisinya, selengkapnya disimak saja berikut ini.
Haibun Belajar Tanpa Kopi
Pagi yang dingin, tanpa secangkir kopi, tanpa sapaan pagi. Adalah hal yang biasa bagiku, sudah lama tak kudengar sapa, kasih sayang dan perhatian. Bahkan sekilas terpikir 'aku ini siapa.'Mungkin selama ini adalah kebodohanku, terbuai ucap manis. Ya, seperti anak kecil yang selalu diam jika diberi permen. Sementara permen yang sangat nikmat telah tersimpan bukan untukku.
Dan bila aku menangis, didiamkanlah dengan omongan sesaat, namun setelah itu kembali menghilang entah ke mana.
"Janji!"
"Ya, janji." selalu itu terucap, tapi mana pembuktiannya. Apa kamu pikir hatiku itu terbuat dari batu yang tak punya rasa.
Bahkan camar pun ikut tertawa menyaksikan kepolosanku. Terlalu mudah percaya.
"Camar terima kasih," kini aku belajar membuka mata, menyambut pagi dengan senyum, meski tak ada lagi secangkir kopi. Belajar berjalan, meski masih tertatih perih. Akan kutelusuri jalan ini meski berliku, hingga kusampai di bawah sinar mentari. Aku akan kuat meski tanpa ada yang memapahku, kaki ini sudah terbiasa tersandung. Jadi kesakitan ini kuanggap cobaan untukku tetap menapaki hari.
Pagi nan gelap
Mentari bersembunyi
Netraku nanar
Ariya
Bms,9-3-1
Demikianlah puisi haibun Belajar Tanpa Kopi Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi haibun di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.