Kumpulan Puisi Haibun (Pengalamanku)
Monday, March 07, 2016
Kumpulan puisi haibun. pengertian Haibun secara harfiah adalah “haikai” dan “bun” atau karangan, bentuk sastra yang berasal dari Jepang.
Haibun merupakan prosimetrum atau campuran prosa dan haiku, atau prosa yang ditulis dalam semangat haiku, atau kadang pula diartikan sebagai “haiku yang tertanam dalam sepotong prosa yang relatif singkat”.
Kisaran Haibun sangat luas dan sering termasuk otobiografi, buku harian, esai, puisi, cerita pendek, dan jurnal perjalanan.
Istilah “haibun” pertama kali digunakan pada abad ke-17 oleh Matsuo Basho, dalam sebuah surat kepada muridnya Kyorai pada tahun 1690. Ia menulis haibun dalam berbagai perjalanannya.
Haibun Basho sangat pendek, meliputi komposisi untuk perjalanan, dan lain-lain berfokus pada sketsa karakter, adegan, lanskap, sketsa anekdot, dan sesekali ditulis untuk menghormati pelindung atau peristiwa tertentu.
Haibun tradisional biasanya berupa penjelasan singkat tentang tempat, orang, atau objek, atau buku harian perjalanan atau seri lainnya dari peristiwa dalam kehidupan penyair. Haibun juga ditulis oleh Buson, Issa, dan Shiki.
Begitulah sekilas tentang haibun dan berikut ini adalah kumpulan puisi haibun ada empat judul puisi haibun untuk kali ini.
Kumpulan Puisi Haibun
Bagaimana cerita puisi haibun yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini deretan haibun yang menceritakan berbagai hal dibawah ini
Puisi Haibun Pengalamanku
Disuatu senja, dengan udara yang cukup dingin, meskipun mentari masih terlihat cerah. Itulah kali kedua aku bertemu dengannya. Ya, cukup berkesan, aku merasa kagum.
Dari penampilannya yang terlihat seperti preman. Ternyata dia orang sukses, bahkan diusia muda karirnya sudah melejit. Satu hal lagi dia pun tidak sombong, senyum selalu tersimpul dari bibirnya. Bahkan padaku yang hanya sampah dia tetap sopan dan tak segan berbincang- bincang.
Pelajaran yang kupetik, menilai seseorang tak cukup hanya melihat penampilan luar. Karena seringkali sampul tak sesuai isinya.
Semilir angin
Pertemuan nan singkat
Sungguh berkesan
Riya Wulandary
Bms,1-3-16
PUISI HAIBUN SENJA BASAH
Oleh: -Vyn-
Kepada kita yang kusebut entah. Berkubanglah dalam senja yang basah. Agar tiada netramu menatapku lelah. Pun demikian aku yang terdiam dalam penantian pasrah.
Hujan sore ini. Sejuk hilangkan dahaga hati. Haus akan rindu yang enggan menepi. Disini aku sendiri.
senja yang basah
hati berkubang rindu
kau aku entah
Puisi Haibun Jejakmu
Oleh: Iskandar dinata
Menyadari bahwa tubuhku kini menghalangi cahayamu, maka beranjak dari sini adalah seperti keharusan yang tak kau katakan. Namun kau pancarkan.
Entah kemana 'kan kubawa, sedang jiwa sebagai titiannya tertinggal di bening bola matamu.
Bila mungkin 'kan kudapati jejak-jejakku adalah tapak yang tidak nyata, dan jauh melangkah hanya menyediakan keringat tanpa makna, apa kembali padamu adalah kekalahan?
Cahaya bulan
Di balik awan hitam
Kegelisahan
PUISI HAIBUN BAYANG-BAYANG KLASIK
Oleh: Jakaria
Elok pelita malam asri bertabur kerlipan kejora. Rebahkan raga pada lapangnya buntala. menengadah pada nabastala di luasnya gagana. Lelana sukmaku dalam lawasnya cerita. Kala memori berkasih mesra bersama sang anggana. Namun, kini entah ia di mana dan bagaimana kabarnya.
Waktu kian larut membuaiku tetap terjaga. Sejuk pawana pun semakin merasuk jiwa. Embun mulai hadir di pucukpucuk ananta kusuma. Lenaku masih enggan beranjak dari kisah lama. Kisah cinta masa remaja yang tiada mungkin mampu terlupa. Meskipun arutala benderang menyadarkan adnyana, tetapi entah kenapa tetap terpatri dalam dada.
Aruna mengintip manja menandakan fajar tiba. Terlihat biasnya pada permukaan ernawa. Tak terasa kuhabiskan waktu hanya dengan bernostalgia. desiran bayu menggelayuti pelupuk mata, seraya membelai menghantar alam imaji nuansa. Gerbang dimensi, mencʋmbu bayangbayang klasik dengan mesra.
Pelita malam
Arutala benderang
Mencʋmbu bayang
Demikianlah kumpulan puisi haibun. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.