Skip to main content

Haibun sebuah pelajaran

Haibun sebuah pelajaran
Pada kenyataannya hanya sedikit orang yang benar- benar bisa bersikap profesional. Bahkan mereka yang mengaku profesional pun, belum tentu bisa melakukannya. Sering terjadi karena rasa persahabatan, uang, atau bahkan karena rupa membuat mereka hilang dari garisnya. Ya, tentu saja ini baik bagi orang yang terlahir beruntung. Tapi bagi yang pas-pasan adalah suatu kesedihan.

Kala ketenaran bukan didapat dari kecerdasan melainkan dari kelebihan materi yang dimiliki. Di situlah bencana bagi si pemilik otak sempurna, namun berada di lingkungan yang biasa. Ingin mencoba berbaur, tapi selalu saja disingkirkan. Mungkin karena dianggap tak sepadan.

Lihat saja, jika nanti senja tiba, dan mentari pun mulai meredup. Apa mereka masih mampu untuk berkoar lantang. Dan di kala itu barulah otak mulai digunakan.

Semua ini membuatku tersenyum. Lebih baik diam dan berpura-pura tak mengerti apa-apa, dari pada harus masuk ke dalam lumpur yang menghanyutkan. Yang membuat rongga kekeringan.

Terasa panas
Matahari menyengat
Dahaga jiwa

Riya Wulandary
Bms 7-3-2016

Demikanlah puisi haibun sebuah pelajaran, Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.