Puisi Memaknai Sedikit Rasa
Thursday, March 17, 2016
Puisi memaknai sedikit rasa. Memaknai rasa dapat diartikan, menganalisa rasa/perasaan yang dirasakan. didalam kehidupan yang di jalani. bisa mencakup tentang rasa pada teman. sahabta dan bahkan orang orang yang da di sekitar kita, intinya mengana lisa. semua yang dirasakan, apaka untuk mengalisa persaan teman kepada kita atau yang lain.
Memaknai sedikit rasa, judul puisi di kesempatan ini, agar lebih jelas maknanya silahkan disimak saja puisinya setelah ulasan ini, salah satu penggalan baitnya. "Wahai malam penguasa kegelapan Lihat dan artikan kebinʌtangan itu, Biarkan tangan-tangan tanpa rupa mengikis ke k0toran. ini potongan". Selengkapnya berikut ini, puisinya.
Biarkan tangan-tangan tanpa rupa mengikis ke kot0ran
Atau mengisi pundi-pundi keikhlasan
Menjadikan cahaya kebesaranmu walau bisu dalam diam
Lihat dan artikan kebinʌtangan itu
Pada darah yang terhisap seperti madu
Mencekik dan mengoyak susunan urat yang telah padu
Menangiskah atau terus mengadu
Busanamu hanya satu
Lusuh, kusam atau berdebu
Pantang menjual namun harus terbeli
Dengan pecahan kepala atau luka di kaki
Wahai malam penguasa kegelapan
Pada hitammu ku jaga sebuah pelita
Demi bayangan artikan harapan
Tegak dada menembus mata
15032016
Angin Malam
Demikianlah puisi memaknai sedikit rasa, Semoga puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Memaknai sedikit rasa, judul puisi di kesempatan ini, agar lebih jelas maknanya silahkan disimak saja puisinya setelah ulasan ini, salah satu penggalan baitnya. "Wahai malam penguasa kegelapan Lihat dan artikan kebinʌtangan itu, Biarkan tangan-tangan tanpa rupa mengikis ke k0toran. ini potongan". Selengkapnya berikut ini, puisinya.
Puisi Memaknai Sedikit Rasa
Telʌnjanglah pada malamBiarkan tangan-tangan tanpa rupa mengikis ke kot0ran
Atau mengisi pundi-pundi keikhlasan
Menjadikan cahaya kebesaranmu walau bisu dalam diam
Lihat dan artikan kebinʌtangan itu
Pada darah yang terhisap seperti madu
Mencekik dan mengoyak susunan urat yang telah padu
Menangiskah atau terus mengadu
Busanamu hanya satu
Lusuh, kusam atau berdebu
Pantang menjual namun harus terbeli
Dengan pecahan kepala atau luka di kaki
Wahai malam penguasa kegelapan
Pada hitammu ku jaga sebuah pelita
Demi bayangan artikan harapan
Tegak dada menembus mata
15032016
Angin Malam
Demikianlah puisi memaknai sedikit rasa, Semoga puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.