Skip to main content

Kumpulan Puisi Adinda | Puisi Untuk Adinda Tersayang

Kumpulan Puisi Adinda | Puisi Untuk Adinda Tersayang
Kumpulan puisi adinda. Adinda adalah adik dari seorang kakak, saudara yang paling muda, panggilan adinda adalah pangilan yang hormat dan ramah kepada adik, sebaigi mana di ketahui adik dan kakak umumnya adalah saudara, dari bapak dan ibu, namun terkadang juga dalam hubungan sosial adik dan kakak, juga terkadang bukan saudara sibu dan sebapak, namun terkadang karena keakraban dari dua orang maka mereka memangil adik atau pun kakak.

jadi ini intinya adik dan kakak adalah saudaura sebagimana diketahui pengertian Saudara artinya kerabat keluarga laki- laki maupun perempuan yg lebih muda ataupun lebih tua. hubungan ini meliputi yang berstatus anak kandung dari orang tua maupun sepupu serta anak angkat. Secara tradisi, panggilan saudara juga berlaku untuk panggilan seseorang yang dihormati secara formal.

Didalam ilmu semantik, istilah saudara dapat juga dipergunakan untuk memanggil orang kedua tunggal atau jamak. dan bentuk feminin dari panggilan saudara adalah saudari. dan pengertian saudara kandung adalah saudara seibu dan sebapak.

Hubʋngan saudara kandung merupakan interaksi total (fisik juga komunikasi verbal serta nonverbal) berasal dua atau lebih individu yang berasal dari orangtua biologis yang sama, meliputi perilaku, persepsi, keyakinan serta perasaan terhadap satu sama lain semenjak mereka menyadari keberadaan mereka sebagai saudara kandung.

Kumpulan Puisi adinda

Berkaitan dengan kata saudara dalam hal ini adik atau adinda di bawah ini kumpulan puisi yang menceritakan tentang adinda. adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi surat adinda
  2. Puisi elegi sunyi
  3. Puisi adinda
  4. Puisi cinta ini
  5. Puisi adinda II
  6. Puisi adinda jelita
  7. Puisi adinda II
Bagaimana ceruta dan makna di balik rangkaian bait bait puisi tenatang tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisiya berikut ini.


Puisi Surat Adinda
Karya: Penyair Kecil

Surat-suratku bersembunyi
mengendap jauh
tak berbaris kalimat-kalimat santun
dibungkus rapih dedaunan turi, aku yang bernyanyi

Bukan pujian dari lampion-lampion kecil yang berbaris
kubernyanyi kemudian bersulang pada gelas-gelas anggʋr
tentang sepi yang bersurat
di tempat kuucap kata selamat

Padanya yang kutitipkan
kuucapkan selamat jalan
kutemui lagi di akhir cerita jejaka
biar luka tak lagi disengaja
selamat jalan adinda

Tegal, 13 Nov 2015.


PUISI ELEGI SUNYI
Bayu Kunala

rinai hujan turun mendekap mayapada
ditemaram senja,diri ini terpaku
sepi menyelimuti kalbu
berteman awan yang berarak
ditingkahi kabut senja

kuingin seperti nan lalu
bening bola matamu
canda manja dirimu
senyuman manismu
menemani mimpi mimpi indahmu

tapi semua telah sirna.
disini jiwa ini sepi
terkurung masa lalu
duhai adinda
hadirlah kembali.


Puisi Adinda
Karya: Asrul

Cicitan kelelawar terdengar
di telinga dan taman-taman yang berduka
laju angin menuju sembilu
teriak-teriaklah anakan ilalang

Langit memancar
kuseduh cemburu yang baru
lekas berkaca adinda
siapa luka yang membawa petaka

Tegal, 3 Jan 2016


PUISI CINTA INI
Sord

adinda...
janganlah ditanya cinta ini
lihatlah luas samudra yang membentang dan ukurlah dalamnya,
begitulah cintaku padamu...

andai airnya kujadikan tinta,
tidak akan pernah cukup untuk menuliskan kata semua rasa yang ada di hati...

adinda...
buanglah segala prasangka
usir segala ragu
tidurlah dengan nyenyak
aku hadir dalam indahnya mimpi...


Puisi Adinda
Karya: Asrul

Datang malam, duduk adinda
Layang kupinjam, sebab tiada
Datang awan melayang-layang
Kukenang perawan di tepi ilalang

Pucuk cemara cicit burung bersua
Ditemukan angin rindu membuncit semua
Perkenankanlah aku bercerita
Sampai tua luka kupunya

Layang: Surat
Tegal, 23 Maret 2016


Puisi Adinda Jelita

Dawai senja terus menari
Bagai tirai tak tersingkap trus abadi tak pernah lelah
Terselubung dalam nurani terhalang cemburu

Adinda .... Itu bukan dirimu
Itu iblis jelita bukan bidadari
Dengarlah suara ilahi hingga kau kembali pada jalan-Nya


PUISI ADINDA
By: Sord

Ikhlas aku terima walau dirimu mulai bertingkah dan kata-katamu berubah, semua itu tak akan mengurangi sayangku padamu, tiadalah elok diri ini atas jeleknya hatimu karena kau adalah isteriku...

Adinda, maafkan aku...
aku tahu dirimu kecewa karena aku belum mampu memenuhi semua keinginanmu tapi aku akan selalu berusaha agar bisa mencukupi segala kebutuhanmu...

Biarlah kuseka peluh ini dan aku tidak akan meminta lebih kepadamu, kecuali Tuhan menggerakkan hatimu untuk selalu patuh dan mendo'akanku...
'Hanya itu !

Pku, Juni 2017.


Demikianlah puisi adinda. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.