Puisi Dengarkan
Tuesday, March 29, 2016
Puisi dengarkan. Apa pengertian dengarkan, jika merujuk kepada kamus bahasa Idonesia, kosakata dengarkan tak ada dalam kamus bahasa Indonesia, yang ada mendengarkan yang artinya mendengar akan sesuatu dengan sungguh- sungguh, memasang telinga baik- baik untuk mendengar. memperhatikan, mengindahkan, menurut (nasihat, bujukan, dan lain sebagainya).
Tetapi dalam bahasa sehari-hari kata dengarkan artinya suatu kalimat perintah yang menyuruh mendengarkan suara entah itu nasehat atau suatu kata yang lain. Agar lebih jelas maksduanya, silahkan disimak saja puisinya berikt ini
PUISI DENGARKAN
Ada sembilu di tengah telinga
Terngiang syair yang syakkan jiwa
Duka Jua lara terkapar
Siulan perih mengiris sukma
Daku sang ilalang dunia
Melangkah pasti diantara senja
Malam yang carut marut mengg0daimu kasih
Setiap kancing berbalut kabut
Hancur!
Hancurlah engkau penggoda
Lantahkanlah Rasa hingga tiada bersisa
Dasar binatĘŚng
Syair menyengir girang dalam duka
BinatĘŚng dengan kelakuan insan
Dengarkanlah!
Bumi kini usai menua
Tuah tetua dengarkan
Bunda berkata iyakan
Bapa berkhotbah indahkan
Kawan bernasehat jalankan
Dengarkan!
Dengarkanlah
Dengar
Apa engkau mendengar?
Ngawi, 28 Maret 2016
Demikianlah puisi dengarkan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Tetapi dalam bahasa sehari-hari kata dengarkan artinya suatu kalimat perintah yang menyuruh mendengarkan suara entah itu nasehat atau suatu kata yang lain. Agar lebih jelas maksduanya, silahkan disimak saja puisinya berikt ini
PUISI DENGARKAN
Oleh: Putri Agustina Aeni
Ada sembilu di tengah telingaTerngiang syair yang syakkan jiwa
Duka Jua lara terkapar
Siulan perih mengiris sukma
Daku sang ilalang dunia
Melangkah pasti diantara senja
Malam yang carut marut mengg0daimu kasih
Setiap kancing berbalut kabut
Hancur!
Hancurlah engkau penggoda
Lantahkanlah Rasa hingga tiada bersisa
Dasar binatĘŚng
Syair menyengir girang dalam duka
BinatĘŚng dengan kelakuan insan
Dengarkanlah!
Bumi kini usai menua
Tuah tetua dengarkan
Bunda berkata iyakan
Bapa berkhotbah indahkan
Kawan bernasehat jalankan
Dengarkan!
Dengarkanlah
Dengar
Apa engkau mendengar?
Ngawi, 28 Maret 2016
Demikianlah puisi dengarkan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.