Puisi Kepemilikan Hati Sang Langit
Tuesday, April 12, 2016
Puisi kepemilikan hati sang langit. Definisi langit menurut sains, Langit artinya permukaan dari bagian atas bumi, serta digolongkan sebagai lapisan tersendiri yg disebut atmosfer. Langit terdiri berasal banyak gas serta udara, dengan komposisi tidak selaras pada tiap lapisannya.
Langit sering terlihat berwarna biru saat pagi maupun siang hari, karena udara membiaskan cahaya biru dari sinar matahari lebih banyak dibandingkan cahaya merah. Langit bisa berubah warna pada kondisi tertentu, contohnya merah saat senja atau hitam waktu turun hujan. dan pencipta langit dan bumi adalah Tuhan yang maha Esa.
Puisi kepemilikan hati sang langit, judul puisi di kesempatan ini, salah satu penggalan baitnya. "Dan angin yang akan mendayungnya,Kau tulus memberi dan aku rela membayar,Mungkinkah.. sebuah keluarga akan mampu untuk di bina,Biarlah perniagaan ini di tuntaskan waktu". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.
Di atas langit lautan
Aku adalah bintang
Dan kamu adalah bulan
Kita berperahu bersama awan
Dan angin yang akan mendayungnya
Untuk kamu dan aku
Yang berdiri, di antaranya
Satu sisi gelap dan terang
Namun ketika aku mengakuinya
Kau pun tak memiliki apa-apa
Hanya bersandar pada senja dan fajar
Kau tersenyum pahit seperti pil
0bat yang menyembuhkan rasa sakit
Namun ku tak mau tahu
Semua itu adalah penawaranku
Untuk hidup pada sebatang rok0k
Yang kelak mungkin mematikanmu
Untukmu dan untuk'ku
Kau tulus memberi dan aku rela membayar
Biarlah perniagaan ini di tuntaskan waktu
Yang tak tahu sampai kapan
Ketulusan itu tidak menjadi 0bsesi
Hanya aku dan kamu
Waktu adalah perihalnya
Tentang cinta yang mungkin menjadi rahasia
Di antara kode-kode yang tak di mengerti
Mungkinkah.. sebuah keluarga akan mampu untuk di bina..?
Dari rahasia itu
Bulan, bintang dan langit
Kepemilikannya
Namun tak ada kepengakuannya
Bila daun-daun kering itu telah hilang
Di terbangkan angin harapannya
"Untuk hidup dari kehidupan"
(Bukan mati demi kematian)
Hony, April,12-2016
Terimaksih sudah menyimak puisi kepemilikan hati sang langit. baca juga puisi-puisi hany yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Langit sering terlihat berwarna biru saat pagi maupun siang hari, karena udara membiaskan cahaya biru dari sinar matahari lebih banyak dibandingkan cahaya merah. Langit bisa berubah warna pada kondisi tertentu, contohnya merah saat senja atau hitam waktu turun hujan. dan pencipta langit dan bumi adalah Tuhan yang maha Esa.
Puisi kepemilikan hati sang langit, judul puisi di kesempatan ini, salah satu penggalan baitnya. "Dan angin yang akan mendayungnya,Kau tulus memberi dan aku rela membayar,Mungkinkah.. sebuah keluarga akan mampu untuk di bina,Biarlah perniagaan ini di tuntaskan waktu". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.
PUISI KEPEMILIKAN HATI SANG LANGIT
Kita akan berlayarDi atas langit lautan
Aku adalah bintang
Dan kamu adalah bulan
Kita berperahu bersama awan
Dan angin yang akan mendayungnya
Untuk kamu dan aku
Yang berdiri, di antaranya
Satu sisi gelap dan terang
Namun ketika aku mengakuinya
Kau pun tak memiliki apa-apa
Hanya bersandar pada senja dan fajar
Kau tersenyum pahit seperti pil
0bat yang menyembuhkan rasa sakit
Namun ku tak mau tahu
Semua itu adalah penawaranku
Untuk hidup pada sebatang rok0k
Yang kelak mungkin mematikanmu
Untukmu dan untuk'ku
Kau tulus memberi dan aku rela membayar
Biarlah perniagaan ini di tuntaskan waktu
Yang tak tahu sampai kapan
Ketulusan itu tidak menjadi 0bsesi
Hanya aku dan kamu
Waktu adalah perihalnya
Tentang cinta yang mungkin menjadi rahasia
Di antara kode-kode yang tak di mengerti
Mungkinkah.. sebuah keluarga akan mampu untuk di bina..?
Dari rahasia itu
Bulan, bintang dan langit
Kepemilikannya
Namun tak ada kepengakuannya
Bila daun-daun kering itu telah hilang
Di terbangkan angin harapannya
"Untuk hidup dari kehidupan"
(Bukan mati demi kematian)
Hony, April,12-2016
Terimaksih sudah menyimak puisi kepemilikan hati sang langit. baca juga puisi-puisi hany yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.