Kumpulan puisi menyambut hari buruh Internasional ( suara hati pahlawan devisa )
Friday, April 29, 2016
Puisibijak.com - Judul puisi menyambut hari buruh Internasional dengan tema puisi suara hati pahlawan devisa.
Kumpulan puisi tentang hari buruh ini dengan indah memperingati Hari Buruh Internasional dengan menekankan peran penting pahlawan devisa dalam masyarakat global
Dalam kumpulan puisi memperingati hari buruh sedunia ini, berisi kata-kata hari buruh dan penghargaan mendalam terhadap para pekerja migran yang dengan gigih bekerja jauh dari tanah air mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Kumpulan puisi tentang menyambut hari buruh Internasional 1 mei ini, mengekspresikan pengorbanan, ketekunan, dan tekad yang dimiliki oleh pahlawan devisa ini.
Puisi tentang buruh ini juga menggarisbawahi semangat persatuan yang melingkupi para pahlawan devisa yang tidak terpengaruh oleh jarak geografis atau budaya. Pahlawan devisa di dalam puisi buruh ini menjadi simbol kesungguhan dan keberanian dalam menghadapi tantangan di tanah asing.
Dalam memperingati Hari Buruh Dunia Internasional, dengan tema puisi pahlawan devisa, mengajak untuk menghargai para buruh dan pekerja migran dalam membangun ekonomi Dunia. Puisi tema buruh ini juga jadi pengingat indah tentang keberagaman budaya dan kekuatan persatuan dan penghormatan terhadap pahlawan devisa atas kontribusi mereka dalam memajukan dunia.
Kumpulan Puisi Menyambut Hari Buruh sedunia (Internasional) dengan tema puisi suara hati pahlawan devisa
Bagaimana kata-kata hari buruh 1 Mei dalam kumpulan puisi untuk menyambut hari buruh sedunia dengan tema puisi pahlawan devisa yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak
Apakah ada yang membahas seperti puisi buruh tertindas atau bercerita seperti puisi semangat kerja dan puisi Ketenagakerjaan
Untuk lebih jelasnya berikut puisi buruh atau puisi tema buruh untuk menyambut hari buruh internasional dibawah ini.
1. Puisi Masih Terus BerjuangOleh:Puspita Rose
masih..masih seperti semularanum angin berhembus mesra
batu karang tetap bertahan
mentari pagi belum bosan bersinar
bintang gemintangpun masih setia
air mengalir ketitik muara
daun-daun bertasbih mengagungkan nama-Nya
burung-burung terbang bebas keangkasa
pun bulan masih pamer keelokannya
sedang kami juga masih disini
menyemai harapan yang tiada pasti
entah mengapa sedikitpun tak beranjak pergi
padahal tahun telah berganti
masih..masih disini
dengan beribu harap yang ada dihati
menantimu mengurai janji
dalam tuntutan kami
jangan anggap kami
tak bisa apa-apa jangan anggap kami tak punya nyali
buruh kasar bergaji rendah
ingat dan camkan..buruh kasar
sekali maju maka tak gentar
bersatu demi keadilan
berjuang untuk kesejahteraan
mari terus berjuang kawan
demi hak dan kewajiban
Couseway bay,17 April 2010
2. Puisi Manusia Separuh SetanOleh: Unieq Awien
Apa itu demokrasiApa itu hak azasi Keadilan ?!
Ah . . .
Mereka bilang kami ini pahlawan devisa
Itu yang digembar gemborkan di koran koran
Kenyataan ?
Harga kami tak lebih dari hewan
Di penampungan, di terminal terminal
Di gedung pengesahan, bahkan di bandar bandar kehidupan
Kami diperas kami dimanfaatkan
Para pejabat dan menteri
Cuma sekilas mengenal tak mau memahami permasalahn kami
Abang preman ikut merampas hak kami
Perut mereka menagih makan
Ya !
Penghisap darah buruh, rakus
Berubah menjadi manusia separuh setan
Tai Hang Drive, 23 maret 2010
3. Puisi Aku Masih PerempuanOleh:Maqhia Nisima
Saat lahir aku perempuanhingga kini tetap perempuan
Besokpun aku juga masih perempuan
Bahkan ajal menjemput dengan tegas tetap perempuan
Tapi
Semangatku ganda
Perjuanganku bagai dua insan
Tugas adilku juga menduakan
Hingga...aku sadar...
Bahwa aku adalah seorang perempuan
masih butuhkan kasih sayang
masih rindukan sebuah perlindungan
Benarkah semua ini?
Tanya ku dan kujawab sendiri
Memang benar
semua benar
Bahwa aku wanita
Yang seharusnya mengaku tetap wanita.
sekuat apapun diriku tetap perempuan
Lalu...
Apakah kita sejajar menikmati hidup
Ya..sejajar dengan laki-laki
bahwa wanita punya hak bahagia
Hong Kong, Mei 2010
4. Ratapan Srikandi NegeriOleh:Tharie Rietha
Kami tinggalkan tanah lahir dengan getirMenuju rantau yang berkilau seperti mata pisau
Butir-butir harap kami semai Di tanah indah penuh duri
Namun tangan-tangan rakusmu mulai menjarah
Menjamah kecambah-kecambah asa yang masih belia kau gugurkan harapan
Membuat kami hidup dalam kelaparan
Lapar akan keadailan,yg kau jelmakan dengan nama peraturan
harga jual kau hitung setiap nyawa
Itukah peraturanmu?
keadilannu?
Yang telah mencekik leher-leher srikandi berbudi
Kau agung-agung jasa kami menopang ekonomi negeri
Bahkan kau gelari kami setara pahlawan
Dusta!
Bagimu kami hanya sapi perah
Yang kau rodikan hingga airmata ini berdarah
Ingatlah hari ini kau boleh tertawa gagah
Tapi kami para srikandi negeri
takkan pernah menyerah kalah walau harus meregang nyawa
Sheung Shui, 17 April 2010
5. Puisi Kepada Bapak PenguasaOleh:Etik Widya
Bapak-bapak berdasiDengarlah keluh kesah kami
Bapak-bapak bergaji tinggi
Rasakanlah kegetiran batin kami
Bapak-bapak penguasa bangsa
Lihatlah, kami masih menderita
Ah Sudahlah
Beribu kali mengiba
Berjuta kali meminta
Kau masih diam saja
Kau bangga
Ketika rakyatmu berbondong-bondong menjual jasa
Kau kian sibuk
Menghitung banyaknya kucuran devisa
Kau palingkan muka
Ketika kami mengadu tanpa lampiran bukti
Kau pura-pura peduli
Ketika segala penyiksaan terkuak ke permukaan
Kau pura-pura berduka
Ketika kawan kami pulang tanpa nyawa
Bapak-bapak penguasa negeri
Masih banyak lagi
Derita yang menyita kebahagiaan kami
Kami tak butuh gelar pahlawan
Kami hanya butuh perlindungan.
Aberdeen, 24 april 2010
6. Puisi Ronce Bunga Putih Oleh: El Sahra Mahendra
Teronce bunga putihTergantung di sisi rumah kabung
Ketika gadis kecil itu masih belum tau arti kepergiannya
Namun ketika pulang dia tau emaknya tak mampu lagi tersenyum
Gadis kecil dengan gaun kuning menata lurus
Disitu emaknya tertidur
Pulas memeluk mimpi mimpi indah
Dalam sangka dia bertanya " Seperti inikah cita-cita emak ?"
Tetes air surga dari matanya yang bening
Jatuh mengaliri lekuk wajah polosnya
" Dari negeri seberang sana emak telah bisu ."
Emaknya adalah saksi sejarah yang tak ingin bicara
Ronce bunga putih telah layu
tergeletak di nisan tanpa tanda kebesaran
sebagai penanda pahlawan devisa
Tsuen-Wan 25, April 2010
7. Puisi Jeritan Buruh MigranOleh: Muntamah Cendani
KawanMari kita berjuang
Bersatu merapatkan barisan
Satukan hati dalam tekad
Bersama kita songsong perbaikan
Untuk merengkuh hak-hak kita
Yang terenggut dan terkebiri
Sebersit tanya menguak rasa
Dimana mereka yang selalu berkata kepentingan rakyat ?
Dimana mereka yang berkata menyejahterakan rakyat ?
Mengapa mereka menutup mata?
Mengapa mereka berlalu tanpa kata ?
Mengapa mereka diam mendengar jerit kami ?
Mendengar ratap kami yang terhina di luar negeri ?
Tetes peluh membasah ditingkah amarah
Jeritan membara dari yang tertindas
Gejolak berkobar berkelindan geram
Kami bukan dagangan !
Kami bukan komoditi !
Kami bukan obyek eksploitasi !
Kami manusia yang punya harga diri
Mengapa tak satupun berpihak terhadap kami ?
Yuen Long 18-4-2010
8. Puisi Aku Seorang Pekerja!Oleh: Elly Trisnawati
aku tak punya ketrampilan, katamuaku tak pantas disebut pekerja, katamu
aku tak pantas dilindungi, katamu
aku kau perlakukan sebagai budakmu
lalu,
siapa yang selama ini mengurus anakmu?
siapa yang selama ini mengurus kakek-nenekmu yang telah renta itu?
siapa yang selama ini menjadi koki di rumahmu dengan menu kegemaranmu?
siapa yang selama ini menjadi cleaning service pribadimu?
siapa pula yang selama ini menjadi akuntan belanja harian pribadimu?
tak cukupkah itu disebut sebagai pekerjaan?
sedang kau sendiri tak bisa melakukannya
tak cukupkah itu disebut sebagai ketrampilan?
sedang kau sendiri tak mungkin mampu melakukannya
aku tak pernah menginginkan sebuah pujian
cukuplah sebuah pengakuan an
aku seorang pekerja!
cukuplah sebuah pengertian
aku bukan budakmu!
cukuplah sepatah kata kita manusia tanpa beda!
Hong Kong, Sai Ying Pun
Demikianlah kumpulan puisi menyambut hari buruh Internasional , baca juga puisi tema buruh yang lain di blog puisi dan kata bijak ini, semoga kumpulan puisi suara hati buruh migran yang diupdate diatas dapat membuat kita tahu bagimana suara hati mereka, sebagai pahlawan devisa.