Puisi Menghitung Nikmat
Sunday, April 17, 2016
Puisi menghitung nikmat. Nikmat yang Allah berikan kepada kita Sungguh tak dapat dihitung, maka dengan cara selalu bersyukur atas pemberianNya, merupakan cara berterimaksih kepadanya, betapa besar nikmat yg sudah dikaruniakan Allah pada kita. Setiap hari silih berganti kita merasakan satu nikmat lalu beralih pada nikmat yg lain. di mana kita terkadang tak membayangkan sebelumnya akan terjadi serta mendapatkannya.
Sangat besar dan banyak sebab tak mampu untuk dibatasi atau dihitung walaupun dengan menggunakan alat canggih sekalipun. Semua ini tentunya mengundang kita untuk menyimpulkan bahwa karunia serta kasih sayang Allah kepada hambaNya. begitu besar dan sepatutnya ita sebagai hamba yang beriman selalu mensyukuri nikmat yang telah di berikan kepada kita.
Didalam realita kehidupan, terkadang kita menemukan keadaan yg memprihatinkan, yang lebih banyak didominasi insan pada keingkaran serta kekufuran kepada Pemberi Nikmat. Puncaknya ialah menyamakan pemberi nikmat dengan makhluk, yg keadaan makhluk itu sendiri sangat butuh pada Allah. Tentulah hal seperti ini termasuk dari kedzaliman di atas kedzaliman.
Berkaitan dengan nikmat berikut ini, puisi menghitung nikmat, bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saj puisinya berikut ini,
PUISI MENGHITUNG NIKMAT
Pada hati yang tak berbekas
Pada mata yang masih tertutup
Pada telinga yang masih tuli
Pada langkah yang masih terhenti
Sodaqoh yang diberi
Mengharap balas yang lebih
Pundi amal itu masih sedikit
Dalam syukur memberi kasih
Merasa merugi
Nikmat mana lagi
Yang masih kau cari
Nikmat mana lagi yang masih dingkari
Nikmat mana lagi yang dihitung dengan jari
Nikmat mana lagi yang masih kau teliti
Nikmat, nikmat mana , nikmat mana lagi masih kau sangsi
Masih saja berkata Tuhan pilih kasih
Orang lain bergurau dengan kencangnya angin tasbih
Kau masih membiarkan gumulan kantuk yang menggulung selimut
Lalu, berkata, esok, lusa , dan lain kali saja
Aku menyujud ditakbirMu.
11 Rmd . 1/9/09/ Subuh Selasa 05.05
Demikianlah puisi menghitung nikmat . Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Sangat besar dan banyak sebab tak mampu untuk dibatasi atau dihitung walaupun dengan menggunakan alat canggih sekalipun. Semua ini tentunya mengundang kita untuk menyimpulkan bahwa karunia serta kasih sayang Allah kepada hambaNya. begitu besar dan sepatutnya ita sebagai hamba yang beriman selalu mensyukuri nikmat yang telah di berikan kepada kita.
Didalam realita kehidupan, terkadang kita menemukan keadaan yg memprihatinkan, yang lebih banyak didominasi insan pada keingkaran serta kekufuran kepada Pemberi Nikmat. Puncaknya ialah menyamakan pemberi nikmat dengan makhluk, yg keadaan makhluk itu sendiri sangat butuh pada Allah. Tentulah hal seperti ini termasuk dari kedzaliman di atas kedzaliman.
Berkaitan dengan nikmat berikut ini, puisi menghitung nikmat, bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saj puisinya berikut ini,
PUISI MENGHITUNG NIKMAT
Oleh: Gusjandjara Arni
Pada hati yang tak berbekasPada mata yang masih tertutup
Pada telinga yang masih tuli
Pada langkah yang masih terhenti
Sodaqoh yang diberi
Mengharap balas yang lebih
Pundi amal itu masih sedikit
Dalam syukur memberi kasih
Merasa merugi
Nikmat mana lagi
Yang masih kau cari
Nikmat mana lagi yang masih dingkari
Nikmat mana lagi yang dihitung dengan jari
Nikmat mana lagi yang masih kau teliti
Nikmat, nikmat mana , nikmat mana lagi masih kau sangsi
Masih saja berkata Tuhan pilih kasih
Orang lain bergurau dengan kencangnya angin tasbih
Kau masih membiarkan gumulan kantuk yang menggulung selimut
Lalu, berkata, esok, lusa , dan lain kali saja
Aku menyujud ditakbirMu.
11 Rmd . 1/9/09/ Subuh Selasa 05.05
Demikianlah puisi menghitung nikmat . Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.